Klikhijau.com – Baru-baru ini, International Union for Conservation of Nature (IUCN) melakukan riset tentang keanekaragaman hayati. Hasil riset menyebutkan bahwa sekitar 58% pohon-pohon endemik Eropa terancam punah.
Menurunnya lebih dari separuh pohon asli Eropa ini disebabkan oleh spesies invasif yang bermasalah. Selain itu, deforestasi yang tidak berkelanjutan dari penebangan pohon dan pembangunan kota juga menjadi faktor penyebabnya.
Daftar Merah Eropa IUCN yang baru saja diterbitkan menyebutkan, terdapat 454 spesies pohon asli Eropa. 265 spesies diantaranya tidak ditemukan di tempat lain di bumi ini.
Sementara 252 spesies hanya ditemukan di 28 negara anggota Uni Eropa (UE). Dari jumlah tersebut, 168 spesies atau sekitar 42 persen terancam punah secara regional.
Keadaan yang berdampak buruk pada pohon-pohon Eropa termasuk perubahan dalam pengelolaan hutan. Yang menyedihkan adalah modifikasi ekosistem, seperti dalam kasus kebakaran hutan, pengabaian lahan, perambahan pertanian, peternakan, dan bahkan pariwisata.
“Sangat mengkhawatirkan bahwa lebih dari setengah spesies pohon endemik Eropa sekarang terancam punah,” kata Craig Hilton-Taylor, kepala Unit Daftar Merah IUCN.
Pohon sangat penting untuk kehidupan di Bumi. Pohon-pohon di Eropa, dalam semua keanekaragamannya, adalah sumber makanan dan tempat tinggal bagi spesies hewan yang tak terhitung jumlahnya.
“Dari Uni Eropa hingga majelis regional dan komunitas konservasi, kita semua perlu bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup mereka”, ungkap Hilton.
IUCN masih butuh lebih banyak pengumpulan dan analisis data, terutama mengenai spesies yang terabaikan.
Dengan meningkatkan pengetahuan tentang semua spesies Eropa yang “diabaikan” ini, keanekaragaman hayati benua ini dapat dikelola dan dilindungi dengan lebih baik.
Sangat disayangkan, spesies pohon jarang diprioritaskan dalam perencanaan konservasi dan pembuatan kebijakan. Kegiatan yang dilakukan manusia menyebabkan penurunan populasi dan meningkatnya risiko kepunahan spesies penting di Eropa.
Laporan ini menunjukkan betapa mengerikannya situasi ini bagi banyak spesies yang diabaikan dan dinilai rendah. Begitu yang dikatakan Luc Bas, Direktur Kantor Regional Eropa IUCN.
Ancaman punahnya moluska darat
Eike Neubert, Red List Authority, IUCN SSC Mollusc Specialist Group mengatakan untuk mengembalikan angka moluska darat di Eropa, diperlukan perubahan dalam kebijakan yang berkaitan dengan penggunaan lahan.
“Ancaman kepunahan massal yang diungkapkan oleh Daftar Merah Eropa sangat mengkhawatirkan. Mengingat 92% dari spesies moluska yang berasal dari Eropa adalah endemik di benua ini. Jadi, begitu spesies ini hilang dari Eropa, mereka akan hilang selamanya”, kata Eike Neubert.
Moluska darat memiliki peran penting dalam regenerasi tanah dan daur ulang nutrisi dalam ekosistem alami. Hal ini menjadikannya indikator kesehatan tanah yang sangat baik.
Selain itu, moluska darat adalah sumber makanan penting untuk burung, mamalia, invertebrata dan dalam beberapa kasus, manusia di negara-negara seperti Perancis dan Italia.
Laporan IUCN tentang risiko kepunahan moluska darat (2.469 spesies) di seluruh Eropa menunjukkan bahwa lebih dari seperlima dari spesies ini (22%) terancam punah.
Tetapi, dari temuan terbaru Daftar Merah Eropa IUCN ini diharapkan akan mengubah itu. Kesadaran dari masyarakat dapat membantu memperkuat kontrol urbanisasi, tindakan konservasi, dan manajemen berkelanjutan.
Kita perlu mengurangi dampak yang dilakukan manusia pada ekosistem dan memprioritaskan perlindungan spesies ini.