5 Lagu Ebiet G. Ade Bertema Alam yang Patut Direnungkan

oleh -2,649 kali dilihat
5 Lagu Ebiet G. Ade Bertema Alam yang Patut Direnungkan
5 Lagu Ebiet G. Ade Bertema Alam yang Patut Direnungkan-foto/Tribunpadang

Klikhijau.com – Ebiet G. Ade, nama yang akan selalu mengental di ingatan. Lagu-lagunya sarat dengan makna. Lirik-liriknya yang puitik membawa warna tersendiri bagi dunia musik Indonesia.

Ia lahir di Jawa Tengah, 21 April tahun 1954 dengan nama Abid Ghoffar bin Aboe Dja’far. Namun, nama itu aslinya itu tak setenar dengan nama panggungnya, Ebiet G. Ade.

Ebiet adalah sedikit dari musisi Indonesia yang konsisten menyuarakan suara alam dan duka derita dari kelompok yang tersisih dalam lagu- lagunya.

Di antara banyak lagu yang ia ciptakan dan nyanyikan sendiri, rata-rata mengandung diksi alam yang membuatnya kian memikat. Ini 5 lagu Ebiet G. Ade yang bertema alam yang layak didengarkan dan direnungkan:

KLIK INI:  Pengertian dan Dampak Jejak Karbon yang Penting Diketahui
Do’a Sepasang Petani Muda

Mari kita tunggu datangnya hujan
Duduk bersanding di pelataran
Sambil menjaga mendung di langit
Agar tak ingkar, agar tak pergi lagi

Kasih, kemarilah duduk merapat
Agar lebih tegar kita memohon
Turunnya hujan basahi bumi ini

Kau dengar ada jeritan ilalang
yang terbakar dan musnah
Usah menangis, simpan di langit
Jadikan mendung segera luruh jatuh kebumi
Basahi ladang kita yang butuh minum
Basahi sawah kita yang kekeringan
Basahi jiwa kita yang putus asa
Kemarau ini begitu mencekam

Kasih, kemarilah duduk merapat
Agar lebih tegar kita memohon
Turunnya hujan basahi bumi ini

Kau dengar ada jeritan ilalang
yang terbakar dan musnah
Usah menangis, simpan di langit
Jadikan mendung segera luruh turun kebumi
Basahi ladang kita yang butuh minum
Basahi sawah kita yang kekeringan
Basahi jiwa kita yang putus asa
Kemarau ini begitu mencekam

KLIK INI:  Meresapi Makna Hujan Melalui Kata-kata dari Penulis Indonesia
Bahasa Matahari

Seringkali aku tak mampu menangkap
isyaratmu lewat cuaca
Matahari, ombak di laut
sering membisikkan
yang bakal terjadi

Kadangkala aku memilih berdusta
mengkhianati suara hati
Sesungguhnya kejujuran
dapat menangkal semua malapetaka
Mari kita mencoba bersahabat dengan alam,
bumi, langit dan matahari
Bahasa mereka kita pelajari
Tentunya dengan kalimat jiwa yang rahasia
Tuhan menghendaki kita pelihara
bumi beserta s’luruh isinya

du du du du du du du du du du du du du
Untuk itu kita harus memahami
du du du du du du du du du du du du du
bahasa matahari

Sesungguhnya aku tak mampu menjawab
ketika anakku bertanya,
“Kemanakah angin berhembus,
seberapa banyakkah tempat berteduh?”
Mari kita mencoba bersahabat dengan alam
bumi, langit dan matahari
Bahasa mereka kita pelajari
Tentunya dengan kalimat jiwa yang rahasia
Tuhan menghendaki kita pelihara
bumi beserta s’luruh isinya

Untuk itu kita harus belajar
bahasanya semak belukar
du du du du du du du du du du du du du
Untuk itu kita harus memahami
du du du du du du du du du du du du du
bahasa matahari

KLIK INI:  7 Fakta Perihal Air yang Menarik Anda Tahu
Berita kepada Kawan

Perjalanan ini
Trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk
Disampingku kawan

Banyak cerita
Yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang
Dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap
kering rerumputan

Perjalanan ini pun
Seperti jadi saksi
Gembala kecil
Menangis sedih …

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika di kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak
Kepada matahari

Tetapi semua diam
Tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri
Terpaku menatap langit

Barangkali di sana
ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana

Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga
dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan
Bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada
Rumput yang bergoyang

KLIK INI:  Mengenal Jenis-Jenis Mangrove dan Perbedaannya yang Paling Mendasar
Apakah Mungkin

Apakah mungkin engkau merasakan
rindu seperti yang aku derita?
Jauh terbentang bukit dan lautan
Waktu pun seperti berhenti berdetak

Apakah mungkin gelora cintaku
dapat kautangkap? Kukirim lewat angin
Aku khawatir kalimat yang kutulis,
kurangkai berhari-hari tetap tak berbalas

Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa

Apakah mungkin gelombang di laut
getarnya terasa sampai ke puncak bukit?
Langkah di pesisir pasti tinggalkan jejak
Ingin kutelusuri sampai di cakrawala

Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa

ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho ho

KLIK INI:  Entah Manis atau Tanpa Pemanis, Kopi Dapat Jadi Penyelamat Hidup?
Nyanyian Burung dan Pepohonan

Pernahkah engkau dengar nyanyian burung murai
Ketika gerimis turun langit tertutup kabut
Bersiul memilukan berderai menikam mendung
Suara laut pun sirna, terbang entah kemana

Dan disaat yang lain, kala mentari bangkit
Menyiram jagad raya, kicau pun ceria
Bersama semilir angin mengalirlah semangat
Kecipak air kali, menyegarkan jiwa

Oh, betapa jauhnya jalan terjal kutempuh
Menembus kegelapan, menyibak alang-alang
Oh, murai bernyanyilah mengiringi langkahku
Wajah bumi semakin renta dan penuh luka

Pernahkah engkau dengar nyanyian pepohonan
Di tengah belantara sepi menembus kelam
Kelak tinggal catatan disini pernah berdiri
Tegar menyangga langit, kini tinggal puing

Itulah 5 lagu Ebiet G. Ade bertema alam yang layak direnungkan untuk menyadarkan kita, betapa pentingnya alam ini bagi kita.

KLIK INI:  Meresapi Lagu Berbau Alam dari Payung Teduh yang Meneduhkan