Klikhijau.com – Musim hujan tiba tidak hanya membawa berkah, tapi juga penyakit. Iya, ada beberapa penyakit kerap menyerang bersama datangnya musim hujan.
Ancaman penyakit tersebut semakin membuat “gentar”. Terlebih karena datang di tengah teror virus corona yang tidak ingin usai.
Ada ancaman satu penyakit yang nyaris tidak pernah alpa jika musim hujan, yakni penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD ini memiliki tiga fase, yakni fase demam, kritis, dan pemulihan.
Ketiga fase ini penting diketahui agar bisa ditangani segera dan secara optimal. Apalagi DBD bisa menyerang siapa saja.
Dulu di televisi sering kita melihat iklan untuk mencegah DBD dengan istilah 3 M, yakni menguras penampungan tempat air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur atau mengolah barang bekas yang kerap dijadikan sarang para nyamuk.
DBD ini menurut dr. Citra Indriani, Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), potensinya di musim hujan bisa meningkat.
Selain 3 M itu, cara lain yang bisa diambil untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah memakai lation anti nyamuk, membakar “obat” nyamuk, dan memakai kelambu saat tidur.
Penyakit lain yang kerap lahir di musim hujan adalah flu atau influenza. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, yang disebabkan oleh virus influenza dan dapat menyebar melalui ingus, air liur dan dahak yang keluar “keluar” saat menderita flu batuk atau bersin.
Seseorang yang terkena flu biasanya akan menunjukkan beberapa gejala seperti batuk, pegal-pegal, demam, batuk, dan sakit tenggorokan.
Hanya saja, flu ini merupakan penyakit yang tidak ribet, karena sering kali sembuh dengan sendirinya. Namun, demikian virus influenza bisa saja menimbulkan komplikasi berupa pneumonia.
Masih ada jenis penyakit lainnya, yakni diare. Penyakit ini cukup menyiksa, karena harus dekat-dekat dengan toilet.
Penyakit ini kerap melanda mereka yang terkena terdampak bencana banjir. Ketika banjir terjadi, sistem sanitasi bisa terganggu. Inilah yang berpotensi meningkatkan kasus diare di daerah yang terdampak banjir di musim hujan.
Nyamuk Anopheles juga beraksi
Di musim hujan, bukan hanya nyamuk Aedes aegypti yang beraksi. Namun juga nyamuk Anopheles. Jenis nyamuk ini menjadi pemicu penyakit Malaria. Malaria sendiri terjadi karena karena t adanya infeksi parasit Plasmodium. Parasit ini menular melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Jika kamu terserang malaria, maka kamu akan mengalami demam, nyeri tulang dan otot, lemas, dan menggigil. Bahkan pada kasus tertentu, malaria bisa menyerang otak dan mengancam nyawa penderitanya.
Hepatitis A kerap pula muncul di musim hujan. Penyakit ini adalah peradangan organ hati. Penyebabnya, infeksi virus hepatitis A.
Ketika terserang jenis penyakit ini, akan muncul gejala mual, muntah, kelelahan, sakit perut, hilang nafsu makan, dan demam. Ia bisa pula memicu penyakit kuning.
Masih ada lagi jenis penyakit yang biasa hadir di musim penghujan, yakni demam tifoid. Penyakit jenis ini lebih dikenal dengan tipes. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Salmonella typhi. Cara penyebaran kuman ini, bisa melalui air kotor dan makanan.
Oya, penyakit leptospirosis juga tidak bisa keluar dari daftar. Leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan melalui urine atau darah hewan, misalnya sapi, tikus, dan anjing.
Saat musim hujan, kita akan sangat mudah bersentuhan dengan urine dan darah hewan. Inilah yang menyebakan penyakit jenis leptospirosis karena kita dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi bakteri leptospira.
Bagaimana mengatasinya
Cara mengatasi berbagai penyakit yang kerap muncul di musim hujan. Pertama, harus memperkuat daya tahan tubuh, kedua, berolahraga secara teratur, ketiga, menjaga kebersihan, keempat, menghindari gigitan nyamuk, kelima, dan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang.