- Dodol, Baeti, dan Rumah Berperabot Warna Pink - 02/06/2023
- Hujan Hijau - 21/05/2023
- Sintrong, Liar dan Meresahkan tapi Menyimpan Banyak Manfaat - 17/05/2023
Perempuan yang Berjalan di Gelombang
tibalah daun itu pada kuncupnya. tebarkan hijau. tandai waktu
kita berjalan terus ke rawa-rawa
benamkan kaki dalam lumpur
kita berkejaran ke laut, membaurkan asin keringat
kita terus saja berjalan
kadang tanpa alas kaki
tanpa payung dalam hujan
…….senyummu bulan sabit…..
…….langkahmu pohon-pohon berakar serabut-kokoh…..
…….matamu hijau teduh…..
kini kau berjalan cukup jauh ke belantara-sendiri
memupuk mimpimu
tentang sebuah lembah dengan bebungaan doa-doa
aku tahu kau akan sampai
lalu bercocok cinta di ladang waktu
….…daun-daun menyentuh jidatmu-khusyuk
…….air mengalir basuh kakimu…..
….…gerimis turun sapu peluhmu…..
kau musim dalam musim
langkahmu semakin jauh menuju gelombang
kau tak juga membuang sauh
kau penakluk gelombang
di napasmu ada gemuruh pinisi
pada lakumu ada tarian padduppa
pada tuturmu ada sinrilik pakasalamak
teruslah berjalan
kita akan bertemu pada gelombang yang pasang
ketika terik mengangkasa
mengundang burung-burung berkicau
daun-daun melambai
….…hidup mesti terus bergerak ke depan…..
kini-sekarang kau kembali tiba pada daun yang menguncup di matamu
…….hijau penuh nostalgia…..
sebuah tanda, usia tak pernah berhenti berjalan
mendekat lalu menjauh
benamkan kita dalam rawa-rawa
ajari kita berjalan di gelombang
…….terus saja berjalan, karena berhenti berarti menyerah pada maut…..
usiamu lalu
usiamu kini
usiamu nanti
pohon-pohon terus bertumbuh
2014
=====
Dari Gunung ke Laut
bau tanah telah sampai ke kamar
kita masih berbaring
tanah di gunung
semalam diangkut ke laut
kita sedang lelap
Juni, 2021
===
Debat
di sebatang pohon yang baru di tebang
kita berdebat panjang
galeri lukis menghadap ke mana?
menghadap ke gunung hijau di sana, saranmu
boleh, dindingnya kita lukisi pohon beringin atau rumpun bambu
kau mengangguk
debat kita usai
2021
===
Menunggu Bekas Bibir
lelaki itu sedang duduk di atas jembatan
menunggu sampah lewat
“kucari gelas plastik yang menyimpan bekas bibir kekasihku,” katanya
ia terus saja di sana, matahari pergi dari matanya
2021
===
Yang Lebih Awet
adakah yang lebih awet dari rindu
ada,
apa?
sampah plastik
2021
====
Pertarungan Malam
seekor jangkrik berjalan jauh ke hutan saat malam
ia ingin menikmati suaranya sendiri
yang telah kalah bertarung dengan bising kendaraan
2021
===
Asing Jauhku
aku jadi lupa lorong-lorong di kotamu
lupa berapa detik lampu merah akan berubah hijau
aku telah berubah asing
pada kamu
pada diri sendiri
di kepalaku, hanya tertinggal pohon kopi
dan bukit kecil di seberang jalan
kadang kubayangkan rumahmu
telah berubah warna catnya
dari cokelat tua ke hijau muda
dan selokan depan rumahmu tak lagi berwarna pekat
tapi bening, di mana tende bisa bermain petak umpat dengan telapak tangan yang hendak menangkapnya
di sini, pada jauhku
ingatan akan lorong di kotamu memudar
tapi peta yang pernah kugambar pada tubuhmu dengan tinta dari larre’
masih terang siang
Juni, 2021
====
Girang
begitu tiba di ujung tebing
kau berubah jadi anak kecil
girang, tak menyangka di sana
pada jauh.
sungai mengalir
menuju rumahmu
membawa segala yang bisa hanyut
Juni, 2021