Bunga Kopi, Sisi Lain dari Tanaman Kopi yang Harus Dinikmati

oleh -122 kali dilihat
Bunga kopi
Bunga kopi-foto/Ist

Klikhijau.com –Tanaman kopi memiliki daya tarik istimewa.  Bukan hanya bijinya saja yang saat ini menjadi minuman populer, tapi juga bunganya. Bunga kopi adalah cikal bakal dari buah kopi yang kemudian menghasilkan biji.

Ketika telah berbentuk biji, kopi bisa bersalin wajah menjadi banyak hal, khususnya minuman. Sementara bunganya yang indah, akan terlupakan. Padahal jika kamu bertemu langsung dengan bunga kopi. Pesonanya akan memukaumu.

Jika ingin menikmati pemandangan kebun kopi dengan nuansa putih yang putik, berkunjunglah saat berbunga. Khususnya di musim kemarau. Saat ada kemarau, maka kopi juga akan berbunga lebih banyak.

Hanya saja, tidak semua bunganya akan menjadi buah—banyak di antaranya yang lelasa (gugur).

KLIK INI:  Peneliti Menemukan Cairan Perut Sapi Bisa Hancurkan Sampah Plastik

Di Desa Kindang, Bulukumba. Pohon kopi umumnya berbunga di bulan Oktober hingga November. Di bulan tersebut, pohon kopi akan memamerkan satu keistimewaannya, yakni bunganya yang putih puitik.

Ada dua jenis bunga kopi yang bisa dinikmati di desa sebelah barat Bulukumba tersebut, yakni robusta dan arabika. Kedua jenis kopi ini berbunga bersamaan, namun masa panennya berbeda. Arabika lebih dulu ketimbang robusta.

Saat kopi berbunga, itu akan jadi masa berpesta pula bagi lebah dan burung penyuka nektar bunga, juga jadi harapan yang melangit bagi petani kopi.

Secara alamiah, tanaman kopi jenis robusta atau Coffea canephora membutuhkan penyerbukan silang dengan agen penyerbuk berupa angin dan serangga.

Sedangkan kopi arabika atau C. arabica meskipun bisa melakukan penyerbukan mandiri. Namun, aplikasi serangga penyerbuk ditemukan terbukti dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.

KLIK INI:  No Mow May, Gerakan Tidak Memotong Rumput di Bulan Mei
Belum dimanfaatkan

Bunga kopi, khususnya di Desa Kindang tidak pernah diusik menjadi sesuatu yang baru, misalnya menjadi teh bunga kopi. Bunganya hanya akan dibiarkan begitu saja.

Padahal menurut laman kopimat, bunga kopi bisa diolah menjadi teh. Teh bunga kopi telah diperkenalkan sejak tahun 2014 lalu.

Hanya saja, perkembangan teh bunga kopi terbilang lambat dikenal masyarakat. Pun tidak banyak yang menekuninya.

Setidaknya ada dua alasan mendasar kenapa teh bunga kopi sulit berkembang, pertama masa panennya singkat, hanya tiga hari saja. Itupun waktunya di pada pagi hari. Kedua,  saat memanen bunganya, harus berhati-hati, karena bisa mengganggu bakal buah kopi yang akan tumbuh. Ketika cikal bakal buahnya terganggu, bisa berakibat gagal panen kopi.

KLIK INI:  Memanen Pesan Inspiratif dari Pohon, dari Tokoh Dunia
Tentang bunga kopi

Umumnya tanaman kopi mulai berbunga di umur 2 tahun.  Jenis bunga kopi adalah monoceus, biseksual, actinomorpic, majemuk tidak terbatas tipe panicle, dan memiliki diameter bunga sekitar 0,721-2,96 mm.

Pada bagian dari bunga tanaman kopi ini dapat berasal dari kuncup sekunder dan reproduktif tanaman yang berubah fungsi menjadi kuncup bunga.

Bunga kopi terdapat tabung. Panjangnya sekitar 1,5 cm, memiliki putik bercabang dua, dan menjulang jauh dari benang sari (Sari et al, 2018).

Bunga kopi, yang biasanya mekar secara serempak. Saat mekar, akan mengundang lebah-lebah dan penyerbuk lain berdatangan. Penyerbuk akan mengincar nektar dan serbuk sarinya.

Saat penyerbuk, khususnya lebah memanen makanan mereka itu, serbuk sari banyak yang menempel di tubuh penyerbuk mereka.

Lebah yang berpindah-pindah dari satu bunga ke bunga lainnya. Maka serbuk sari yang menempel pada tubuh lebah berguguran, tertangkap pada permukaan kepala putik. Di situlah potensi terjadinya penyerbukan silang.

KLIK INI:  Kabar Gembira, Bayi Anoa Kembali Lahir di ABC Manado

Bunga kopi muncul dari ketiak daun baik yang terletak pada batang utama, cabang reproduksi atau cabang primer.

Ukuran bunga kopi kecil dengan mahkota yang berwarna putih serta berbau harum. Kelopak bunganya berwarna hijau dengan pangkal yang menutupi bakal buah.

Bila kopi dipelihara dengan baik maka akan menghasilkan ribuan bunga karena diperkirakan setiap buku-buku batang tanaman kopi menghasilkan 16-36 kuntum bunga (Najiyati dan Danarti, 2007).

Saat dewasa, bunga kopi akan membuka kelopaknya dan mahkota bunganya. Peristiwa tersebut memungkinkan terjadinya yang namanya penyerbukan.

Setelah peristiwa penyerbukan maka akan terbentuk buah-buah kopi. Bunga kopi terbentuk pada ketiak-ketiak daun. Jumlahnya terbatas. Bunganya tersusun dalam kelompok. Terdiri terdiri dari 4 hingga 6 kuntum bunga.

KLIK INI:  Menularkan Spirit Konservasi Elang Melalui Kata Mutiara Tentangnya

Pada setiap ketiak daun akan menghasilkan 8 hingga 18 kuntum bunga atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum bunga (Budiman, 2015).

Bunga kopi memiliki ukuran kecil dengan mahkotanya berwarna putih dan berbau harum. Kelopak bunganya berwarna hijau dengan pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji. Benang sari terdiri dari 5 -7 tangkai yang berukuran pendek (Najiyati dan Danarti, 2007).

Agar bunga kopi ini dapat menghasilkan buah, maka keanekaragaman dan kemelimpahan jenis penyerbuk, khususnya lebah menjadi faktor penting. Karena itu, serangga penyerbuk tersebut perlu dilestarikan.

KLIK INI:  Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia bersama Kata-Kata Inspirasi yang Melingkupinya