- Keajaiban Tersembunyi dari Tomat, Dapat Membantu Mencegah Kenaikan Berat Badan - 27/04/2025
- Wakaf Hutan Jadi Upaya Kolaborasi Strategis Lintas Sektor untuk Aksi Pelestarian Bumi - 25/04/2025
- Belantara Foundation Melatih Penggunaan Pendamping Buku Ajar tentang Gajah Sumatra untuk Guru SD - 25/04/2025
Klikhijau.com – Tips Mencuci pakaian ramah lingkungan? Memang ada dan apa pentingnya?
Apabila mencari cara sederhana untuk membantu menyelamatkan lingkungan dan mengurangi dampak buruknya, mengubah kebiasaan dalam mencuci pakaian salah satunya.
Mengapa? Karena menggunakan deterjen atau pewangi selama proses mencuci bisa menimbulkan polusi dan menghasilkan zat kimia yang berdampak buruk bagi bumi.
Pemutih misalnya, berkontribusi terhadap klorin di saluran air kita. Banyak bahan kimia di deterjen yang hanya memperburuk masalah lingkungan. Selain penggunaan deterjen, energi yang dibutuhkan untuk mencuci pakaian juga cukup besar.
Dilansir Republika.co.id dari Popular Science, ada lima tips mencuci untuk menjaga pakaian tetap segar namun tetap ramah lingkungan.
Gunakan air dingin
Menggunakan air panas untuk mencuci pakaian memang efektif membunuh bakteri dan kuman. Akan tetapi, air panas juga bisa memudarkan warna pakaian sehingga dapat menimbulkan masalah lingkungan.
Mencuci pakaian dengan air panas juga memakan energi yang sangat besar, yaitu mencapai 90 persen. Karenanya, jika mencuci dengan air dingin bisa lebih menghemat energi.
Gunakan deterjen yang dapat terurai secara hayati
Kebanyakan deterjen modern menggunakan surfaktan non-ionik dan anionik. Ini membuatnya lebih mudah untuk menghubungkan berbagai kombinasi gas, cairan, dan padatan satu sama lain.
Jika ada kotoran pada pakaian, ujung hidrofilik dari senyawa surfaktan akan menempel pada molekul air sementara ujung hidrofobik mengambil kotoran.
Masalahnya adalah surfaktan beracun bagi satwa liar dan bertahan lebih lama daripada kandungan deterjen yang dapat terurai secara hayati.
Adapun deterjen yang dapat terurai secara hayati, biasanya menggunakan pembersih seperti sodium lauryl sulfate yang terurai dalam waktu sekitar empat hari dan biasanya diperoleh dari tanaman.
Saat ini, sudah banyak produk yang mudah terurai secara alami dan dirancang untuk membantu melestarikan sumber daya air serta habitat liar karena tidak menggunakan bahan kimia yang merusak lingkungan. Ini tentu berita baik karena produk yang lebih alami dan lembut akan lebih baik untuk kulit dan kesehatan.
Deterjen yang ramah lingkungan juga biasanya akan diberi label pada kemasan. Deterjen ramah lingkungan tidak mengandung warna, parfum, dan tidak gatal.
Hindari pengering mesin cuci
Pengering bias menjadi perusak pakaian. Seiring waktu, pengering bisa menyusutkan pakaian dan meningkatkan keausan (susut karena tergosok, red) karena panas yang ditimbulkan pengering mengemas serat kain basah menjadi satu. Semakin sering menggunakan pengering, semakin cepat pakaian cepat aus dan berakhir di tempat sampah.
Pada 2015 di AS, lebih dari 32 miliar pon tekstil dibuang ke tempat sampah dan ini tentunya hanya memperburuk masalah. Plastik mudah masuk ke limbah pakaian dan itu menjadi faktor yang lebih besar dalam polusi mikroplastik.
Ganti mesin yang hemat energi
Masalah lain adalah pada peralatan mencuci lama kita. Beberapa tahun terakhir ini, mesin cuci baju mengalami perkembangan yang pesat, khususnya pada kemampuannya membersihkan pakaian dan efisiensi kerja mesin.
Di era teknologi seperti saat ini, banyak mesin cuci yang dirancang untuk menghemat air dan energi. Mesin cuci ini dirancang untuk bekerja dengan energi yang lebih kecil sehingga dalam jangka panjang biaya operasionalnya pun menjadi lebih rendah.
Konsumsi air juga merupakan faktor yang penting dalam melestarikan lingkungan. Jika mencuci menggunakan mesin cuci bukaan atas (top loading) tradisional, berarti mesin ini akan mengkonsumsi hingga sekitar 150 liter air sekali cuci.
Tetapi, kini sudah tersedia mesin cuci yang hanya menggunakan 5,5 liter air saja untuk setiap kilogram cucian, bandingkan dengan mesin cuci sebelumnya yang memerlukan sekitar 22 liter air per kilogram cucian.
Jika mesin cuci Anda boros air dan energi, tidak ada salahnya membeli mesin baru dengan energi terbarukan.
Beli baju dengan serat alami
Untuk menghindari limbah plastik dari pakaian, Anda bisa mengganti pakaian lama dengan bahan yang menggunakan serat alami seperti wol, kapas, dan rami.
Itulah tips mencuci pakaian sederhana yang ramah lingkungan!