- Di Singapura, Burung Gagak Hidup Merdeka tanpa Mitos - 02/02/2023
- Rumput Dallis, Gulma yang Jadi Berkah bagi Peternak - 31/01/2023
- Menakar Seduhan Kopi untuk Ayah - 29/01/2023
Klikhijau.com – Banyak hal mengejutkan yang bisa terjadi, bahkan dalam tubuh kita sendiri. Makanan yang kita konsumsi sedikit banyaknya telah mengandung mikroplastik.
Hal itu terungkap melalui penelitian yang dilakukan Ecoton dan Pulau Plastik mengungkapkan jika dalam tubuh manusia telah dihuni mikroplastik.
Bagaimana mereka tahu hal itu? Mereka mengetahuinya melalui feses atau tinja manusia. Temuan itu didasarkan pada sampel feses yang diperoeh dari 63 sukarelawan yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa dan Bali.
Andreas Agus Kristanto Nugroh, yang merupakan peneliti Ecoton seperti yang ditulis Abdillah Marzuqi di Mediaindonesia.com, Jumat 04 Oktober 2019, bahwa Dari 63 itu memang sudah positif ada mikroplastik di feses. Mikroplastik yang ditemukan juga beragam, yakni fragmen, fiber, filamen, dan granula.
“Itu bisa mengindikasikan bahwa mikroplastik itu sudah tidak hanya mengancam makhuk hidup yang ada di daerah yang kita teliti dulu. Kita dulu kan meneliti perut ikan. Ternyata manusia juga sudah ada mikroplastiknya,” ungkap Andreas
Pada penelitian yang bermula Juli-Oktober 2019. Ecoton menargetkan 100 sampel feses yang diteliti hingga akhir periode tersebut.
Melalui banyak jalan
Penelitian tersebut tak hanya dilakukan hanya di kawasan pemukiman sekitar Sungai Brantas, melainkan juga dari beberapa wilayah lain yakni Bali, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kediri, Malang, Karawang, Bogor, dan Yogyakarta.
“Mikroplastik bisa masuk ke dalam tubuh melalui banyak cara. Tidak hanya makanan dan minuman, mikroplastik juga bisa masuk melalui udara yang terhirup,” terang Andreas.
Tujuan penelitian itu juga dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan kandungan mikroplastik antara sampel yang didapat di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Brantas dan di luar DAS.
“Dari Juli kira-kira sudah dapat 40-an. Ini sudah tambah sampai 63. Ini juga mau dipisahkan antara sampel dari DAS Brantas dan di luar DAS Brantas,” pungkasnya.
Selain soal lingkungan, penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kaitan antara perilaku manusia dengan kandungan mikroplastik dalam tubuh.
Tubuh kita, seperti awal tulisan itu, menyimpan banyak kejutan. Sayangnya, tak semua hal yang mengejutkan itu adalah kabar baik.