Memiliki Banyak Potensi, Bambu Belum Dapat Dukungan dan Perhatian Optimal

oleh -108 kali dilihat
Rotan dan Bambu Sangat Penting untuk Dikembangkan di Indonesia
Bambu/Foto-Ist

Klikhijau.com – Manfaat bambu memang cukup banyak. Tanaman berumpun itu termasuk pula tanaman yang mudah tumbuh.

Manfaatnya bukan hanya satu arah, tetapi lebih dari satu. Tanaman bernama ilmiah  Bambusoideae ini memiliki banyak manfaat, baik secara sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan, serta berperan juga dalam pengendalian perubahan iklim.

Kebermanfaatan bambu menjadi isu penting yang dibahas dalam Talkshow bertema Bambu Solusi Berbasis Alam: “Penggerak Ekonomi Rakyat dengan Produk Ramah Lingkungan.”

Diskusi tersebut digelar pada Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Terbarukan (LIKE), yang diselenggarakan KLHK di Jakarta, Minggu 17 September 2023.

KLIK INI:  TORA dan PS untuk Rakyat Sejahtera dan Hutan Lestari

“Seperti arahan Bapak Presiden, isu perubahan iklim juga harus menjadi bagian dari masyarakat secara luas. Upaya aksi mitigasi dan adaptasi yang dilakukan telah banyak dilakukan di tingkat tapak, sehingga ini merupakan peran dan kontribusi yang telah diberikan oleh masyarakat dengan dukungan para pihak.  Seperti halnya Bambu, yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Indonesia,” tutur Ary Sudijanto, Kepala Badan Standardisasi Instrumen LHK (BSILHK), saat membuka acara talkshow.

Ary menerangkan juga, bahwa bambu belum mendapatkan dukungan dan perhatian optimal dalam pengembangan dan pemanfaatannya. Namun, seiring kemajuan teknologi dan menajamnya isu perubahan iklim, pemanfaatan bambu sebagai sumber daya alam terbarukan semakin meningkat.

“Hal ini didukung dengan munculnya kesadaran akan gaya hidup ramah lingkungan, pembangunan hijau (green development) serta ekonomi sirkular (circular economy),” lanjut Ary.

Terkait manfaat bambu yang semakin luas, maka aspek kelestarian sumber daya bambu di sektor hulu menjadi sangat penting.

KLIK INI:  Jelang Musim Hujan, Begini Harapan Adnan Kepada Warga Gowa!

Oleh karena itulah, Ary menyampaikan komitmen BSILHK untuk menghasilkan standar-standar yang diperlukan dalam pengelolaan bambu dan pemanfaatannya.

“Tidak hanya penyusunan standar, namun juga memastikan ekosistem pengembangan usaha bambu dapat dijalankan. Kita ke depan harus bisa lebih berperan dalam mengembangkan kegiatan bambu,” Ary menjelaskan.

Terbagi dua kelompok

Selain itu, ia juga memberikan pemahaman bahwa pemanfaatan bambu terbagi dalam dua kelompok, yakni  sebagai material produk komoditas dan dalam peran ekologisnya untuk jasa lingkungan.

Meskipun tampak bertujuan yang berbeda, masing-masing pemanfaatan tersebut dapat memberikan nilai ekonomi dan nilai ekologi bagi masyarakat dan lingkungan.

Terakhir, Ary juga berpesan pentingnya kerja sama dalam mengatasi dampak perubahan iklim.

“Perlu dukungan dan sinergi dari banyak pihak, lintas sektor, dari tingkat tapak sampai pengambil kebijakan dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Khususnya dalam pengembangan bambu, sehingga menjadi bagian dari tujuan dan target kita dalam penurunan emisi dan target kontribusi nasional dalam pengendalian perubahan iklim,” pungkasnya.

KLIK INI:  Gelorakan Literasi Hijau, Balai PSKL Sulawesi Gelar ‘In House Training’

Didukung oleh Pusat Standardisasi Instrumen, Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (Pustandpi) dan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL), talkshow ini dipandu oleh pemerhati Perempuan dan Seni, Avianti Armand. Selain itu, hadir para narasumber pelaku dan praktisi pengembangan bambu berbagai, mulai dari pembibitan, penganyam bambu, konstruksi bambu, hingga inovator produk bambu.

Adalah Wilhelmina Wahul, seorang wakil ketua BPD dan ketua kelompok tani wanita Kelompok Cembes Nai, Desa Golo Loni. Ia merupakan tokoh gender yang aktif dalam usaha pembibitan bambu di Desa Golo Loni, dengan dukungan pelatihan dari YBLL. Selain Wilhelmina, hadir Marselinus Mansyur, Pandu Bambu yang aktif dalam membangun  sebuah desa wanatani bambu di Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

KLIK INI:  Kisah Diah, Perempuan yang Teliti Bambu Selama 39 Tahun

Sementara itu, dilandasi oleh meningkatnya kesadaran akan bangunan dan perumahan ramah lingkungan di Indonesia, Karim Munaf sebagai generasi baru/penerus usaha turun temurun, Direktur dan insinyur ahli kayu pada Bambulogy (PT Indonesia Hijau Dwidaya), telah merancang interior dan bangunan gedung multi tingkat dari bambu, menggunakan komposit bambu yang ramah lingkungan, kokoh, dan tahan lama.

Tidak ketinggalan, turut hadir inovator Singgih Susilo Kartono sebagai kreator pembuat Radio Kayu Magno dan Spedagi Bamboo Bike dari Desa Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, yang mendunia dengan penghargaan Japan Good Design Award G-Mark 2008, London Design Museum’s Brit Insurance Design Awards 2009. Ia juga pencetus gerakan revitalisasi desa melalui pasar rakyat Papringan, yang menginspirasi ratusan desa di Indonesia. (***)

KLIK INI:  Rebung, Bahan Makanan Potensial yang Belum Dilirik