Perubahan Iklim Menyulap Hutan Kurang Produktif

oleh -32 kali dilihat
Deforestasi dan Kerusakan Ekosistem Memicu Merebaknya Wabah
Ilustrasi hutan - Foto/ Dominic Vogl di Unsplash

Klikhijau.com – Hutan berperan penting dalam mengatur iklim bumi. Ia dapat menyerap sebagian besar emisi CO2.

Hanya saja kemampuan hutan untuk menyimpan karbon bergantung pada keseimbangan antara dampak positif dan negatif dari perubahan iklim.

Hutan termasuk salah satu bagian penting bumi yang mendapat ancaman serius dari perubahan iklim. Laporan studi dilakukan oleh peneliti Universitas Florida J. Aaron Hogan dan Jeremy W. Lichstein mengungkapkan hal tersebut.

Studi  yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences itu  menyoroti betapa parahnya permasalahan ini terhadap penyerapan karbon hutan, khususnya di Amerika Serikat.

KLIK INI:  Literasi Pangan Dapat Berdampak Positif Terhadap Kualitas Pola Makan

Penelitian yang dilakukan ini melibatkan analisis komprehensif terhadap data Dinas Kehutanan AS.

Dilansir dari Earth, Para ahli menganalisis data dari tahun 1999 hingga 2020— termasuk 113.806 pengukuran di hutan non-hutan tanaman. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai bagaimana hutan di seluruh negeri merespons perubahan iklim.

Analisis tersebut mengungkapkan perbedaan nyata dalam kesehatan dan produktivitas hutan antara Amerika Serikat bagian timur dan barat.

Di negara-negara Barat, dampak iklim yang parah telah menyebabkan penurunan pertumbuhan pohon dan akumulasi biomassa. Sebaliknya, wilayah Timur mengalami sedikit peningkatan pertumbuhan karena dampak iklim yang lebih ringan.

“Kami menyaksikan perubahan fungsi hutan seiring dengan respons ekosistem hutan terhadap pemicu perubahan global. Misalnya pemupukan karbon dioksida dan perubahan iklim,” kata Hogan. “Keseimbangan masa depan dari faktor-faktor pendorong inilah yang akan menentukan fungsi hutan dalam beberapa tahun hingga beberapa dekade mendatang.”

KLIK INI:  Mengenal SILIN dan SI-CAKAP dalam Pengelolaan Hutan Lestari

Meskipun beberapa faktor pendorong, seperti kekeringan dan patogen, berdampak negatif terhadap produktivitas hutan, pemupukan karbon dioksida berpotensi meningkatkan produktivitas.

“Dinas Kehutanan AS telah memantau pertumbuhan dan kelangsungan hidup lebih dari satu juta pohon di seluruh AS selama beberapa dekade,” kata Lichstein. “Kami tertarik untuk melihat apakah data mereka memberikan bukti peningkatan laju pertumbuhan pohon, seperti yang diperkirakan oleh hipotesis pemupukan karbon dioksida.”

Temuan tersebut menantang asumsi bahwa hutan akan terus meningkatkan kemampuan penyimpanan karbonnya. Pada kenyataannya, penyimpanan karbon ekosistem mungkin berkurang, sehingga berkontribusi terhadap lebih banyak karbon di atmosfer dan mempercepat perubahan iklim.

“Studi kami menunjukkan bahwa proyeksi masa depan mengenai iklim dan kenaikan permukaan laut mungkin terlalu optimis karena, pada kenyataannya, ekosistem cenderung menyimpan lebih sedikit karbon di masa depan,” jelas Lichstein. “Lebih sedikit penyimpanan karbon ekosistem berarti lebih banyak karbon di atmosfer dan karenanya lebih banyak pemanasan dan percepatan perubahan iklim.”

Hasil studi tersebut menyoroti fakta bahwa dampak perubahan iklim berbeda-beda di setiap wilayah. Variasi ini dapat mendorong hutan melampaui ambang batas iklim, sehingga berpotensi mengubah hutan dari penyerap karbon menjadi sumber karbon.

KLIK INI:  Pudarnya Kesetiaan Burung Laut Albatros di Tangan Perubahan Iklim

“Penyerapan karbon ekosistem tidak dijamin bersifat permanen, dan hal ini dapat dibatalkan karena perubahan iklim,” kata Lichstein. “Pembalikan ini sudah terjadi di Amerika Serikat Bagian Barat, dan ada tanda-tanda bahwa hal ini mungkin juga terjadi di wilayah lain yang terkena dampak kekeringan di dunia, seperti Amazon.”

 Menekan emisi gas rumah kaca

Meskipun kebakaran hutan merupakan kekhawatiran yang signifikan. Para ahli menemukan bahwa penurunan produktivitas hutan di wilayah barat tidak semata-mata disebabkan oleh kematian pohon akibat kebakaran tetapi juga karena menurunnya tingkat pertumbuhan yang disebabkan oleh kondisi iklim yang buruk.

“Kami banyak mendengar tentang kebakaran hutan di Amerika Serikat Bagian Barat, yang mematikan banyak pohon dan melepaskan karbon ke atmosfer,” kata Lichstein. “Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa hilangnya karbon ekosistem tambahan di hutan bagian barat terjadi karena menurunnya laju pertumbuhan pohon.”

KLIK INI:  Indonesia-Norwegia Bahas Implementasi Pendanaan Tahap ke-4 Atas Kerjasama Kedua Kegara

Para peneliti menekankan perlunya mengurangi emisi gas rumah kaca global untuk melestarikan penyerap karbon hutan dan memperlambat laju perubahan iklim.

“Kita harus memiliki hutan yang sehat sehubungan dengan pengurangan emisi untuk memulihkan keseimbangan karbon global dan membatasi perubahan iklim,” kata Hogan.

“Hasil kami menyoroti perlunya pengurangan emisi gas rumah kaca global,” kata Lichstein. “Tanpa pengurangan emisi yang telah didesak oleh para ilmuwan selama beberapa dekade, penyerapan karbon di hutan kemungkinan besar akan melemah, sehingga mempercepat laju perubahan iklim,” tutupnya.

KLIK INI:  Paus, Mamalia Laut Penyerap Karbon yang Terkepung Mikroplastik

Dari Earth