Jati Belanda Ibu

oleh -67 kali dilihat
Ilustrasi-foto/Pinteres
Nona Reni

Belantara

 

Kau tak harus kabur dulu ke belantara
Cari sejuk dan hijau dedaunan
Atau ke sela-sela bayangmu
Agar dapat menjauh dari hiruk pikuk ibu kota
Juga terang lampu jalan yang berlarian di atas kepala
Yang buatmu terjaga sepanjang malam

Sebab di sana tak pernah ada seribu raja
Meski seribu maut mampu memanah jantungmu
Tak ada papan-papan iklan
Maupun maklumat kasar yang ditulis dengan tergesa-gesa

Kau pun tahu, pada akhirnya
Belantara itu telah terkubur jauh dalam tubuhmu
Berumah dalam rahasia yang hilang
Menjadi drama memilukan
Di antara paradoksnya kehidupan

Belantara di luar tubuhmu telah ranggas
Dimakan polusi dan tangan manusia
Tak puas dan puasa

Kau kini mulai terbatuk-batuk
Tak ada lagi dedaunan menyaring udara
Menyaring matahari sampai ke matamu

Semua jadi api

2023

KLIK INI:  Pantai yang Bersalin Nama

Gerutu Hujan

 

Aku memetik namaMu di langit
Pada fajar yang menegadah di antara rimbun markisa dan pohon kersen
Meletakkannya di hatiku

Awan mengirimkan isyarat Dhuha
Yang hanyutkan aku pada harumnya
Kuhamparkan namaMu sebagai sajadah
Menjadi mihrab dalam nadiku

Nama ibu yang mulai dilupa musim
Seperti gerutu hujan yang tak tega turun
Lama aku tersesat dalam belantara hidup
Menjelma air terjun yang tak lelah jatuh

Lalu mengalir jauh ke laut
Membawa sampah-sampah dari gunung

2023

KLIK INI:  Kecuali Sampah di Kepala

Jati Belanda Ibu

 

Hajatan dimana-mana
Piring, gelas dan aroma-aroma sedap berlalu-lalang dalam kepala

Di sudut rumah kau terduduk berkawan sepi
Sesekali menengok daun mangga yang ranggas di pekarangan
Rasa lapar tak mampu menahan kau lebih lama

Berkali-kali kau meraih dompet
Memastikan isi amplop yang akan kau bawa
Namun tak ada serupiahpun di dalam sana
Bertahun sudah
Kekosongan yang memenjarakanmu lebih sering dari kematian
Bertandang menjadi seonggok dompet kosong
Sejak hutan jati Belanda
Di belakang rumahmu dibabat habis penguasa

Jati Belanda itu warisan ibu
Menyimpan banyak cericit burung
Suara serangga
Dan menahan air hujan tak sampai ke dapur

Lalu penguasa datang membabatnya
Menjadikannya jalanan, rumah, dan jembatan menuju maut

2023

KLIK INI:  Udara Bersih yang Dijanjikan Ibu

Erosi Hati Musim

 

Selimut kemarau telah lebih dahulu bertandang
Membawa kabar tentang hujan yang tak jua kunjung
Sungai dan pemburu itu masih saja setia bercerita Tentang apa yang paling ia sukai sampai bergantilah musim.
Hujan datang tak pelan—sungai meluap-luap seperti hati-hati yang berperang
Maka itu ia ditugaskan datang
Maka banjir kali ini akan lama; mengusir–menggusur emosi.

Watansoppeng, 2015

KLIK INI:  Membaca Tanda-Tanda