Penggunaan Plastik di Bidang Pertanian Berpotensi Buruk bagi Kesehatan Lingkungan dan Manusia

oleh -15 kali dilihat
5 Infomasi Penting Perihal Sistem Pertanian Organik
Ilustrasi - Foto/ Zoe Schaeffer on Unsplash

Klikhijau.com –  Penggunaan plastik telah memasuki semua lini kehidupan. Termasuk di dalamnya bidang pertanian. Di mana kita akan sangat mudah menemukan bahan-bahan atau alat yang terbuat dari plastik. Misalnya mulsa hingga polybag.

Harus diakui jika diakui jika peran plastik memang penting dalam praktik pertanian modern. Perannya  terhadap produksi pangan, pengendalian gulma dan hama, pelestarian kelembaban tanah, pengaturan suhu, dan peningkatan serapan unsur hara dan pertumbuhan tanaman tidak dapat diabaikan.

Namun, pemanfaatan yang meluas ini juga mempunyai kelemahan, yaitu menghasilkan limbah dalam jumlah besar dan memicu serangkaian konsekuensi. Ini tentu akan  berdampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Dan hal ini belum sepenuhnya dipahami.

Karena itu, sebuah studi baru dari Rutgers University telah memberikan peringatan akan meluasnya penggunaan plastik di bidang pertanian dan potensi ancamannya terhadap kesehatan lingkungan dan manusia.

KLIK INI:  Waspada, Mikroplastik Berpetualang dari Usus ke Organ Lain

Dilansir dari Earth, penelitian baru tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature Communications. Penelitian itu menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengurangi penggunaan plastik di bidang pertanian.

“Data yang muncul mengenai pencucian bahan tambahan beracun dan pecahan kecil dari plastik yang disebut mikro-nanoplastik ke dalam air, tanah, dan udara menunjukkan dampaknya terhadap kesehatan manusia,” kata Profesor Philip Demokritou.

Profesor Demokritou  mengingatkan pula bahwa plastik berbahan dasar minyak bumi tidak dapat terurai secara hayati dan bertahan di lingkungan. Residunya terakumulasi di dalam tanah dan juga dapat diserap oleh tanaman saat mereka terurai menjadi partikel plastik kecil dan memasuki rantai makanan kita melalui transfer trofik.

Kenapa dianggap berbahaya, karena banyaknya bahan kimia yang digunakan dalam produksi plastik. Profesor Demokritou menunjukkan bahwa lebih dari 10.000 bahan kimia digunakan untuk tujuan ini, dan banyak di antaranya yang dilarang karena dampaknya yang berbahaya terhadap kesehatan dan lingkungan.

KLIK INI:  Kenapa Sih Harus Memisahkan Sampah, Apa Untungnya?
Apa yang harus dilakukan

Untuk mengatasi hal tersebut, para peneliti sangat menganjurkan penggunaan bahan tambahan ramah lingkungan untuk mengurangi toksisitas.

Untuk perubahan yang benar-benar berkelanjutan, Profesor Demokritou menekankan bahwa bahan-bahan tersebut tidak hanya harus aman, namun juga harus ada transparansi mengenai bahan kimia yang digunakan dalam produksinya.

Menurut para peneliti, pendekatan multifaset diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Mereka mengusulkan langkah-langkah strategis, termasuk penggunaan yang bertanggung jawab, pengumpulan yang efisien, penggunaan kembali, dan promosi metode daur ulang yang inovatif untuk mengurangi dampak penggunaan plastik pertanian.

KLIK INI:  Sederet Tanaman Hias yang Bisa Berpuasa dari Sinar Matahari

Jika hal ini tidak memungkinkan, para peneliti menganjurkan penggunaan “bioplastik yang dapat terbiodegradasi dan tidak beracun” sebagai alternatif terhadap plastik berbasis minyak bumi. Bioplastik akan memastikan biodegradasi menyeluruh, menghilangkan ancaman polusi yang terus-menerus.

Penulis penelitian menekankan pentingnya menggabungkan inovasi berkelanjutan dengan proses sosial. Faktor-faktor seperti perilaku petani, ketersediaan bahan, praktik produksi, dan kendala yang ada perlu menjadi bagian dari upaya untuk benar-benar membuat perbedaan.

“Untuk mencapai tingkat keberlanjutan yang lebih besar dalam pemanfaatan plastik dalam bidang pertanian tanaman, sangatlah penting untuk mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan ilmiah dan berakar pada prinsip-prinsip ekonomi sirkular,” kata Profesor Demokritou dinukil dari Earth.

KLIK INI:  Mengenal Tanaman Hidrofit, Pengertian, Ciri dan Contohnya

Hal ini mencakup pengembangan inovasi dalam desain material, meningkatkan kolektibilitas plastik pasca-penggunaan, mendorong penggunaan kembali dan daur ulang, serta menerapkan perubahan dalam praktik penggunaan.

Dalam upaya berkelanjutan untuk menjelaskan kekhawatiran ini, tim Demokritou telah mendapatkan dana dari Departemen Pertanian Amerika Serikat . Tujuan mereka adalah untuk menilai dampak luas mikro-nanoplastik terhadap tanaman dan kesehatan manusia. (Earth).

KLIK INI:  Plastik Biodegradable, Apa Bedanya dengan Plastik Degradable dan Oxobiodegradable?