- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Jika boleh jujur, sesungguhnya ide kreatif dominan datang dari alam. Para perempuan Yordania membuktikannya. Alam adalah museum ide.
Iya, ide kreatif dan kreasi dari alam pun mengilhami sekelompok perempuan Yordania. Mereka menyulap daun-daun dan sisa tanaman untuk membuat sesuatu yang tak terduga.
Daun-daun dan sisa-sisa tanaman mereka kumpulkan. Bagi kebanyakan orang, khususnya petani hal tersebut tidak lebih dari sampah yang harus dimusnahkan.
Iya, daun-daun dan sisa tanaman yang biasa dibakar setelah panen di tangan perempuan Yordania menjelma jadi kertas yang unik.
Mereka, para perempuan itu tergabung dalam koperasi perempuan Iraq Al Amir. Upaya yang mereka lakukan diakui sebagai suatu cara untuk membantu melestarikan lingkungan.
Koperasi perempuan itu didirikan di Iraq al Amir pada 1996 dengan tujuan melestarikan warisan arsitektural wilayah itu, dan untuk memberdayakan para perempuan yang tinggal disana. Total ada 15 perempuan yang aktif dalam koperasi tersebut.
Ide membuat kertas dari daun-daun dan sisa tanamanu tentu saja sangat bagus bagi lingkungan dan juga untuk ekonomi keluarga, sebab memberi para perempuan Yordania dan petani penghasilan tambahan.
Presiden Koperasi, Yusra al Abbadi menyayangkan sisa tanaman yang hanya dibakar menjadi abu oleh para petani. Padahal bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai untuk menghasilkan uang.
“Daripada dibakar oleh para petani, lebih baik kami beli sisa-sisa tanaman mereka. Ini membantu mereka sekaligus melindungi lingkungan dari polusi. Kami membuat kertas unik yang tidak pernah ada di Timur Tengah. Kami memproduksi beragam jenis termasuk A4, A2 dan A3,” katanya.
Yusra juga menambahkan bahwa mereka memilih beragam tanaman yang kaya akan serat.
“Kami menggunakan beragam jenis tanaman, dan menggunakan proses berbeda untuk masing-masing tanaman karena mereka menghasilkan warna dan tekstur berbeda. Kami menggunakan batang okra setelah membelinya dari para petani pada musim okra di sekitar Iraq al Amir, dan wilayah lain di Yordania. Kami juga membeli daun pisang dari para petani di Semenanjung Yordania,” lanjutnya.
Proses pembuatan
Kertas yang dibuat oleh para perempuan di Yordania tak serta merta jadi. Butuh proses yang lumayan panjang.
Sebelum membuat kertas diperlukan beberapa tahapan, yakni memotong-motong tanaman kering dan merendamnya di dalam air selama seminggu.
Setelah itu kemudian diaduk sambil dimasak selama tujuh jam. Langkah selanjutnya dituang ke berbagai cetakan berbeda untuk membentuk kertas.
Setelah itu, para perempuan itu menciptakan kerajinan dari kertas-kertas itu. Sebagian mengubahnya menjadi kartu yang dihias dengan kaligrafi Arab, lainnya dijadikan tas dan album.
Dari hasil penjualan barang-barang kerajinan itu menjadi sumber penghasilan para perempuan tersebut.
“Syukurlah, ini gagasan yang bagus. D isini tidak banyak pekerjaan, tapi di koperasi, ada pekerjaan. Proyek ini bagus, dan saya senang mengerjakan proyek kerajinan ini. Saya, dan para perempuan disini sangat menikmati pekerjaan ini,” kata Fatthia al Mhyrat
Fatthia merupakan salah satu dari lima perempuan yang mengerjakan proyek itu, ia merasa sangat bersyukur sebab bisa membantu keluarganya dalam hal ekonomi.
Kerajaan Hasyimiyah Yordania atau biasa disebut Yordania adalah sebuah kerajaan di Tepi Barat Sungai Yordan.
Negara ini berdiri pada tahun 1921, dan diakui oleh Liga Bangsa-Bangsa sebagai sebuah negara di bawah mandat Britania pada tahun 1922 yang dikenal sebagai Emirat Transyordania.
Pada tahun 1946, Yordan menggabungi Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai negara merdeka yang secara resmi dikenal sebagai Kerajaan Hasyimiyah Yordania.