Kenaikan Suhu dan Frekuensi Bencana Ekologis Berkorelasi Kuat

oleh -84 kali dilihat
Pemanasan Suhu Laut dan Bencana yang Mengiringinya
Pemanasan Suhu Laut dan Bencana yang Mengiringinya/foto-visitvictoria.com

Klikhijau.com – Kenaikan suhu global berpengaruh pada prevalensi kematian massal ikan. Peristiwa kematian ikan secara massal dapat berdampak parah pada fungsi berbagai ekosistem, membahayakan populasi ikan dan mengurangi pasokan makanan global.

Studi kematian massal ikan itu dipimpin oleh University of Arkansas dan dipublikasikan dalam jurnal Limnology and Oceanography Letters.

Para ahli berpendapat bahwa frekuensi peristiwa ini terus meningkat, dengan konsekuensi yang berpotensi mengerikan bagi seluruh dunia jika emisi rumah kaca dibiarkan tidak terkendali

Studi tersebut mengumpulkan 526 kasus kematian ikan yang terdokumentasi yang terjadi di seluruh danau Minnesota dan Wisconsin antara tahun 2003 dan 2013. Mereka menemukan bahwa penyebab utama dari peristiwa ini adalah penyakit menular, pembunuhan musim panas, dan pembunuhan musim dingin.

KLIK INI:  Memanen 5 Manfaat Daun Pandan pada Makanan

Dengan mempersempit fokus mereka pada pembunuhan musim panas. Kematian massal ikan yang terkait dengan kenaikan suhu. Mereka menemukan korelasi kuat antara suhu udara dan air lokal dan terjadinya peristiwa semacam itu.

Model mereka yang menggunakan suhu udara atau air menghasilkan hasil yang serupa. Aspek penting, karena data suhu udara lebih banyak tersedia secara global daripada data suhu air.

Setelah menetapkan dasar sejarah, para peneliti menggunakan model berbasis suhu udara dan air untuk memperkirakan frekuensi pembunuhan musim panas di masa depan.

Model proyeksi suhu air lokal memperkirakan perkiraan peningkatan enam kali lipat dalam frekuensi kematian ikan pada tahun 2100. Sementara proyeksi suhu udara lokal memperkirakan peningkatan yang mengejutkan sebesar 34 kali lipat.

KLIK INI:  Saatnya Menguatkan Literasi Melek Iklim
Perubahan suhu pengaruhi ikan

Simon Tye, penulis utama studi yang juga merupakan seorang mahasiswa doktoral di Ekologi Evolusi di Universitas Arkansas mengatakan, jika ada delapan pembunuhan musim panas per tahun sekarang. Model menyarankan kita bisa memiliki sekitar 41 per tahun berdasarkan perkiraan suhu air atau sekitar 182 per tahun berdasarkan perkiraan suhu udara.

“Kami pikir prediksi dari model suhu air lebih realistis. Sedangkan prediksi dari model suhu udara menunjukkan bahwa kami perlu lebih memahami bagaimana dan mengapa perkiraan suhu udara dan air regional berbeda dari waktu ke waktu untuk memprediksi berapa banyak peristiwa kematian yang mungkin terjadi,” ungkapnya.

KLIK INI:  5 Tumbuhan yang Bisa Jadi Racun Ikan Alami, Satunya Paling Familiar di Sulawesi

Secara keseluruhan, analisis mengungkapkan korelasi kuat antara kenaikan suhu dan frekuensi bencana ekologis. Sementara penelitian hanya menggunakan data yang terkait dengan danau utara yang beriklim sedang. Hasilnya juga dapat diterapkan pada danau di Arkansas.

“Salah satu temuan makalah ini adalah bahwa penyimpangan suhu yang serupa mempengaruhi semua jenis ikan. Sehingga gelombang panas regional dapat menyebabkan kematian ikan air dingin dan hangat,” kata Tye.

Tye juga menambahkan, secara khusus, perubahan iklim lebih dari sekadar meningkatkan suhu secara bertahap. Karena itu juga meningkatkan variasi suhu, seperti yang kita alami di sebagian besar musim panas ini.

“Pada gilirannya, temuan kami menunjukkan perubahan suhu yang cepat ini mempengaruhi berbagai macam ikan terlepas dari toleransi termal mereka, ” tutupnya.

KLIK INI:  Berikut 5 Poin Rekomendasi Penanganan Sampah Plastik pada Pertemuan ACCPP

Sumber: Earth.com