Meniran, Tumbuhan Liar Sang Pemelihara Imun Tubuh yang Layak Dimengerti

oleh -2,707 kali dilihat
Dianggap Liar, Meniran Kaya Khasiat, Begini Cara Simpel Mengolahnya!
Tumbuhan Meniran yang tumbuh liar di samping rumah saya-Foto/Ist
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Meniran, nama ini tidak familiar bagi banyak orang bahkan mungkin dianggap tidaklah terlalu penting untuk dikenal. Tetapi, hampir semua orang pasti pernah menjumpainya terutama sehabis musim hujan.

Pada saat hendak bersih-bersih halaman rumah, tumbuhan ini seringkali ada di sana. Ia terpaksa dicabuti karena dianggap sebagai rumput liar atau gulma. Yah, ia tumbuh liar di tempat berbatu dan lembap, seperti di tepi sungai, pantai, semak, atau lahan bekas sawah. Juga di tanah telantar di antara rerumputan, tidak hanya di desa tapi juga di kota.

Meniran merupakan tumbuhan liar yang mudah dikenali karena daunnya yang mirip pohon asam. Berbuah kecil bundar berjejer rapi di sepanjang tangkai bawah daunnya yang mungil. Meniran itu apa? Bermanfaat untuk apa? Dua pertanyaan ini seringkali muncul dan itulah awal mula kita ingin berkenalan dengannya.

Faktanya, Meniran memang bukan sekadar rerumput liar biasa. Tumbuhan ini adalah berkah dari langit yang diturunkan Tuhan untuk berjuta kebaikan. Pada perawakannya yang sederhana itu, ia menyimpan rahasia yakni memiliki manfaat luar biasa pada kesehatan. Jadi jangan keburu dicabut dulu bila menjumpainya di antara rerumputan liar lainnya.

KLIK INI:  Meniran, Tumbuhan Liar yang Bisa Melindungi Hati
Meniran

Dilansir Wikipedia, Meniran atau Phyllanthus urinaria adalah salah satu jenis tanaman yang memiliki bentuk batang bulat tegak lurus, tinggi tanaman bisa mencapai satu meter lebih dalam kondisi tanah subur. Daun dari tanaman ini bertulang menyirip genap, setiap satu tangkai memiliki daun majemuk dengan ukuran yang kecil dan berbentuk lonjong.

Di beberapa daerah, dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Di China disebut ye xia zhu,  di Inggris dinamai  child pick a back, di Brazil dijuluki arrebenta pedira, sedangkan di India dinamai kilaneli dan lainnya.

meniran hijau
Meniran di halaman rumah saya-Foto/Ist

Di Indonesia, juga dikenal dengan banyak istilah lokal semisal meniran ijo, meniran merah, memeniran di Jawa. Sedangkan suku Dayak dan Banjar menyebutnya ambin buah. Di Maluku dinamai belalang babiji dan banyak lagi. Bahkan, ada banyak daerah yang tak memberinya nama apa pun, sebab lebih dikenal sebagai rerumputan biasa.

Dikutip dari usu.ac.id, Phyllanthus urinaria telah lama digunakan masyarakat di berbagai penjuru dunia. Di Indonesia, secara tunggal atau diramu bersama tumbuhan obat  lain secara turun-temurun digunakan untuk mengobati beragam penyakit, seperti diare, malaria, sariawan, batu ginjal, sakit kuning, ayan, sakit gigi, gonorhoe, dan antiradang (Kardinan dan Kusuma, 2004).

KLIK INI:  Pohon Johar, Peneduh Berbunga Kuning dan Ragam Manfaatnya Bagi Kesehatan

Di Thailand juga digunakan sebagai herbal untuk mengobati demam dan peluruh air seni. Sedangkan, di Peru, rerumputan ini dicampur dengan perasan air jeruk nipis, diminum sebagai tonikum untuk penderita diabetes mellitus dan penderita hepatitis. Di Suriname, dimanfaatkan untuk menangkal kolik, gangguan ginjal, dan berbagai penyakti lever akut atau kronis.

Kandungan dan manfaatnya

Dikutip dari usu.ac.id, Meniran memiliki rasa pahit, agak asam, serta bersifat sejuk atau mendinginkan. Secara empiris dan klinis, herbal meniran berfungsi sebagai antibakteri atau antibiotik, antihepatotoksik (melindungi hati dari racun).

Meniran juga bermanfaat sebagai ekspektoran (peluruh dahak), hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa darah), serta sebagai immunostimulan (merangsang sel imun bekerja lebih aktif).  Hingga saat ini, Meniran yang sudah menjadi obat herbal, telah teruji dengan baik yakni dengan 15  uji klinis.  Obat herbal ini juga telah  memperoleh serifikat Fitofarmaka dari BPOM.

Tim peneliti mahasiswa UGM, dikutip dari ugm.ac.id, meneliti imer dan meniran, yang dikenal dapat mengobati radang atau bengkak. Daun imer memiliki kandungan senyawa securinine tinggi yang dapat menurunkan inflamasi. Sementara daun meniran mengandung senyawa filantin dan terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi sehingga dapat menguatkan imunitas.

KLIK INI:  Menelusuri Jejak Penyu di Pulau Lantigiang
Bagaimana mengolahnya?

Saat ini, beragam produk herbal dan obat berbahan Meniran untuk  peningkatan daya tahan sudah tersedia. Pemakaiannya tentu bisa lebih praktis sejauh mengikuti prosedur yang diterangkan.

Lalu, bagaimana mengolahnya secara alami? Herbalis, Andi Awaluddin membagi pengalamannya soal pengolahan tumbuhan liar ini.

“Kalau pengolahannya ada dua cara. Pertama, ambil daun segar segenggam lalu rebus dengan tiga gelas air hingga menjadi satu gelas. Diminum pagi sore sebelum makan. Kedua, daun Meniran bisa dikeringkan, lalu direbus juga dan airnya diminum,” cerita Dosen Universitas Muhammadiyah Kendari ini.

Selain dua cara itu, kata Awal, ada juga teknik lain yakni mengeringkan daunnya lalu dihaluskan kemudian diseduh dengan air hangat. Alumni training pengobatan herbal Insani Depok ini juga mengatakan, Meniran memang sangat kaya manfaat.

“Secara umum, Meniran sifatnya diuretic (penurunan panas), anti inflamasi (radang) dan anti biotic (virus dan bakteri). Intinya tumbuhan ini sangat baik untuk daya tahan tubuh,” jelas Awal yang sudah bergelut dengan pengobatan herbal sejak tahun 2007.

KLIK INI:  Ini Manfaat Ajaib Lengkuas, Bumbu Masak yang Sering Mengecoh