Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Ini 5 Fakta Tentang Memek

oleh -1,123 kali dilihat
Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Ini 5 Fakta Tentang Memek
Penampakan memek, makanan khas Aceh/foto-ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Menyebut kata memek bagi sebagian orang mungkin akan dianggap jorok. Tapi, bagi orang Aceh, memek adalah makanan kebanggaan.

Seperti itulah sebuah bahasa, maknanya bisa berbeda di daerah lain. Karena itu pula, sebaiknya jangan lagsung “tancap gas” begitu mendengar kata yang kurang sopan dari daerah lain.

Pada pertengahan Agustus lalu memek dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Penobatan itu dilakukan di Hotel Millenium, Jakarta. Memek merupakan kuliner khas Pulau Simeulue, Aceh

Pascapenetapan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, masyarakat dari berbagai daerah penasaran dan beramai-ramai mencarinya. Berikut fakta-fakta tentang memek yang dirangkum nationalgeographic.

KLIK INI:  Dengan Makanan Ini, Anda Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
  • Cara buat yang mudah

Pertama-tama, beras ketan digongsen atau disangrai, sementara pisang dihancurkan tetapi masih dalam kondisi tekstur kasar. Kemudian itu diberikan santan yang telah dipanaskan, gula serta garam. Tak lupa juga taburkan beras yang telah disangrai. Memek terbuat dari beras ketan, pisang, gula, dan garam.

  • Muncul saat bulan Ramadan

Masyarakat setempat biasanya membuat memek dalam porsi yang besar. Rasanya yang manis membuat memek disantap sebagai hidangan buka puasa. Sehingga memek lebih mudah ditemukan saat jelang atau bulan Ramadan.

KLIK INI:  Anda Sedang Sakit Gigi? Coba Konsumsi Makanan ini!
  • Bentuknya mirip bubur

Memek bisa disantap saat panas maupun dingin. Ia terbuat dari beras ketan gongsen, pisang dengan santan yang dipanaskan, gula, dan garam. Memek memiliki bentuk seperti bubur.

  • Ada di kafe

Memek saat ini bisa ditemukan dengan mudah di destinasi-destinasi wisata sekitar Simeulue. Wisatawan bisa menemukan memek di kafe-kafe yang di Pulau Simeulue. Untuk membeli satu cup plastik memek, harga yang perlu dibayarkan adalah Rp 5.000.

  • Punya arti mengunyah

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Simeulue, Abdul Karim, memek berasal dari bahasa daerah, yakni mamemek yang berarti mengunyah-ngunyah. Namun, masyarakat setempat lebih suka menyebutnya sebagai memek.

KLIK INI:  Agar Tak Cepat Basi, Ketupat Juga Perlu Diakali, Begini Caranya!