Klikhijau.com – Polusi plastik telah mengirim ragam masalah. Ia menyusup telah menyusup ke hampir setiap aspek kehidupan modern.
Peralatan berbahan plastik ada di mana-mana, mulai dari tempat minum, piring tas, cangkir, pakaian, permadani hinga tekstil.
Tidaklah mengherankan jika sampah plastik kemudian begitu merepotkan. Bahkan kini telah menjadi polusi yang dikenal dengan nama polusi plastik.
Polusi plastik ini telah menjadi masalah lingkungan yang mengerikan, mempengaruhi ekosistem darat dan perairan di seluruh dunia.
Meskipun merupakan bahan yang serbaguna, tahan lama, dan hemat biaya, ketahanan plastik terhadap proses degradasi alami menimbulkan ancaman berat bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dilansir dari Earth berikut dampaknya:
-
Polusi udara
Saat dibakar, sampah plastik melepaskan gas beracun seperti dioksin, furan, merkuri, dan bifenil poliklorinasi ke atmosfer, berkontribusi terhadap polusi udara dan perubahan iklim.
-
Menjelma jadi mikroplastik
Mikroplastik adalah partikel plastik kecil, seringkali berdiameter kurang dari 5 mm. Partikel kecil ini dihasilkan dari penguraian plastik yang lebih besar atau sengaja diproduksi untuk digunakan dalam produk perawatan pribadi dan proses industri.
Ancaman mikroplastik ini juga serius, sebab sangat mudah menyusup ke ekosistem dan tertelan oleh berbagai organisme, yang menyebabkan potensi efek fisik dan toksikologi.
Ancaman mikroplastik juga mengintai manusia.
-
Polusi tanah
Produk plastik dan mikroplastik yang dibuang juga dapat menyusup ke ekosistem darat, mencemari tanah, dan berdampak pada pertumbuhan tanaman dan organisme tanah.
Menyebabkan polusi laut
Plastik adalah konstituen utama sampah laut. Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik, termasuk tas, botol, jaring ikan, sedotan, dan microbeads, masuk ke laut.
Ketika telah masuk ke laut, sampah plastik akan menyebabkan kerusakan signifikan pada kehidupan laut. Hewan dapat terjerat dan menyebabkan kematian, jika pun tidak mati, maka hewan laut kerap mengalami cacat seumur hidup karena memakan atau terjebak sampah plastik.
Dampak pada kesehatan manusia
Jangan mengira jika polusi plastik tidak mengancam manusia, itu sangat keliru. Polusi plastik memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, karena:
-
Mengandung bahan kimia beracun
Banyak produk plastik mengandung aditif kimia seperti ftalat, bisfenol A (BPA), dan eter difenil polibrominasi (PBDEs) untuk meningkatkan sifat-sifatnya.
Namun, bahan kimia ini dapat larut seiring waktu, terutama saat dipanaskan atau bersentuhan dengan makanan.
Menelan bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormon, masalah perkembangan pada anak-anak, dan peningkatan risiko kanker tertentu.
-
Kontaminasi rantai makanan
Mikroplastik dan bahan kimia beracun yang terkait dapat terakumulasi dalam rantai makanan. Ketika organisme yang lebih kecil yang terkontaminasi mikroplastik dikonsumsi oleh predator yang lebih besar, racun ini dapat mengalami biomagnifikasi, menimbulkan risiko potensial bagi kesehatan manusia saat mengonsumsi makanan laut yang terkena dampak.
-
Mikroplastik di udara
Studi terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mengudara, mewakili potensi risiko penghirupan. Implikasi kesehatan dari rute paparan ini masih dalam penyelidikan.
-
Menyebarkan vector penyakit
Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biak vektor penyakit seperti nyamuk, yang menyebabkan penyebaran penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
Langkah yang perlu dilakukan
Untuk mengurangi dampak pencemaran plastik, upaya dilakukan untuk mengurangi produksi dan konsumsi plastik, mempromosikan daur ulang, mengembangkan bahan yang terurai secara alami, dan membersihkan sampah plastik yang ada.
Di sisi lain, dibutuhkan kesadaran publik dan perubahan perilaku. Hal ini harus dikombinasikan dengan kebijakan yang efektif dan inovasi teknologi, akan sangat penting dalam mengatasi tantangan lingkungan global ini.
Jadi, mari bersama-sama mengurangi sampah plastik, demi bumi yang lestari dan kehidupan yang lebih sehat.