Pohon Nagasari, Tumbuhan Bertuah yang Terpinggirkan

oleh -1,847 kali dilihat
Pohon Nagasari, Tumbuhan Bertuah yang Terpinggirkan
Bunga pohon nagasari-foto/Shopee

Klikhijau.com – Pohon nagasari merupakan pohon yang pemberani. Ia menyukai tumbuh di area pemakaman—tempat yang sangat menyeramkan.

Ia termasuk jenis tumbuhan dari genus Palaquium. Namanya bukan hanya nagasari. Ia memiliki banyak nama tergantung di mana ia tumbuh.

Di Indonesia, pohon ini selain dikenal dengan nama pohon nagasari, juga dikenal dengan nama nyatoh. Di Filipina ia dinamai nato dan di negeri kincir angin, Belanda dinamai balam teroeng. Sedangkan di Inggris dan Amerika Serikat, namanya sama dengan Indonesia, yakni  nyatoh.

Nagasari adalah flora resmi dari provinsi Bangka Belitung. Itu berdasarkan  Surat Keputusan Dalam Negeri tahun 1989. Meski pun pohon ini bukanlah tumbuhan endemik.

KLIK INI:  Liestiaty F Nurdin Sadarkan Pelajar Parepare akan Bahaya Plastik

Namun, untuk mengetahui lebih dalam perihal pohon nagasari, berikut penjelasannya:

Morfologi pohon nagasari

Nagasari adalah berhabitus pohon. Memiliki tajuk membulat dan berdaun rimbun. Ia bisa tumbuh dengan ketinggian  mencapai 30 meter dengan diameter dapat mencapai hingga 120 cm.

Tumbuhan dari famili Sapotaceae ini memiliki batang silindris lurus, terkadang tumbuh muntir. Ciri lain batangnya adalah memiliki kulit bertekstur kasar.

Warna kulit batangnya coklat hitam. Sementara warna kayunya cokelat kemerahan. Kayu pohon ini  memiliki pola serat yang indah.

Pohon nagasari memiliki daun bertipe tunggal. Bentuknya lonjong dengan ukuran panjang helaian daun sekitar 5-9 cm dan lebarnya 3-4 cm. Permukaan daunya halus.

Daunnya berwarna hijau tua, mengkilat, dan tak pernah memudar—selalu saja hijau . Pada tepi daunnya rata. Sementara ujungnya  meruncing. Tulang daun dari pohon ini menyirip. Duduk daunnya menyebar.

Pohon nagasari ini adalah pohon berbungan, bunganya bertipe tunggal dengan daun mahkota berwarna putih yang terlihat romantis karena berbentuk hati. Bunganya beraroma harum.

Bunganya memiliki  panjang 4,5 cm dengan 4 cm. Kepala sari bungan berwarna kuning yang tumbuh di ketiak dan ujung rantingnya.

Buahnya bertipe tunggal dengan bentuk yang bulat.

KLIK INI:  KEHATI Sulap Lahan Bekas Tambang Batu Bara Sawahlunto Jadi Kawasan Konservasi
Mitos

Di Indonesia, pohon nagasari ditemukan tumbuh secara liar. Meski pun ada yang membudidayakannya. Namun, demikian pohon ini termasuk jenis yang lumayan sulit ditemukan, karena umumnya ditanam di area pemakaman saja.

Pohon nagasari di mata sebagian masyarakat indonesia bukan pohon sembarangan. ada mitos yang berkembang di masyarakat sebagai jenis kayu yang ‘bertuah’ atau pohon keramat (Wikipedia).

Tidak hanya itu, Rachma, (2015) mengungkapkan bahwa pohon ini juga dipercaya untuk keselamatan, menjaga kewibawaan, perlindungan dari gangguan, maupun anti tenung.

Sementara Aminudin, (2017) menyatakan kepercayaan akan tuah pohon ini menjadikan kayunya dimanfaatkan sebagai warangka keris maupun butiran tasbih.

KLIK INI:  Mengulik Sederet Fakta Burung Gereja yang Jarang Terungkap
 Manfaat

Pohon nagasari berpotensi menjadi tumbuhan multi manfaat, mulai dari bagian kayu, bunga, biji, buah hingga getahnya.

Bagian kayu dari pohon ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan rumah antara lain seperti jendela, kusen, pintu, tulang rumah, reng, dan juga usuk.

Kayunya juga dapat dimanfaatnya  sebagai bahan pembuatan mebel, furniture, bantalan kereta api, lantai maupun balok.

Sementara bungan dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati diare, penghasil wangi aromatik,  ekspektoran, hingga dapat mengobati gangguan jiwa.

Sedangkan  bagian benang sarinya dapat digunakan untuk mengobati sakit panas atau demam. Dan bijinya bermanfaatkan untuk berbagai macam keperluan dan pengobatan.

Minyak bijinya, misalnya dapat digunakan sebagai minyak goreng, minyak lampu, bahan baku pembuatan mentega, sabun dan sejenisnya, obat koreng, encok, penyakit kulit dan pembuluh darah yang membesar.

Tidak hanya itu, getahnya pun dapat digunakan sebagai  bahan pembuatan bola golf, pembalut pipa isolasi kabel listrik hingga  pelindung luka.

KLIK INI:  BBKSDA Sulsel Amankan Satwa Liar Endemik di Pasar Burung

Di Thailand, daun dari nagasari  digunakan untuk menyembuhkan bisa kalajengking dan ular (Putra, et
al., 2016). Bunga Nagasari dimanfaatkan sebagai bahan pewarna, campuran kosmetik, dan obat obatan, diantaranya sebagai jamu bagi Ibu  yang baru melahirkan, (Yuliah dkk, 2018)

Sayangnya meski banyak manfaatnya, pohon ini memiliki masalah jika ingin dibudidayakan, karena  ia termasuk pohon dengan pertumbuhan yang lambat.

Penyebaran

Di Indonesia, pohon ini  banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Maluku Sulawesi, Kalimantan, dan beberapa pulau lainnya.

Sedangkan di negara lain ia banyak dijumpau  di Malaysia, Thailand, Filiphina, dan negara-negara di kawasan Asia tenggara lainnya.

Pohon ini memiliki  klasifikasi taknonomi:

  • Kerajaan         : Plantae
  • Filum               : Magnoliophyta
  • Kelas               : Magnoliopsida
  • Ordo                : Ebenales
  • Famili              : Sapotaceae
  • Genus             : Palaquium
  • Spesies           : Palaquium rostratum (Miq. Burck).
KLIK INI:  BMKG Sulsel Himbau Masyarakat Berhati-hati Mengantisipasi Cuaca Buruk