Hal-Hal Kecil Pemacu Global Warming, Salah Satunya Mungkin Sering Anda Lakukan

oleh -1,109 kali dilihat
Hal-Hal Kecil Pemacu Global Warming, Salah Satunya Mungkin Sering Anda Lakukan
Ilustrasi global warming/Foto-onedio.com

Klikhijau.com – Pemanasan global (Global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Lapisan ozon merupakan lapisan yang melindungi bumi dari dari benda asing yang membahayakan.

Beberapa fungsi dari lapisan ozon adalah untuk menyerap panas matahari sehingga tidak langsung jatuh ke bumi dan juga memecah meteor yang jatuh menjadi bagian yang kecil sebelum jatuh ke bumi.

Lapisan ozon sangat penting untuk kehidupan yang ada di dalam bumi dan sering disebut sebagai mantel bumi.

Menipisnya lapisan ozon telah menjadi isu umum yang menimbulkan banyak permasalahan lingkungan.

Salah satunya adalah meningkatnya suhu di permukaan bumi dan perubahan iklim yang tidak menentu.

Peningkatan ini disinyalir disebabkan oleh meningkatnya kandungan gas CO2 dan CFC (Chloro Fluro Carbon) di udara. CFC memacu pemanasan global lebih tinggi dibandingkan dengan CO2.

KLIK INI:  Ini Fakta Lain Pohon Ketapang, Selain Daunnya yang Bisa Perpanjang Usia Ikan Hias

Selaras dengan perkembangan zaman, tidak dapat dipungkiri jika muncul alat-alat canggih yang dapat membuat kondisi manusia menjadi nyaman. Berikut adalah hal-hal kecil yang mampu memacu global warming.

1. Membuka ruangan pada saat AC menyala

Dewasa ini, AC semakin banyak dipasang di berbagai tempat. Hampir di setiap ruangan, AC telah menjadi kebutuhan primer. Bukan saja di dalam ruangan, di kendaraan pribadi, bahkan kendaraan umum seperti bus pun telah memang AC di dalamnya.

Dengan segala kemajuan teknologi, hal tersebut telah menjadi maklum, namun penggunaan AC sering tidak diimbangi dengan kebijakan.

Yang paling sering terjadi adalah membuka ruangan pada saat AC menyala.

Dengan membiarkan ruangan terbuka, maka gas CFC akan dengan mudah keluar dari ruangan dan menuju ke atmosfer. Sehingga seiring berjalannya proses dan waktu, gas tersebut dapat menyebabkan global warming. Pemakaian AC ini, harus diimbangi dengan kebijakan.

2. Memakai hand sprayer secara berlebihan

Hand sprayer menghasilkan CFC pada saat ditekan dan menyemprotkan cairan keluar. Penggunaan secara berlebihan adalah tindakan yang kurang bijak, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Hal kecil ini, mampu menyumbang CFC di atmosfer sebagaimana yang terjadi pada AC.

KLIK INI:  Lalu Siapakah yang Bertanggung Jawab Terhadap Sampah Plastik?
3. Menghasilkan sampah plastik berlebihan

Menyimpang dari alat-alat yang menghasilkan gas CFC, hal yang paling sering terjadi di masyarakat dan mampu mamacu global warming adalah sampah.

Sampah-sampah cenderung menumpuk, terlebih lagi sampah utama yang dihasilkan adalah jenis plastik. Sampah plastik sangat susah diuraikan dan memerlukan waktu yang lama.

Hal tersebut tentunya sangat tidak sebanding dengan waktu digunakannya yang hanya sebentar. Misalnya, botol minuman. Setelah minumannya habis, botol dibuang.

Juga saat berbelanja di pasar atau swalayan, setelah sampai di rumah, plastik tersebut tidak dipakai lagi dan akhirnya dibuang ke tempat sampah dan menggunung di tempat pembuangan akhir.

Tidak jarang, sampah-sampah tersebut dibuang di sembarang tempat.

Hal itu tidak boleh dianggap baik-baik saja. Selain dapat menimbulkan penyakit dan bau menyengat, sampah juga dapat merusak kelestarian lingkungan.

Tumpukan sampah tersebut menghasilkan gas metana, dimana gas tersebut juga mempunyai sumbangsih terhadap terjadinya pemanasan global.

Gas-gas seperti CO2, CFC dan metana apabila menumpuk di atmosfer, akan menyebabkan penipisan lapisan ozon.

KLIK INI:  Baik Ditiru, Traveler Cantik Ini Berbagi 7 Tips Ramah Lingkungan Saat Berwisata Alam

Selanjutnya, dalam kasus besar di Kalimantan yang dahulu disebut sebagai paru-paru dunia karena kekayaan hutannya, kini bertransformasi menjadi perkebunan kelapa sawit.

Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu, jadi wajar saja jika kemudian ada gajah liar atau kera yang menyerang pemukiman warga.

Kurang dapat dimaklumi jika beranggapan bahwa pohon dibayar dengan kelapa sawit, mereka sama-sama menghasilkan oksigen bukan?

Bukan hanya permasalahan pohonnya, tetapi juga makhluk hidup di dalamnya. Dalam kondisi sebagai sama-sama makhluk hidup, manusia seakan menjadi predator teratas dalam rantai makanan yang menjadi pelaku atas ketidak seimbangan ekosistem.

Sangat tidak etis, saat bumi memberikan banyak kebaikan kepada manusia, tetapi manusia tidak berusaha menghargainya. Memberi bumi sebuah reward, dengan gerakan melakukan kecil yang berdampak besar.

Memakai AC dengan bijak, memakai parfum non sprayer, meminimalisasi pemakaian plastik dan mencintai alam tempat kita hidup.

Menimalisasi pemakaian plastik dapat dilakukan dengan cara, memakai botol minum, sedotan, wadah makanan yang dapat dipakai berulang-ulang dan meminimalisasi kresek yang diambil saat belanja di swalayan. Seperlunya saja, secukupnya saja.

KLIK INI:  Makan Anggur Jangan Buang Bijinya, Ini Alasan Mengejutkan di Baliknya