Klikhijau.com – Kelahiran 4 ekor badak jawa di tahun 2021 ini. Menjadi kado istimewa di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke 76.
Kado istimewa itu datang dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Pada tahun 1991 taman nasional ini dinobatkan sebagai Warisan Dunia atau World Heritage oleh UNESCO.
Kabar kelahiran bayi badak jawa ini terekam kamera video trap di Semenanjung Ujung Kulon oleh Tim Monitoring Badak Jawa TNUK. Tepatnya pada bulan April dan Juni 2021 lalu.
Kelahiran badak jawa atau Rhinoceros sondaicus tersebut merupakan kelahiran kedua di tahun 2021 ini. Pada bulan Maret lalu, diketahui kelahiran pertama sebanyak 2 ekor anak badak jawa.
Dengan adanya kelahiran badak jawa tersebut, maka jumlah populasi badak jawa menjadi bertambah menjadi 75 ekor.
Wiratno, selaku Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem(KSDAE) KLHK mengatakan, kelahiran badak jawa di TNUK merupakan salah satu contoh keberhasilan upaya full protection atau perlindungan penuh badak jawa dan habitatnya di TNUK.
Kelahiran itu juga membuktikan optimisme yang selalu disampaikan Menteri LHK, Siti Nurbaya. Ia selalu mengungkapkan bahwa di Indonesia terus terjadi pertumbuhan flagship species. Kepunahan seluruh flagship species di Indonesia tidak terjadi, termasuk badak jawa.
Wiratno mengungkapkan bahwa Menteri LHK selalu menyampaikan pesan optimisme, kita terus memastikan tidak terjadinya kepunahan seluruh flagship species, termasuk juga badak jawa. Kelahiran anak badak jawa di tahun 2021 ini menjadi bukti nyata terjadinya pertumbuhan populasi flagship species di Indonesia.
Kebanggaan masyarakat dunia
“Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu pelestarian Badak Jawa di TNUK. Badak jawa merupakan kebanggaan masyarakat dunia ini,” tegas Wiratno, 16 Agustus 2021 lalu di Jakarta.
Sepanjang tahun 2021 ini, Balai TNUK mencatatkan kabar gembira, yakni terdapa 4 ekor kelahiran anak badak jawa.
Kelahiran pertama anak badak bercula satu kecil ini berjenis kelamin betina dengan ID.083.2021. Ia mulai terekam video kamera trap pada tanggal 18 Maret 2021 lalu.
Anak badak jawa ini lahir dari induk yang bernama Ambu dengan ID.023.2011. Itu merupakan anak kedua Ambu. Karena pada tahun 2017 lalu ia telah melahirkan untuk pertama kalinya.
Sedangkan anak badak Jawa kedua berjenis memiliki jenis kelamin jantan (ID.084.2021). Ia diperkirakan sudah berumur 1 tahun. Anak badak jawa ini mulai terekam pada tanggal 27 Maret 2021. Ia terekam bersama induknya yang bernama Palasari (ID.008.2011).
Sementara anak badak jawa ketiga berjenis kelamin jantan (ID.085.2021). Ia perkiraan usia 3 hingga 4 bulan. Pada tanggal 12 April 2021, anak ini mulai terekam kamera trap bersama induknya bernama Rimbani (ID.051.2012). Ia merupakan kelahiran pertama kali dari Rimbani. Rimbani sendiri adalah anak dari induk yang bernama Ratih (ID.024.2011).
Dan anak badak jawa selanjutnya atau keempat berjenis kelamin betina (ID.086.2021). Ia diperkirakan berusia 1 tahun. Pertama kali terekam pada tanggal 9 Juni 2021 lalu bersama induknya yang bernama Kasih (ID.032.2011). Kelahiran ini adalah persalinan ketiga bagi Kasih setelah tercatat 2 kelahiran sebelumnya.
Satwa ini merupakan jenis satwa langka. Ia masuk ke dalam 25 spesies prioritas utama konservasi pemerintah Indonesia.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan spesies satwa dari famili Rhinocerotidae ini ke dalam status Critically Endangered (CITES) dengan mengkategorikannya ke dalam Appendix I.
Karena itu, kelahiran anak badak bayi tersebut merupakan kado istimewa di HUT RI ke 76 yang patut disyukuri dan dilindungi.