Mantul, Rumah Koran Terima Penghargaan Kampung Iklim Utama 2020 dari KLHK

oleh -335 kali dilihat
Jamaluddin Daeng Abu, Edukasi Petani di Kanreapia Gowa dari Rumah Koran
Jamaluddin Dg Abu, Founder Rumah Koran - Foto/ist

Klikhijau.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyerahkan penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) secara virtual pada acara puncak Festival Iklim Tahun 2020, di Gedung Manggala Wanabakti, Jumat 23 Oktober 2020.

Tahun ini Trophy ProKlim Lestari diberikan kepada 6 Kampung Iklim, dan Trophy Proklim Utama kepada 24 Kampung Iklim.

Satu di antara penerima tersebut adalah kampung iklim yang terletak di Dusun Bontolebang Desa Kanreapia, Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Kampung iklim di dusun ini diprakarsai oleh Rumah Koran, sebuah komunitas yang bergerak di bidang literasi dan lingkungan.

Seperti diketahui, ProKlim memang diluncurkan sebagai gerakan pengendalian perubahan iklim berbasis komunitas. Ini adalah satu apresiasi Pemerintah atas inisiatif, dedikasi, dan komitmen masyarakat dalam mendukung penguatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.

KLIK INI:  11 Film Animasi Menarik yang Menginspirasi Anak agar Cinta Lingkungan

Founder Rumah Koran, Jamaluddin Daeng Abu sangat berterima kasih penghargaan yang diberikan KLHK pada komunitasnya. Baginya, predikat kampung iklim diperoleh berkat kolaborasi multi pihak dalam mendorong sebuah kampung ramah lingkungan.

“Kami sangat mengapresiasi kepada Bapak Camat Tombolo Pao, pak Astan S. Sos. Dimana selama ini telah memberikan dukungan dan motivasi kepada pemuda-pemuda di Kecamatan Tombolo Pao sehingga kami sebagai Putra Daerah melangkah beriringan dan berkarya Untuk Daerah demi kelestarian lingkungan baik dari Hulu hingga hilir,” tutur Jamal.

Jamaluddin menerima penghargaan ProKlim kategori utama. Penghargaan diserahkan secara virtual oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya.

“Kami juga ingin menyampaikan banyak Terima kasih kepada Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa dan Pemerintah Kabupaten Gowa atas dukungan selamanya selama ini. Penghargaan ini akan menjadi semangat buat kami untuk terus mengabdi,” katanya.

KLIK INI:  Momen Hari Gerakan Sejuta Pohon, Begini Pesan Bermakna Guru Besar UINAM!

Jamaluddin berkomitmen akan berbuat lebih progresif lagi ke depannya. Diantaranya dengan memperkuat jaringan dan usaha mandiri agar kegiatan-kegiatan kelompok bisa menyebar ke banyak desa di Kecamatan Tombolo Pao dan Kabupaten Gowa.

“Melalui penghargaan ini kami juga ingin mengajak semua pihak untuk tetap menjaga kelestarian. Mari bersama – sama menciptakan kampung yang lestari sehingga membawa kesejahteraan untuk masyarakat di sekitar kita,” pesan Jamal.

Proklim 2020

Selain pada komunitas, apresiasi ProKlim juga diberikan kepada Pemerintah Daerah yang telah menetapkan kebijakan/ peraturan ProKlim di tingkat daerah dan melakukan pembinaan ProKlim di wilayahnya.

Tahun ini, ada 45 Pemerintah Daerah Provinsi, dan Kabupaten/Kota yang menerima penghargaan. Selain itu KLHK juga memberikan 309 Sertifikat Proklim Utama kepada Kampung Iklim yang menyebar di 25 provinsi, 133 kabupaten/kota.

“Inisiatif yang dilakukan para pelaksana ProKlim sangat penting, antara lain menghijaukan dan menghutankan daerahnya. Juga memilah sampah, menghemat pemakaian listrik dan air, tidak membakar sampah, hutan dan lahan, meningkatkan ketahanan pangan serta mengurangi risiko, dan ancaman akibat bencana terkait iklim,” ucap Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono dalam sambutannya.

KLIK INI:  Menggemaskan, Saat Masih 7 Tahun, Ryan Hasilkan Rp130 Juta dari Sampah

Bambang menekankan bahwa Indonesia mempunyai komitmen kepada masyarakat internasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri, sampai 41 persen dengan kerjasama internasional, dan secara bersamaan membangun ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.

Komitmen tersebut termuat dalam NDC yang tahun ini merupakan awal implementasi NDC sesuai dengan Paris Agreement. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung implementasi NDC adalah dengan meningkatkan peran serta aktif seluruh pihak, untuk dapat mencapai target 20.000 kampung iklim pada tahun 2024.

Festival Iklim tahun ini mengambil tema “Penguatan Aksi Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Masa Pemulihan Pandemi COVID-19”.

Tema ini relevan dengan situasi yang dihadapi semua Negara di dunia saat ini, yaitu perubahan iklim dan pandemi COVID-19. Semua Negara terkena dampaknya tanpa kecuali, sehingga dibutuhkan upaya bersama, bahu membahu, bergotong royong untuk menghadapinya.

KLIK INI:  Ecobrick dari Russel Maier Hingga ke MA GUPPI Kindang
Merespons dampak perubahan iklim

Dalam laporannya, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Ruandha Sugardiman menyampaikan ProKlim ditetapkan sebagai Gerakan Nasional Pengendalian Perubahan Iklim Berbasis Komunitas pada Tahun 2016, dan menjadi salah satu program prioritas KLHK untuk merespon dampak perubahan iklim di tingkat tapak.

“Minat dan ketertarikan berbagai pihak semakin meningkat. Pada Tahun 2020, telah terdaftar sebanyak 2.775 lokasi Kampung Iklim setingkat RT/RW/Dusun/Desa/Kelurahan yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia,” papar Ruandha.

Pada Tahun 2020, jumlah lokasi yang diregistrasi melalui Sistem Registri Nasional (SRN) untuk skema joint adaptasi-mitigasi, naik hampir 4 kali lipat dibandingkan Tahun 2015, yaitu dari 220 lokasi menjadi 813 lokasi.

Jumlah lokasi yang kemudian ditindaklanjuti dengan verifikasi lapangan juga terus bertambah, yaitu sebanyak 362 lokasi. Dengan keterbatasan akibat wabah pandemi covid-19, maka sekitar 45% lokasi diverifikasi secara on-line dan 55% diverifikasi langsung ke lokasi-lokasi yang memenuhi kriteria nominasi ProKlim Utama dan Lestari.

Untuk mendukung pencapaian mencapai target 20.000 Kampung Iklim pada Tahun 2024, pada acara tersebut dilakukan Deklarasi Bersama Eselon 1 Lingkup KLHK. Deklarasi tersebut merupakan komitmen untuk mendukung penguatan aksi pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak melalui ProKlim, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing unit kerja.

“Selain itu kami juga terus memperkuat kolaborasi dan bersinergi dengan K/L terkait, perguruan tinggi, dunia usaha, lembaga keagamaan, dan mitra potensial lainnya,” pungkas Ruandha.

KLIK INI:  Hari Bumi, Thomas Nifinluri: Mari Bijaksana dalam Merawat Bumi!