‘Nteh’, Cara Pegiat Lingkungan dan Seniman di Lombok Timur Galang Dana untuk Korban Bencana

oleh -358 kali dilihat
'Nteh', Cara Pegiat Lingkungan dan Seniman di Lombok Timur Galang Dana untuk Korban Bencana
Ilustrasi - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Sudah lebih dari 184 kejadian bencana Alam melanda Indonesia per bulan Januari 2021 ini. Yang terbesar dan menjadi prioritas saat ini adalah kejadian yang menimpa pesawat Sriwijaya Air.

Selanjutnya, ada tanah longsor di Sumedang Jawa Barat, Banjir Bandang di Kalimantan Selatan, Gempa berkekuatan 6.2 SR yang menimpa Sulawesi Barat sepanjang Mamuju dan Maneje serta wilayah terdampak lainnya, Erupsi gunung merapi serta awan panas Gunung Semeru juga yang terakhir Gempa berkekuatan 7.1 SR diikuti Banjir Bandang yang menimpa Manado Sulawesi Utara.

Maka cukup jelas ini adalah bulan paling menyedihkan bagi daerah daerah yang terdampak. Belum juga kelar urusan kita dengan masalah bencana sebelumnya yang sudah bertengger diperingkat pertama Covid-19 yang kemudian bervolusi dengan sebutan lainnya Covid Antigen.

Berdoa, juga berdonasi untuk meringankan beban warga yang terdampak merupakan panggilan jiwa yang paling mungkin bisa kita lakukan saat saat ini.

Sehingga dari keadaan inilah yang membuat hati dan jiwa para pegiat lingkungan, aksitivis kemanusiaan, para pecinta alam, juga para seniman yang kemudian sepakat membuat event bertajuk Nteh (Charity Event).

KLIK INI:  Kaleidoskop 2020: Pegiat Lingkungan yang Selalu Menginspirasi
Tentang event ‘Nteh’

Nteh yang merupakan bahasa Sasak kemudian bila diartikan dalam bahasa Indonesia yang berarti Ayok. Sebuah kata yang merujuk pada sikap ajakan.

Hal inilah yang kemudian menjadi penanda penting bahwa semua yang terlibat dalam aksi kemanusiaan ini sedang berupaya sekuat tenaga memberikan sumbasih paling memungkinkan untuk dilakukan. Galang Dana (donasi).

Akhirnya setelah dirembukkan oleh segenap yang terlibat, nteh (Charity Event) inipun dikemas dalam balutan pentas seni (musik, tari dan pembacaan puisi), pameran lukisan, lelang karya, bazar dan aksi turun galang dana di jalan jalan strategis seputaran Selong, Masbagik dan Pringasela.

Pun dengan penitipan box donasi yang sudah tersebar dan ditempatkan di pelbagai Outlet dan Cafe-cafe yang ada di seputaran Lombok Timur.

Untuk kemasan pementasan seni, bazar, live painting juga lelang karya yang berlangsung selama tiga hari yakni dimulai pada hari jumat 22-24 Januari 2021 panitia Nteh menyepakati untuk digelar di Aranka Tempasan.

Salah satu obyek wisata yang ada di dusun Tempasan desa Pringgasela Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur dengan menunjuk Owner Aranka Tempasan mas Bary Perdana Putra sebagai penanggung jawab kegiatan ini.

KLIK INI:  Pesan Lingkungan Istri Gubernur Sulsel di Hadapan CPNS Muda

Berikut dengan Yuspianal Imtihan yang bertanggung jawab sebagai kordinator talent selama event berlangsung. Penampil dalam acara inipun sangat beragam dan tidak hanya berasal dari Lotim melainkan mampu merangkul seniman dari NTB.

Dalam rangkaian awal untuk menjemput donasi via rekening, akhirnya panitia Nteh (charity event) memutuskan harus melakukan konser online (jalur live streaming selama tiga hari) melalui beberapa akun pan page Facebook Pepadu Badjang dan Aranka Tempasan.

Penggalangan dana melibatkan seniman

Sementara penggalangan donasi langsung di pinggir-pinggir jalan strategis di seputaran Masbagik langsung dihandle oleh rekan rekan Gabungan Pecinta Alam Masbagik yang dikoordinir oleh saudara Stuk Rinjani Montain. Untuk donasi Box di pelbagai Outlet dan cafe-cafe besar di lombok timur dihandle oleh saudara Rio Raya Ansori.

Sederet artis yang menjadi penampil dalam acara Nteh ini karena terlalu banyak akhirnya terbagi menjadi beberapa sesi. Sesi sore dan malam yang dimulai pada pukul 15.00 wita – 18.00 wita, kemudian dilanjutkan pada pukul 20.00 wita – selesai.

Berikut adalah sederet artis dan para musisi yang terlibat diantaranya menampilkan Armonica Band (Lombok Timur), Aan N Friends (Lombok Timur), Aksara (Lombok Tengah), Better Than Us (Lombok Tengah) Fay Semesta (Lombok Timur), Libuay (Lombok Timur), Sasakustik (Lombok Timur), dan Raga Fullmoon (Lombok Timur).

Ada pula The Gokil Boys (Lombok Timur), Meaningless Names ( Lombok Barat), Lock Block (Lombok Timur), Mutia Jojo (Sumbawa), Dj Risk Coice (Lombok Timur), Zaky Kartana (Lombok Timur), Young Lex kearifan Lokal (Lombok Timur), Dadin Feat Sasak (Lombok Timur) Gambus Tunggal (Lombok Timur), Orkes Keroncong (Hamkri Lombok Timur), Lombok te ( Lombok Timur) dan Mantang Ragamuffin (Lombok Tengah).

Sementara dari kalangan seniman perupa ada Amaq Tane, Phalonk dan sederet nama lainnya dari komunitas perupa Seni-ne. Para seniman tari yang terlibat diantara Botok Fire Dance, Deny Setyawati dan Syakur (Komunitas Karu Aru Lombok Timur) serta Tati Tenun Pringgasela dari Pringgasela Lombok Timur.

Pun dengan para sastrawan yang terlibat dalam acara ini saudara Hasan Gauk (Presiden Jomblo Progresif NTB) dan Khairil Anwar (Ketua Dewan Kesenian Daerah Lombok Tengah).

Akhir kata, sederet penampil di atas tentunya bergabung dengan atas dasar sukarela dan membawa misi kemanusiaan yang dipandang penting  untuk sedikit memberikan motivasi, dukungan moril dan materi yang siap didonasikan bagi mereka yang membutuhkan. Terutama yang menjadi sasaran kegiatan Nteh (Charity Event) ini adalah bagi warga yang terdampak di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.

Matur tampi asih, Salam satu Bumi!

KLIK INI:  Wulan Saputri, Perempuan dan Sebuah Pesan dari Gunung