Kolaborasi SD Inpres Bangkala 3 dan KWT Permata Hijau, Perkuat Karakter dan Wawasan Lingkungan

oleh -33 kali dilihat
KWT Permata Hijau, Makassar-foto/Ist

Klikhijau.com – Untuk mengembangkan program inovasi, maka perlu berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan.

Hal itu dilakukan H Usman M, Kepala UPT SPF SD Inpres Bangkala 3. Dia yang melakukan penandatanganan kesepahaman bersama (MoU) dengan Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Permata Hijau, Irwana, di Jalan Tamangapa Raya 3 No 7E, Kelurahan Bangkala, Sabtu, 23 September 2023 lalu.

Penandatangan MoU itu terkait penguatan Program PITA SARI, akronim dari Pusat Literasi Tanaman Sehat Berbasis Digital.

Program PITA SARI dikembangkan oleh SD yang terletak di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, itu sebagai inovasi program sekolah.

KLIK INI:  Peringati Hari Burung Migrasi Sedunia 2021, Biodiversity Warriors Adakan Pengamatan Burung

Kesepahaman itu mencakup penguatan karakter dan berwawasan lingkungan hidup. Juga sharing pengalaman dengan orangtua dan guru tentang pemanfaatan tanaman di lingkungan sekolah sebagai media pembelaharan.

Selain itu, sebagai sinergitas pihak sekolah dan KWT Permata Hijau dalam mengimplementasikan 18 Revolusi Pendidikan Walikota Makassar.

Sebelum penandatanganan, H Usman, inovator PITA SARI, Andi Warhamna dan beberapa orangtua yang tergabung dalam Tim Program PITA SARI, mendapat banyak masukan soal budidaya tanaman oleh Irwana dan Andi Anugrahwaty, selaku penyuluh pertanian dari Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar.

Rombongan dari SD Inpres Bangkala 3 itu juga melihat dan sempat mencoba penerapan aplikasi Sirangi Rong di green house, yang dikembangkan KWT Permata Hijau atas dukungan DP2 Kota Makassar.

KLIK INI:  KLHK Bakal Usut 8 Perusahaan Terkait Limbah B3 di Markas Militer

Andi Warhamna memuji teknologi berbasis internet yang boleh dikata sederhana itu. Menurutnya, bila teknologi ini diterapkan di sekolah, tentu murid-murid akan suka. Apalagi bila dikaitkan dengan pembelajaran.

Kepala sekolah H Usman, Ketua KWT Permata Hijau, Irwana, penyuluh pertanian, Andi Anugrahwaty, inovator PITA SARI, Andi Warhamna, dan orangtua yang hadir juga diajak panen bersama. Mereka memanen bayam di dua titik dengan 28 polybag, menghasilkan 2 kg.

KLIK INI:  Ramai-ramai Belajar Pengelolaan Lahan Gambut ke Indonesia

Bayam yang dipanen itu sudah berusia 3 minggu. Meski sudah dipetik, masih banyak tanaman bayam di polybag itu yang siap dipanen pada tahap berikutnya.  Faktor kerapatan tanaman dan sinar matahari ikut mempengaruhi pertumbuhan bayam-bayam tersebut.

Setelah dipanen, bayam kemudian ditimbang dan dicatat oleh pengurus KWT Permata Hijau. Bayam hasil tanaman organik itupun dijadikan sebagai oleh-oleh para pengunjung dari SD Inpres Bangkala 3. Mereka mengaku, nyaman berada di lokasi budidaya tanaman milik KWT Permata Hijau, karena rindang, hijau dan asri. (*)

KLIK INI:  Tentang Hama Tanaman Hidroponik dan Cara Mengatasinya