Jangan Asal Semprot, Begini Dampak Penggunaan Pestisida pada Lingkungan dan Manusia

oleh -1,113 kali dilihat
Jangan Asal Semprot, Begini Dampak Penggunaan Pestisida pada Lingkungan dan Manusia
Ilustrasi penggunaan pestisida - Foto/8villages

Klikhijau.com – Penggunaan pestisida dalam dunia pertanian saat ini seolah jadi buah simalakama. Di satu sisi, pemakaian pestisida telah membuat petani ketergantungan. Di sisi lain, bahaya yang ditimbulkan di balik kandungan zat kimianya sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Bayangkan saja, betapa banyak sayuran dan buah yang jadi bahan konsumsi setiap hari telah terkontaminasi oleh pestisida. Agar selalu diingat, sebaiknya mencuci bersih buah dan sayuran yang dikonsumsi sebersih mungkin. Cara bijak lainnya adalah konsumsi sayuran dan buah organik yang memang tidak memakai zat kimia berbahaya.

Bila terpaksa harus menggunakannya, tentu perlu lebih berhati-hati dan penggunannya harus sesuai aturan pakai agar dampak negatifnya dapat diminimalisir.

Beruntung, dewasa ini juga sedang berkembang pertanian organik yang selain memakai pupuk kandang (organik) juga menggunakan bahan alami untuk mengusir hama. Misalnya pemakaian biopestisida dari daun sirsak yang ternyata efektif untuk mengusir hama pada tanaman cabai.

KLIK INI:  UE Putuskan Pengurangan Penggunaan Pestisida Tahun 2030
Dampak pada lingkungan

Penggunaan yang berlebihan akan berisiko buruk pada lingkungan karena dapat mengancam kondisi keseimbangan ekosistem yang ada.

Pestisida akan menyebar luas melalui udara dan berpotensi meracuni mahluk lain di sekitarnya. Risiko paling buruknya adalah hama akan semakin meningkat karena rantai makanannya dirusak.

Seperti diketahui, di dalam rantai makanan jika salah satu komponen terganggu maka komponen lainnya akan ikut terganggu sehingga bisa menimbulkan kekacauan. Misalnya, menurunnya jumlah serangga justru akan mempengaruhi konsumen tingkat berikutnya yang membutuhkan serangga sebagai sumber makanan utamanya.

Jika penggunaan di area sawah yang dekat dengan sungai, secara tidak langsung pestisida akan berpotensi mencemari air sungai. Ikan-ikan di dalam sungai akan terkontaminasi racun. Ikan-ikan bisa langsung mati dan sebagian yang bertahan hidup akan menjadi rantai makanan pada manusia dan tentu merusak kesehatan.

KLIK INI:  Penggunaan Pestisida Bisa Menyebabkan Bayi Alami Autisme?
Dampak bagi kesehatan 

Secara langsung, pemakaian pestisida secara teknis ternyata harus hati-hati agar tidak berdampak buruk pada kesehatan. Hindari kontak langsung dalam proses penyiapan hingga penyemprotannya.

Jika terjadi kontak pada kulit akan menimbulkan iritasi dan gatal-gatal. Karenanya, petani yang  menyemprot harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap seperti sarung tangan dan masker khusus agar tidak terkontaminasi racun.

Hal ini penting sebab bila masuk ke dalam saluran pernapasan, akan menimbulkan gangguan pada pernafasan, pusing, mual-mual, muntah, tak jarang ada yang pingsan, dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Bahkan, ada beberapa jenis pestisida yang bisa merusak otak dan sel saraf. Pestisida ini mengandung zat yang bernama neurotoksin. Biasanya manusia yang sudah terpapar jenis ini di dalam tubuhnya adalah, terganggunya daya ingat seseorang terhadap suatu hal, sangat sulit untuk melakukan konsentrasi, perilaku atau pun kepribadian menjadi berubah, mulai mengalami kelumpuhan total, hilangnya tingkat kesadaran, sampai terjadi koma.

KLIK INI:  Trik Menghasilkan Rupiah dari Taman Rumah

Kandungan tertentu pada pestisida juga dapat merusak bagian hati yang memang berfungsi sebagai penawar racun. Hal itu karena adanya zat racun yang kadarnya cukup tinggi, sampai-sampai bagian hati saja bisa rusak. Kerusakan tersebut ditandai dengan terjangkitnya penyakit hepatitis.

Ditemukan juga pestisida mengakibatkan gangguan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Kadar pestisida yang digunakan dengan takaran berbeda-beda, ada yang membuat suatu reaksi penyebab alergi itu muncul.

Penggunaan pestisida pada tanah

Banyak yang tidak menyadari bahwa penggunaan pestisida akan membuat tanah yang terpapar terkikis kesuburannya. Cacing tanah yang memicu kesuburan tanah jadi enggan mendekati bagian tanah yang terpapar pestisida.

Selain cacing tanah, fauna dan mahluk kecil lainnya yang hidup di tanah akan ikut mati, termasuk ular. Populasi ular yang menurun akan beresiko terhadap berkembang biaknya tikus yang juga akan jadi hama perusak tanaman.

Oleh sebab itu, pemakaian pestisida harus sesuai takaran khusus dan tetap mempertimbangkan dampaknya baik pada kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Bila perlu, konsep pertanian organik dengan zat alami sangat disarankan agar hasil pertanian lebih sehat.

Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Urban Farming, Solusi Pertanian Berkelanjutan Masyarakat Perkotaan