Inilah Fakta Baru yang Perlu Dipikirkan tentang Merokok bagi Kesehatan

oleh -18 kali dilihat
Antisipasi Kebakaran, Rusia Berlakukan Larangan Merokok di Balkon
Rusia berlakukan larangan merokok di Balkon

Klikhijau.com – Hingga saat ini,  anggapan yang berlaku adalah bahwa merokok dapat membantu menurunkan berat badan.

Namun ternyata hal itu keliru. Menurut penelitian terbaru dari Universitas Kopenhagen, mulai merokok atau melanjutkan kebiasaan merokok jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan lemak perut, terutama lemak berbahaya yang dikenal sebagai lemak visceral.

Jenis lemak ini, yang terletak jauh di dalam rongga perut, dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa kondisi kesehatan serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, dan demensia.

Perokok biasanya memiliki berat badan lebih ringan dibandingkan bukan perokok. Namun, secara paradoks mereka cenderung menyimpan lebih banyak lemak di  perut, termasuk peningkatan lemak viseral.

KLIK INI:  Dengan Makanan Ini, Anda Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Lemak jenis ini berbahaya karena muncul tanpa gejala yang terlihat, seperti perut yang membuncit. Namun, dapat menumpuk dalam jumlah besar, yang sangat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius.

Studi yang  dipublikasikan di jurnal Addiction ini  memberikan bukti kuat bahwa merokok dapat berkontribusi langsung terhadap penumpukan lemak visceral.

Para peneliti di Pusat Penelitian Metabolik Dasar NNF di Universitas Kopenhagen menggunakan metode statistik yang disebut pengacakan Mendelian (MR) untuk mencoba menemukan hubungan sebab akibat antara merokok dan peningkatan lemak perut.

Pengacakan Mendel menganalisis informasi genetik dari berbagai penelitian untuk menemukan hubungan sebab akibat antara paparan tertentu (misalnya merokok) dan suatu hasil (misalnya peningkatan lemak perut).

KLIK INI:  Segala Hal yang Perlu Diketahui Tentang Energi Biomassa
Menggabungkan beberapa wawasan genetik

Penelitian ini menggabungkan beberapa wawasan genetik yang diperoleh dari penelitian  keturunan Eropa yang meneliti indikator perilaku merokok dan  distribusi lemak tubuh, seperti rasio pinggang-pinggul dan pengukuran lingkar pinggang-pinggul.

Para ilmuwan telah menggabungkan data dari dua survei leluhur skala besar yang dilakukan di Eropa.

Studi pertama meneliti dampak inisiasi merokok pada 1,2 juta orang, dan studi kedua menganalisis lebih dari 450.000 perokok seumur hidup.

Sementara studi tentang distribusi lemak tubuh pada  melibatkan lebih dari 600.000 peserta, memberikan kumpulan data yang kuat untuk temuan penting ini.

KLIK INI:  Selain Sejuk, Ini Manfaat Lain Berada di Ruang Terbuka Hijau

Para ahli awalnya mengidentifikasi penanda genetik yang terkait dengan kebiasaan merokok dan distribusi lemak tubuh.

Mereka kemudian menggunakan data genetik ini untuk menilai apakah distribusi lemak tubuh berbeda pada orang dengan kecenderungan genetik untuk merokok.

Yang penting, para ahli mempertimbangkan faktor lain yang berpotensi berpengaruh, seperti asupan alkohol dan status sosial ekonomi, untuk memisahkan pengaruh merokok terhadap distribusi lemak tubuh dari variabel lain.

“Studi ini menemukan bahwa inisiasi merokok dan merokok seumur hidup dapat menyebabkan peningkatan lemak perut,  yang diukur dengan pengukuran rasio pinggang-pinggul,” kata penulis utama, ahli epidemiologi German D. Carrasquilla dari  Universitas Kopenhagen.

“Analisis lebih lanjut juga menemukan bahwa jenis lemak yang meningkat kemungkinan besar adalah lemak visceral, bukan lemak subkutan,” lanjutnya.

KLIK INI:  Berkenalan Lebih Intim dengan Spesies Indikator beserta Contohnya

Penelitian sebelumnya rentan terhadap perancu, yang terjadi ketika variabel independen mempengaruhi hasil.

”Desain penelitian kami mengambil keuntungan dari variasi genetik, dan penelitian ini dapat mengurangi atau mengendalikan variabel-variabel ini dengan lebih baik,” tambahnya.

Dia menambahkan pula bahwa efek merokok pada lemak perut tampaknya terjadi secara independen dari faktor-faktor lain seperti status sosial ekonomi, asupan alkohol, ADHD, dan kebiasaan mengambil risiko.

Menurut para ahli, dari sudut pandang kesehatan masyarakat , temuan ini menyoroti pentingnya upaya skala besar untuk mencegah dan mengurangi kebiasaan merokok pada masyarakat umum, untuk membantu mengurangi lemak visceral perut dan berbagai penyakit kronis yang berhubungan dengan penyakit.

KLIK INI:  Sering Disepelekan, Alami Hal Ini Bisa jadi Gejala Penyakit Jantung

Oleh karena itu, mengurangi risiko kesehatan utama di masyarakat secara tidak langsung juga mengurangi risiko kesehatan utama lainnya.

Penemuan bahwa kelebihan lemak perut pada perokok terutama disebabkan oleh asal visceral berasal dari penelitian tentang hubungan antara mutasi DNA yang terkait dengan perilaku merokok dan lemak perut, serta hubungannya dengan kompartemen lemak tubuh yang berbeda.

Analisis menemukan bahwa faktor genetik ini  lebih terkait erat dengan peningkatan lemak visceral, yaitu lemak dalam yang mengelilingi organ perut.

KLIK INI:  Menyimak Ajakan Pelestarian Lingkungan Bupati Bulukumba di Hari Raya Idul Fitri 1443 H