Ancaman Plastik Semakin Liar, Bisa Memicu Penyakit Jantung

oleh -171 kali dilihat
Program Bersih Indonesia, Ambisi Menuju Indonesia Nol Sampah Plastik
Ilustrasi sampah plastik - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Ketergantungan kita pada penggunaan plastik. Telah menyebarkan banyak dampak buruk. Bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga membawa penyakit kepada manusia dan makhluk hidup lainnya.

Meski dampak buruknya cukup banyak. Masih banyak di antara kita yang bersetia menggunakan plastik, khususnya yang hanya sekali pakai.

Penggunaannya yang simple dengan harga yang terjangkau, jadi alasan kenapa plastik masih banyak yang menjadikannya “andalan”.

Namun, jika membaca laporan terbaru sebuah studi bahwa plastik dapat picu kolesterol tinggi dan penyakit kardiovakular atau penyakit jantung. Mungkin banyak di antara kita akan mengerem penggunaan plastik.

KLIK INI:  PIKOM IMM FISIP Unismuh Makassar Berbagi Masker dan Hand Sanitizer Gratis

Studi tersebut dipublikasikan oleh Environmental Health Perspectives, sebuah jurnal terkemuka di bidang kesehatan lingkungan.

Menurut studi tersebut bahwa paparan bahan kimia terkait plastik, semisal bahan kimia dasar bisphenol A dan plasticizer ftalat. Rupanya dapat menjadi pemicu dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Studi itu dipimpin oleh Changcheng Zhou. Zhou sendiri adalah seorang seorang ilmuwan biomedis di University of California, Riverside.

Zho sedang berjuang untuk memberikan jawaban, kenapa bisa plastik meningkatkan  risiko kolesterol tinggi dan penyakit kardiovakular? Karena ia sedang  berupaya memecahkan misteri bagaimana plastik bisa jadi pemicu penyakit tersebut. Untuk menjawab pertanyaan itu, Zhou dan timnya, dalam melakukan  studi mereka melibatkan seekor tikus.

Hasilnya para peneliti menemukan ftalat, yang menjadi bahan kimia dalam pembuatan plastik agar lebih tahan lama menjadi penyebabkan terjadinya peningkatan kadar kolesterol plasma.

“Kami menemukan dicyclohexyl phthalate, atau DCHP, berikatan kuat dengan reseptor yang disebut pregnane X receptor, atau PXR,” kata Zhou, yang merupakan profesor di UCR School of Medicine seperti dikutip dari  Earth.

KLIK INI:  Pasca Kena Cukai, Harga Kantong Plastik Bakal Menjadi Rp.500
Ini penjelasannya

Agar lebih terang benderang, ini penjelasan ilmiahnya kenapa plastik bisa memicu  penyakit kardiovaskular,  DCHP berfungsi menghidupkan PXR di usus, kemudian menginduksi ekspresi protein kunci yang diperlukan untuk penyerapan dan transportasi kolesterol.

“Eksperimen kami menunjukkan bahwa DCHP memunculkan kolesterol tinggi dengan menargetkan sinyal PXR usus.” Papar Zhou.

Ia juga menerangkan bahwa DCHP, plasticizer ftalat yang banyak digunakan, belum lama ini diusulkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan sebagai bahan prioritas tinggi untuk evaluasi risiko.

Meski begitu, perihal DCHP ini belum banyak yang diketahui tentang efek buruknya pada manusia.

“Sepengetahuan kami, penelitian kami adalah yang pertama menunjukkan efek paparan DCHP pada kolesterol tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular pada model tikus. Hasil ini memberikan kami wawasan dan pemahaman baru tentang dampak bahan kimia dari plastik untuk penyakit kolesterol tinggi atau dislipidemia dan juga risiko penyakit kardiovaskular,” tambah Zhou.

KLIK INI:  Tertib Anggaran, KLHK Raih Opini WTP Dua Tahun Berturut-turut

Hal lain yang ditemukan tim Zhou terkait plastik, yakni bahwa tikus yang terpapar DCHP memiliki sirkulasi ceramides yang lebih tinggi dalam darah mereka. Kelas molekul lipid lilin yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pada manusia dengan cara yang bergantung pada PXR.

“Ini juga menunjukkan peran penting PXR dalam berkontribusi pada efek berbahaya dari bahan kimia terkait plastik pada kesehatan jantung pada manusia,” kata Zhou.

Dalam penelitian tersebut Zhou bergabung dalam penelitian  Zhaojie Meng, Jinwei Liu, Rebecca Hernandez, dan Miko Gonzales dari UCR; dan Yipeng Sui, Taesik Gwag, dan Andrew J. Morris dari Universitas Kentucky.

Studi tersebut menyoroti ancaman serius lain yang terkait dengan plastik. Temuan itu menambah deret dampak bagi  lingkungan dan kesehatan yang dibawa oleh plastik semakin liar tak terkendali.

KLIK INI:  Kenalkan, Ini Pengganti Sedotan Plastik yang Sehat dan Ramah Lingkungan