Pegiat Lingkungan Bulukumba Lakukan Aksi Pelepasan Tukik dan Bersih Pantai

oleh -110 kali dilihat
Penampakan tukik yang dilepaskan pegiat lingkungan Bulukumba-foto/Ist

Klikhijau.com – Gabungan relawan komunitas pegiat lingkungan di Bulukumba melepas tukik atau anak penyu. Pelepasan dilakukan dua tahap yang masing-masing dilakukan di Pantai Marumasa, Desa Darubia. Tahap awal dilakukan pada Jumat, 22 September 2023.

Pelepasan tukik penyu sisik ini tidak lepas dari kontribusi nelayan yang telah diedukasi pemuda lokal yang juga pegiat lingkungan, Indiz Essa Rutepar. Telur penyu awalnya diamankan nelayan ke wilayah pantai yang lebih terlindung kemudian dipantau hingga menetas.

Upaya konservasi dan perlindungan penyu laut dengan pelepasan juga dijadikan moment edukasi untuk pelajar yang bermukim disekitar pesisir pantai. Harapannya mereka ke depan bisa membantu melindungi spesies ini dan juga mengambil bagian dalam perlindungan ekosistem laut.

Penyu sendiri memiliki peran dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Dengan ekosistem laut terjaga maka perubahan iklim dapat kita pukul mundur.

KLIK INI:  Adipura Bergerak ke Selatan, Menuju Bulukumba

Kegiatan ini menjadi bagian dari Global Climate Strike 2023 Bulukumba yang diinisiasi komunitas pegiat lingkungan. Rangkaian kegiatan lainnya dengan transplantasi karang, aksi bersih pantai, nonton bareng, dan diskusi lingkungan.

Aksi bersih pantai-foto/Ist

Selain melepaskan tukik, kegiatan lainnya dari gerakan bersama untuk keadilan iklim di Bulukumba tersebut, yang diinisiasi komunitas pegiat lingkungan yang dilakukan adalah bersih pantai. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 September.

Aksi bersih di Pantai Marumasa sebagai bentuk dorongan kesadaran lingkungan bagi relawan yang terlibat dan juga bagi masyarakat sekitar.

Sebelum aksi bersih pantai dilakukan, relawan terlebih dahulu disarankan menggunakan sunscreen untuk melindungi dari efek krisis iklim yang menyebabkan cuaca di Bulukumba hingga 30°-31 °

Kegiatan diawali edukasi pemilahan sampah yang bertujuan untuk pengurangan volume sampah yang berakhir di TPA.

KLIK INI:  Pandemi Ubah Kawasan Wisata Mangrove Luppung jadi Lumpuh

Ini juga bentuk kampanye bahwa membuang sampah sembarangan bukan hanya merusak keindahan tapi juga berdampak besar pada kerusakan lingkungan.

Sebanyak 23 relawan yang terlibat dan berhasil mengumpulkan 97 kg sampah yang didominasi jenis plastik.

Aktif melakukan aksi lingkungan

Sejak 2022 relawan Kolaborasi Biru telah melakukan transplantasi karang karena kita ketahui bersama bahwa terumbu karang penting bagi ekosistem laut. Terumbu karang merupakan sekumpulan biota karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga (zooxanthellae).

Terumbu karang mampu mengurangi pemanasan global.  Hasil metabolisme terumbu karang berupa kerangka kapur kalsium karbonat C2Co3. Spesies penting yang berkontribusi dalam menyerap rantai karbon di laut.

KLIK INI:  MENTARI Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Matahari di Sumba Tengah

Transplantasi karang diikuti 21 relawan. Kegiatan dimulai dengan edukasi karang dan cara penanaman. Kemudian penanaman dilakukan pukul 10.00- 12.15 wita. Sebanyak 12 spider atau 288 anakan

Dalam penanaman karang peserta dilarang keras menggunakan sunscreen karena sunscreen memiliki kandungan kimia yang bisa merusak terumbu karang.

Pelarangan itu karena terdapat 10 kandungan kimia pada sunscreen yang tak baik untuk terumbu karang. Bahan-bahan kimia tersebut bisa menyebabkan pemutihan karang, merusak DNA karang, sampai meningkatkan kelainan bentuk yang tak normal.

KLIK INI:  Dua Warabala Ini Tak Lagi Sediakan Sedotan Plastik