Udara Bersih yang Dijanjikan Ibu

oleh -14 kali dilihat
Menantu yang Diingini Ibu
Ilustrasi/foto-Fimela
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Anak Kecil dalam Tubuh

 

pada jendela rumah yang lupa kau tutup semalam
angin datang curi semua mimpimu
membawanya pergi menuju kabut tipis di selatan.

pada anak kecil dalam tubuhmu. permainan tradisional meronta ringkih
datang peluki semua ingin.

udara kini tak lagi ditembusi pandang
polusi menebal, setebal utang negara yang masuk ke kantong pejabat

anak kecil dalam tubuhmu batuk-batuk. sesak napas.
udara kini menawarkan kematian
bukan lagi kehidupan seperti lalu-lalu

jendela rumahmu masih tetap terbuka
membawa polusi ke dalamnya
ke semua ruang
ke detak jantungmu yang kian melemah

anak-anak kecil dalam tubuhmu berhenti berlari
berhenti bertanya
berhenti bernapas

2023

KLIK INI:  Ditetak Ayah

Udara Bersih yang Dijanjikan Ibu

 

ibu sedang ke kebun. ia membawa dua ember tutup.
ketika kutanya untuk apa ember itu
ibu hanya menatap mata ayah

aku ikut menatap ayah
ayah diam saja
melangkah keluar rumah
memasang sepatu bots hitamnya

dibetulkannya letak parang di pinggangnya
ibu menyusul ayah
ia menenteng dua ember tutup

ketika kutanya untuk apa ember itu?
ayah berdiri
menatap mataku

untuk memanen udara bersih, jawabnya
aku lihat mata ayah memerah
dan kudengar ibu batuk-batuk

kabut turun, saat terik matahari menerkam-nerkam

itu polusi udara, kata ibu
masuk dan tutup pintu
tunggu ibu dan ayah membawa udara bersih dari kebun

keduanya melangkah pergi. tertelah polusi
aku menunggu di jendela

ibu dan ayah tak pernah pulang
udara bersih yang dijanjikan tak pernah tiba

2023

KLIK INI:  Suatu Pagi, Bumi Mati di Sebuah Kota

Flare

 

harusnya pesta pernikahan itu digelar di pertengahan bulan
saat hujan kehilangan alamat untuk berkunjung

kebahagian harus tersiar. moment mesti abadi
kuajak kau ke bukit itu, di ujung kampung
abadikan bahagia yang akan basah di ingatan
saat hari tua kelak menelan

kubawa flare, akan kenyalakan di atas kepalamu
biar jerawatmu samar.
dan kau jadi cantik mawar

flare itu menghangus, hangus pula mimpi kita
bukit di ujung kampung
membakar pula pelaminan dan malam pertama

kita mendekam di jeruji
gagal berpesta di pelaminan

di luar, kita berubah jadi kutukan yang dikutuk
di penjara, gerah merampas tidur
api menjilati kita

2023

KLIK INI:  Tanah Berwajah Sampah

Panen Lebih Awal

 

kemarin, saluran air mengeruh
apa saja dibawanya
bulu ayam
potongan bambu
anak kucing

satu-satunya yang tak dibawa, hanyalah rasa bersalah

di ujung saluran
dua orang petani bermandi keringat
dihalaunya sampah-sampah dari selokan memanen padinya lebih awal

2023

KLIK INI:  Menakar Seduhan Kopi untuk Ayah

Asap Ditelan Hujan

 

bau asap tetiba lenyap. napasku berubah air dalam pipa.
kupertajam dengar
deru hujan meraung di atap rumah

bahagia aku

kuhirup napas dan aroma hujan sepuas-puasnya
aku ingin lari ke halaman rumah
bermain hujan sepenuh-penuhnya

kuraba gawai, waktu masih larut malam
ingin kelanjut tidur
tiada lena.

pagi hari, asap kebakaran hutan menghilang
dada lapang, api mungkin padam
hujan masih menderas

aku ke halaman, ingin menadah hujan untuk cuci muka
urung, halaman rumah di kepung banjir

2023

KLIK INI:  Aku Ingin Menjengukmu Lagi Nanti Tanpa Ada yang Tersakiti dari Bumi