Tentang Polusi Plastik dan Dampaknya bagi Lingkungan dan Kesehatan Manusia

oleh -33 kali dilihat
Alliance Merilis Laporan Perkembangan Program Penanganan Sampah Plastik di Indonesia
Ilustrasi sampah/foto-fixabay

Klikhijau.com – Polusi plastik telah mengirim ragam masalah. Ia menyusup telah menyusup ke hampir setiap aspek  kehidupan modern.

Peralatan berbahan plastik ada di mana-mana, mulai dari tempat minum, piring tas, cangkir,  pakaian, permadani hinga tekstil.

Tidaklah mengherankan jika sampah plastik kemudian begitu merepotkan. Bahkan kini telah menjadi polusi yang dikenal dengan nama polusi plastik.

Polusi plastik ini telah menjadi masalah lingkungan yang mengerikan, mempengaruhi ekosistem darat dan perairan di seluruh dunia.

KLIK INI:  Kemasan Minuman Serbuk Merajai Pencemaran Plastik di Pesisir Marunda

Meskipun merupakan bahan yang serbaguna, tahan lama, dan hemat biaya, ketahanan plastik terhadap proses degradasi alami menimbulkan ancaman berat bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dilansir dari Earth berikut dampaknya:

  • Polusi udara

Saat dibakar, sampah plastik melepaskan gas beracun seperti dioksin, furan, merkuri, dan bifenil poliklorinasi ke atmosfer, berkontribusi terhadap polusi udara dan perubahan iklim.

  • Menjelma jadi mikroplastik

Mikroplastik adalah partikel plastik kecil, seringkali berdiameter kurang dari 5 mm. Partikel kecil ini  dihasilkan dari penguraian plastik yang lebih besar atau sengaja diproduksi untuk digunakan dalam produk perawatan pribadi dan proses industri.

Ancaman mikroplastik ini juga serius, sebab  sangat  mudah menyusup ke ekosistem dan tertelan oleh berbagai organisme, yang menyebabkan potensi efek fisik dan toksikologi.

Ancaman mikroplastik juga mengintai manusia.

KLIK INI:  Ngeri, Tubuh Manusia pun Mulai Didiami Mikroplastik
  • Polusi tanah

Produk plastik dan mikroplastik yang dibuang juga dapat menyusup ke ekosistem darat, mencemari tanah, dan berdampak pada pertumbuhan tanaman dan organisme tanah.

Menyebabkan polusi laut

Plastik adalah konstituen utama sampah laut. Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik, termasuk tas, botol, jaring ikan, sedotan, dan microbeads, masuk ke laut.

Ketika telah masuk ke laut, sampah plastik akan menyebabkan kerusakan signifikan pada kehidupan laut. Hewan dapat terjerat dan menyebabkan kematian, jika pun tidak mati, maka hewan laut kerap mengalami cacat seumur hidup karena memakan atau terjebak sampah plastik.

KLIK INI:  Seorang Ibu Dapat Menularkan Plastik ke Bayinya yang Belum Lahir, Benarkah?
Dampak pada kesehatan manusia

Jangan mengira jika polusi plastik tidak mengancam manusia, itu sangat keliru. Polusi plastik memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, karena:

  • Mengandung bahan kimia beracun

Banyak produk plastik mengandung aditif kimia seperti ftalat, bisfenol A (BPA), dan eter difenil polibrominasi (PBDEs) untuk meningkatkan sifat-sifatnya.

Namun, bahan kimia ini dapat larut seiring waktu, terutama saat dipanaskan atau bersentuhan dengan makanan.

Menelan bahan kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan hormon, masalah perkembangan pada anak-anak, dan peningkatan risiko kanker tertentu.

KLIK INI:  Sensasi Menemui Kalong yang Kotorannya Membuka Pintu Jodoh
  • Kontaminasi rantai makanan

Mikroplastik dan bahan kimia beracun yang terkait dapat terakumulasi dalam rantai makanan. Ketika organisme yang lebih kecil yang terkontaminasi mikroplastik dikonsumsi oleh predator yang lebih besar, racun ini dapat mengalami biomagnifikasi, menimbulkan risiko potensial bagi kesehatan manusia saat mengonsumsi makanan laut yang terkena dampak.

  • Mikroplastik di udara

Studi terbaru menunjukkan bahwa mikroplastik dapat mengudara, mewakili potensi risiko penghirupan. Implikasi kesehatan dari rute paparan ini masih dalam penyelidikan.

  • Menyebarkan vector penyakit

Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biak vektor penyakit seperti nyamuk, yang menyebabkan penyebaran penyakit seperti malaria dan demam berdarah.

KLIK INI:  Krisis Iklim Berpotensi Tingkatkan Lebih Banyak Kanker Kulit
Langkah yang perlu dilakukan

Untuk mengurangi dampak pencemaran plastik, upaya dilakukan untuk mengurangi produksi dan konsumsi plastik, mempromosikan daur ulang, mengembangkan bahan yang terurai secara alami, dan membersihkan sampah plastik yang ada.

Di sisi lain, dibutuhkan kesadaran publik dan perubahan perilaku. Hal ini harus dikombinasikan dengan kebijakan yang efektif dan inovasi teknologi, akan sangat penting dalam mengatasi tantangan lingkungan global ini.

Jadi, mari bersama-sama mengurangi sampah plastik, demi bumi yang lestari dan kehidupan yang lebih sehat.

KLIK INI:  Mengenal Pestisida Hayati, Kelebihan dan Kekurangannya