Waspadai Narkolepsi! Kantuk Berlebihan di Siang Hari Salah Satu Gejalanya

oleh -606 kali dilihat
Waspadai Narkolepsi! Kantuk Berlebihan di Siang Hari Salah Satu Gejalanya
Ilustrasi/Foto-sehatq

Klikhijau.com – Biasanya, cahaya matahari di siang hari yang terik bisa membuat rasa kantuk muncul. Apalagi usai jam makan siang dilakukan.

Jika sering atau bahkan setiap hari mengalaminya apalagi kantuk tak tertahankan, bisa jadi Anda menderita penyakit bernama narkolepsi.

Narkolepsi merupakan gangguan pada sistem saraf yang memengaruhi kendali seseorang terhadap aktivitas tidur.

Penderita narkolepsi ini akan mengalami rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Bahkan bisa tiba-tiba tertidur di tengah-tengah aktivitas yang sedang dilakukannya.

KLIK INI:  Waspadai Daging Ayam Bergaris Putih, Lemaknya 2 Kali Lebih Tinggi

Dikutip dari 1health, siklus tidur yang dialami manusia umumnya memiliki beberapa tahap. Dimulai dari tidur NREM (Non-Rapid Eye Movement) dan tidur REM (Rapid Eye Movement).

Siklus tidur diawali dari tahap 1 NREM hingga tidur REM, dan kemudian kembali lagi ke tahap awal.

Bagi pendereita narkolepsi, tidur REM terjadi segera setelah mereka memasuki siklus tidur dan juga dari waktu ke waktu selama jam-jam mereka terjaga.

Kasus narkolepsi ini banyak ditemukan pada orang-orang berusia 15 hingga 25 tahun.

Penyebab narkolepsi

Penyebab narkolepsi belum diketahui secara pasti. Namun, sebagian besar penderita narkolepsi memiliki kadar hipokretin rendah.

Hipokretin adalah zat kimia dalam otak yang membantu mengendalikan waktu tidur. Penyebab rendahnya hipokretin diduga akibat sistem imun yang menyerang sel-sel sehat (autoimun).

Kondisi yang dapat memicu timbulnya proses autoimun tersebut, hingga mengarah pada narkolepsi misalnya stres.

Perubahan hormon, terutama pada masa pubertas atau menopause dan perubahan pola tidur secara tiba-tiba juga bisa jadi pemicunya.

Selain itu, kelainan genetik dan infeksi, seperti infeksi bakteri streptokokus atau infeksi flu babi.

KLIK INI:  Mengenal Hormon Oksitosin, Hormon Cinta untuk Tetap Bahagia

Narkolepsi juga dapat disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang menghasilkan hipokretin akibat penyakit lain, seperti tumor otak, cedera kepala, ensefalitis atau peradangan otak, multiple sclerosis.

Selain itu, para peneliti juga menemukan kelainan pada fungsi berbagai bagian otak yang menyebabkan gangguan tidur REM. Ini membuat para ahli berkesimpulan bahwa narkolepsi terjadi akibat hasil interaksi dari sejumlah faktor.

Bebrapa gejala narkolepsi antara lain rasa kantuk berlebih di siang hari, kehilangan kendali atas otot-otot dalam tubuh, serangan tidur, halusinasi, dan sakit kepala.

Bukan hanya itu, gangguan berbicara, gangguan ingatan, sleep paralysis, dan depresi juga merupakan gejalanya.

Cara penanganannya

Tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya, tetapi narkolepsi bisa dikontrol dengan bantuan obat-obatan. Selain itu, perubahan kebiasaan dan gaya hidup yang baik juga diperlukan.

Penderita narkolepsi harus benar-benar mengurangi konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin. Ia juga harus menghindari makan berat dan memiliki jadwal makan serta tidur yang rutin dan teratur.

Tidur siang dengan durasi yang pendek sekitar 15 hingga 30 menit bisa membantu mengontrol narkolepsi yang dideritanya.

Rutinkan juga melakukan latihan fisik atau olahraga untuk meminimalkan gejala narkolepsi ini.

KLIK INI:  Benarkah Tidur dengan Lampu Menyala di Malam Hari Bisa Bikin Gemuk?