Kisah Heroik Dokter-dokter di Rumah Sakit New Amsterdam

oleh -384 kali dilihat
Kisah Heroik Dokter-dokter di Rumah Sakit New Amsterdam
Ilustrasi tenaga medis - Foto/ benjamin lehman on Unsplash
drg. Rustan Ambo Asse Sp. Pros

Klikhijau.com – Kisah itu dimulai ketika Dr. Max Goodwin, direktur medis rumah sakit New Amsterdam memecat semua staf  departemen Kardiologi. Baginya tak ada alasan lagi mempertahankan sebuah departemen yang dokter-dokternya lebih mementingkan uang dibanding kesembuhan dan kenyamanan pasien.

Namun pada akhirnya dia mempertahankan Dr. Floyd Reynolds, MD., dokter bedah thoraks  satu-satunya dokter yang secara statistik jarang melakukan operasi. Anehnya dokter Max justru mempertahankannya bahkan memberi kepercayaan untuk membuka departemen sendiri.

Penggalan kisah pada episode pertama film New Amsterdam itu memberikan gambaran peristiwa yang tak lazim dalam  sebuah Rumah Sakit.

New Amsterdam adalah sebuah rumah sakit umum di New York. Perubahan besar terjadi ketika dokter Max ditugaskan sebagai direktur Medis dan melakukan kebijakan-kebijakan yang melawan arus.

Ketika pada hari pertama bertugas dia memecat banyak dokter, dalam waktu yang sama dia merekrut lima puluh dokter baru. Dia mengajak berdiskusi semua pekerja di rumah sakit, mulai dari cleaning service hingga melawan atasan yang mencoba menghalangi program-programnya.

Baginya tanggung jawab utama adalah pelayanan terbaik untuk pasien, selanjutnya menciptakan komunikasi efektif antar dokter-dokter, menjadi suatu komunitas yang saling peduli.

Pernah dia membuat kuisioner dan mencari penyebab mengapa kebanyakan para staf rumah sakit tidak disiplin waktu dan merasa kelelahan, maka ditemukan penyebabnya para staf tersebut harus bangun pagi untuk ikut angkutan umum.

KLIK INI:  Jenis Makanan Ini Sehat Bagi Penderita Penyakit Ginjal

Dokter Max menemukan solusi dengan brilian, dia menyewa angkutan Bus dari pihak ketiga. Para staf dijemput di rumah masing-masing dan hasilnya mereka semua setiap hari tiba lebih awal di rumah sakit. Bahkan masih memiliki waktu senggang untuk istirahat bahkan sarapan sebelum bekerja.

Sebagai pimpinan dirinya sangat paham bahwa keluhan dan kesejahteraan staf rumah sakit adalah bagian dari tanggungjawabnya. Dia mesti hadir lebih dari seorang direktur, mengayomi dan menebar energi positif agar etos kerja tetap terjaga.

Figur dokter Max bukanlah tipe pekerja di belakang meja. Dia bisa saja keliling ke semua departemen di rumah sakit. Mulai dari Instalasi Gawat Darurat, masuk ke ruangan operasi, departemen kejiwaan, onkologi, menghadiri rapat dewan hingga mengajak seorang pengemis yang kakinya infeksi untuk berobat ke rumah sakit.

Bagi dokter Max merawat pasien tidak cukup hanya tindakan medis. Ketika seorang pasien penderita diabetes harus krisis keuangan akibat oknum perusahaan obat yang memanfaatkan ketidaktahuannya. Maka dokter Max memberikan ultimatum akan memutus kerjasama dengan pihak perusahaan obat tersebut jika tidak masih tetap menyulitkan pasien.

Hasilnya perusahaan obat tersebut memberi kompensasi pemberian insulin secara gratis seumur hidup kepada pasien tersebut. New Amsterdam merawat semua lapisan masyarakat. Dari pengemis, imigran, narapidana hingga seorang Duta Besar.

Seorang pasien imigran terkena kanker ganas menunggu hari kematian. Dia ingin pulang memeluk keluarganya tapi akibat dokumen tidak lengkap. Maka dokter Max berjuang, dia harus melakukan lobi tingkat tinggi hingga ke Duta Besar agar keinginan pasienya dapat terwujud. Bagi dokter Max jika tidak bisa membantu pasien sebagai dokter bantulah dia sebagai manusia.

KLIK INI:  Buah Asam, Buah Nostalgia dan 5 Manfaat Ajaibnya Bagi Kesehatan

Visi dokter Max selanjutnya disambut oleh beberapa rekannya. Beberapa diantara mereka merasa kembali menjadi dokter yang sesungguhnya. benjamin lehman on Unsplash

Dr.Helen Sharpe, sebagai kepala departemen Onkologi dia muncul sebagai dokter yang awalnya lebih mementingkan diri sebagai publik figur, lebih sering muncul di kamera TV dibanding merawat pasien.

Namun energi yang ditularkan dokter Max memantik semangat baru untuk mengabdi. Tak hanya itu dokter Sharpe bahkan pernah menggugat sebuah perusahaan produk implan karena kerugian  akibat efek samping dari penggunaan alat implan yang tidak sesusai standar medis kepada pasien.

Dokter Sharpe adalah orang pertama yang mengetahui bahwa Max dalam menjalani masa-masa tugas sebagai direktur juga menderita kanker Karsinoma Sel Skuamosa.

Dr. Lauren Bloom, Kepala Instalasi Gawat Darurat. Dialah penguasa IGD yang menerima berbagai macam pasien darurat.

Ketika dokter Max memecat banyak dokter dalam rapat pertamanya maka dokter Bloom justru meminta IGD dirombak. Sepak terjang dokter Bloom  kemudian menyisakan kisah paling heroic dan tragis. Dia pernah nekad masuk ruang isolasi tanpa alat pelindung diri , menyelamatkan  pasien gagal nafas  dan pasien tersebu diduga terkena virus Ebola.

Bagaimana dia harus survive dan menjalani masa sulit-sulit ketika dirinya sendiri ketergantungan obat, kakinya pernah patah dan mengalami kesulitan penyembuhan. Namun dalam masa-masa sulit itu dirinya tetap merawat pasien IGD meskipun dalam kondisi pincang dan dalam masa perawatan fisioterapi.

KLIK INI:  Daun Kapulaga, Musuh Paling Ditakuti Diabetes Mellitus

Dr. Vijai Kapoor, Kepala Departemen Neurologi. Selain dedikasi yang tinggi dalam pekerjaanya, dokter Vijai mengungkap sisi lain dari kehidupan dokter.

Baginya, seorang dokter adalah penyelamat banyak orang, dia bisa mengobati pasienya, mengajak berkomunikasi selayaknya keluarga. Ada rasa cinta kemanusiaan dalam interaksi dengan pasien-pasienya.

Namun di sisi lain kehidupan seorang dokter Vijai sejatinya adalah kesepian. Dia seorang ayah yang tak berhasil dalam dekapan anaknya, satu-satunya keluarga yang tersisa. Sisi paradoks yang dialami dokter Vijai sejatinya di kehidupan nyata seorang dokter hal ini sering terjadi. Bahwa kehidupan seorang dokter itu bisa saja sunyi, menderita dan memiliki masalah pribadi.

Namun ketika di depan pasien hal-hal seperti itu mesti dihilangkan dan harus fokus kepada penyembuhan pasien.

Dr. Iggy Frome, Kepala Departemen Psikiatri. Dokter Frome adalah dokter paling fenomenal. Dalam banyak kasus tak ada yang menyangka bahwa seorang dokter jiwa adalah muara sebuah trauma fisik dari seorang pasien.

Seorang anak masuk di Instalasi Gawat Darurat akibat cedera kepala karena membenturkan kepala ke dinding rumah. Dalam kasus ini kesembuhan pasien tentu tidak hanya berhenti pada bagaimana mengobati cedera kepala.

Lebih jauh daripada itu dalam perspektif dokter Frome setelah semuanya dikaji lebih mendalam akhirnya ditemukan penyebab bahwa pasien tersebut mengalami lonjakan hormon cortisol. Penyebabnya akibat stress karena bully dari teman-temanya sekolahnya. Trauma kepala adalah akibat namun penyebab dari semua itu adalah strees, tugasnya bagaimana membangkitkan kepercayaan diri pasien agar dapat bangkit dalam komunitas teman-teman sekolahnya.

KLIK INI:  Kacang Tunggak Segudang Manfaat, Cegah Kerusakan Mata hingga Lancarkan Pencernaan

Dr. Floyd Renolds, satu-satunya dokter  dari Departemen Kardiologi yang gagal dipecat oleh dokter Max. Renolds  adalah dokter yang lahir dari kelurga sederhana. Selain komitmen tinggi dalam merawat pasien, dirinya memiliki misi besar untuk melawan sejarah kelam diskriminasi kulit hitam khsusunya kesempatan dalam berkarir sebagai dokter bedah thorax.

Namun demikian dalam menjalani hari-harinya bertugas di New Amsterdam dia mampu menampilkan cara bekerja profesional bahkan dengan jiwa besar memberi kesempatan berkembang bagi dokter residen yang sementara belajar di rumah sakit tersebut.

Film New Amsterdam yang tayang di Netflix sejak 15 Februari 2021 itu menyita perhatian banyak pihak. Kisah yang berlatar belakang medis itu diangkat dari memoar buku Twelve Patients : Life and Death at Bellevese Hospital karya Dr. Eric Manheimer, MD.

Kisah perjuangan dokter-dokter dalam film New Amsterdam itu memberikan sebuah gambaran bahwa serumit apapun tantangan birokrasi untuk perubahan sebuah rumah sakit umum tentu dapat terwujud dengan komitmen yang tinggi.

Max Goodwin membuktikan bahwa seorang dokter harus hadir tidak hanya merawat penyakit pasien tapi lebih dari itu seorang dokter harus mampu merangkul pasien dari banyak sisi.

Dokter bukanlah robot yang miskin ucapan di depan pasien, tapi dokter dapat menjadi sahabat, ibu, ayah, saudara bagi pasien.

Max dalam perjuanganya melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya, dia hadir sebagai pemimpin Rumah Sakit yang tak pernah menyerah. Dia pemimpin yang memberontak, kebijakannya banyak yang out of the box, tapi dia disegani karena dia jujur.

Kejujuran itulah yang membuat dirinya bersinar, menjadi semacam kekuatan bagi yang lain untuk beranjak dari malas menjadi bersemangat, dari apatis menjadi empati dan dari rumah sakit New Amsterdam yang korup menjadi kebanggaan masyarakat New York.

KLIK INI:  4 Langkah Taktis Menghindari GERD di Lebaran