Klikhijau.com – Kadang kita perlu mendiamkan kopi sejenak sebelum diminum, agar ampas kopi tidak ikut terseruput. Begitulah idiom para penikmat kopi tubruk yang tidak tertulis.
Lantas dengan begitu, terurai suatu pesan yang sarat makna. Pada secangkir kopi, kita bisa merasakan dalam kebeningan di keheningan jiwa.
Kalaupun ampas harus ikut terseruput, anggaplah itu sebagai imbas damai dengan pahit. Itu memang menjadi salah satu selera penikmat kopi tubruk.
Nah, bagaimana cara setiap orang dalam membuat kopi tubruk yang pas dengan selera lidah penikmatnya ?
Untuk penyajian kopi dengan cara seduh, yang umum disajikan adalah kopi tubruk, orang luar menyebutnya ‘black street coffee’. Bagaimana meraciknya? Ada dua cara yang dapat dilakukan, berikut penjelasannya:
Cara pertama
Kopi bubuk yang telah disiapkan dalam gelas kemuadian di tuang dengan air yang sudah mendidih hingga terisi segelas.
Kopi dan air yang telah menyatu dalam gelas, kemudian didiamkan kurang lebih 5 menit. Setelah itu kemudian diaduk.
Cara kedua
Langkah kedua adalah dengan cara yang sama dengan cara pertama. Bedanya kopi yang sudah tersedia dalam gelas, diisi dengan air panas sampai 1/3 atau 1/2 dari isi gelas penuh.
Kopi bersama air kemudian diaduk, sampai dianggap sudah menyatu. Lalu ditambahkan dengan air hingga terisi satu gelas penuh.
Sebagai penjelasan tambahan, takaran kopi dapat disesuaikan menurut selera. Mau 10 gram atau 12 gram untuk satu gelas. Jika ingin lebih pahit bisa sampai 15 gram.
Takaran kopi dapat berpatokan dengan ukuran satu sendok makan.
Catatan tambahan
Penggunaan air yang sudah mendidih, disarankan pada kondisi suhu 92 – 96 derajat Celcius. Untuk mendapatkan keadaan suhu tersebut, bisa dilakukan dengan mendiamkan sejenak air yang sudah mendidih, baru digunakan.
Praktek seduhan kopi tubruk tersebut di atas adalah secuil pengalaman penulis sendiri maupun pengalaman dengan kawan-kawan penikmat kopi.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita untuk menemukan selera yang pas dan pantas kita nikmati walaupun dari rumah.
Mungkin sahabat penikmat kopi punya pengalaman lain? Sila berbagi cerita di kolom komentar artikel ini!