Khawatiran Masa Depan Anaknya, Perempuan Loeha Raya Tolak Kehadiran PT Vale

oleh -151 kali dilihat
Khawatiran Masa Depan Anaknya, Perempuan Loeha Raya Tolak Kehadiran PT Vale
Aksi bentang spanduk Perempuan Pejuang Loeha Raya -foto/Ist

Klikhijau.com – Perempuan Pejuang Loeha Raya melakukan aksi pembentangan spanduk di dua lokasi berbeda. Aksi ini merupakan respons para perempuan di Loeha Raya yang menolak tegas kehadiran PT Vale di Blok Tanamalia.

Spanduk yang dibentangkan oleh Perempuan Pejuang Loeha Raya bertuliskan “Hapuskan Kosesi PT Vale Indonesia di Pegunungan Lumereo (Tanamalia)” dibentangkan di wilayah kebun merica di Desa Rante Angin dan Pesisir Danau Towuti di Desa Loeha.

Para perempuan yang tergabung dalam Perempuan Pejuang Loeha Raya melakukan aksi atas dasar kehawatiran masa depan anak mereka dan keluarganya.

Hal ini dikarenakan mereka sadar betul bahwa perekebunan merica yang telah mereka nikmati hasilnya, tidak dapat digantikan dengan apapun bahkan dengan uang kompensasi yang terus disebarkan oleh perusahaan.

KLIK INI:  Pakai Kostum Brasil dan Jepang, Aktivis Tuntut Hapus Konsesi PT Vale di Pegunungan Lumereo

“Pada dasarnya semua perempuan di 5 desa ini tidak ingin kebun mereka diambil dan dirusak oleh siapa pun, bahkan jika dibandingkan dengan uang kompensasi yang diisukan perusahaan tidak sebanding dengan kehilangan lahan merica kami” lanjut Mama Yana.

Dalam aksi pembentangan spanduk itu, seluruh Perempuan Pejuang Loeha Raya meneriakan “Perempuan Loeha Raya menolak tambang PT Vale.” Teriakan itu disuarakan dengan lantang oleh seluruh perempuan yang ada saat itu.

“Saat aksi, kita serentak meneriakan Perempuan Loeha Raya Menolak Tambang PT Vale dengan lantang sebagai bentuk kekesalan pada kegiatan eksplorasi dan rasa khawatir akan masa depan kebun kami,” tutur Hasna salah satu koordinator Perempuan Pejuang Loeha Raya Desa Rante Angin.

KLIK INI:  Selamat, Menteri Siti Terima Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana

Perempuan Pejuang Loeha Raya akan terus melakukan aksi-aksi untuk meperjuangkan lahan perkebunan merica milik. Tujuan aksi itu mereka agar tidak diambil oleh siapapun termasuk pertambangan nikel PT Vale Indonesia.

“Kami tidak akan berhenti berjuang sampai kebun kami dikeluarkan dari konsesi tambang. Kami yakin jika pertambangan masuk, maka masyarakat dan ibu-ibu di sini mau makan dari apa. Selama ini merica lah yang buat kami bisa menyekolahkan anak, membangun rumah, membeli mobil. Jika merica hilang, maka anak anak kami juga terancam putus sekolah,” tegas Mama Caca panggilan akrab Hasan saat aksi pembentangan spanduk tersebut.

KLIK INI:  Rakyat NTT Menang, MA Kabulkan Gugatan Warga atas Tambang Gamping

Terakhir, Mama Yana kembali mempertegas bahwa seharusnya pemerintah dan CEO PT Vale Indonesia mendengar keinginan masyarakat. Apalagi mereka telah hidup sejahtera dari hasil perkebunan merica

“Presiden dan CEO PT Vale Febriany Eddy harus mendengar apa yang diinginkan oleh masyarakat di Loeha Raya. Masyarakat terutama perempuan di Loeha Raya dan Mahalona akan terus berjuang dan menghapus konsesi PT Vale Indonesia di pegunungan Lumereo atau blok Tanamalia. Karena ini merupakan hak kami untuk hidup sejahtera dan hak kami masyarakat untuk bekerja dengan tenang,” tegas Yana. ***

KLIK INI:  Lindungi Petani Merica, Masyarakat Loeha Desak PT Vale Stop Eksplorasi di Tanamalia