10 Fakta Menarik dari Karbon Biru

oleh -56 kali dilihat
Dihadang Penolakan Keras, 4000 Mangrove di Banyuwangi Selamat
Pohon mangrove, memiliki banyak manfaat bagi lingkungan/foto-Idris

Klikhijau.com – Penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyerap karbon dioksida terbaik  ada di laut, khususnya ekosistem pesisir. Penemuan itu menjadi salah satu solusi untuk menyerap karbon dioksida lebih banyak.

Nama penyerap itu dikenal dengan nama karbon biru (blue carbon). Istilah karbon biru berawal pada  tahun 2009,  yang perkenalkan dalam laporan PBB untuk mencakup kontribusi besar ekosistem terhadap penyerapan karbon global.

Saat ini, karbon biru  semakin mendapat perhatian secara global, perjanjian internasional mengenai perubahan iklim lebih fokus pada kemungkinan karbon biru pesisir dan kemampuannya untuk membantu mengekang perubahan iklim.

Laut menyerap sekitar 30% karbon dioksida di atmosfer. Seiring dengan meningkatnya karbon dioksida di atmosfer akibat aktivitas manusia dan perubahan penggunaan lahan, seperti penggundulan hutan, jumlah karbon dioksida yang diserap oleh air laut juga meningkat, yang menyebabkan pengasaman laut.

KLIK INI:  Menilik Perbedaan Paling Mendasar antara Musang dan Luwak

Pengasaman laut, yang terkadang disebut sebagai “osteoporosis laut”, adalah ketika karbon dioksida larut dalam air laut sebagai asam karbonat , yang mengancam keseimbangan kimiawi air dan mempersulit kehidupan laut untuk membangun cangkang dan kerangka. Hal ini juga menyebabkan spesies alga berbahaya menghasilkan lebih banyak racun yang dapat berbahaya bagi manusia.

Ekosistem laut, seperti karbon biru, dapat membantu berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim dan pengasaman laut dengan menyerap kelebihan karbon dari atmosfer.

Saat ini, panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) berfokus pada vegetasi berakar di wilayah pesisir seperti hutan bakau, rawa pasang surut, dan lamun, yang memiliki tingkat penguburan karbon yang tinggi, serta mengakumulasi karbon di tanah dan sedimennya. Hal ini juga memberikan manfaat lain seperti perlindungan terhadap badai, peningkatan kualitas air, dan manfaat bagi keanekaragaman hayati dan perikanan.

KLIK INI:  Mengurai Cara Mengatasi Ancaman Babi Hutan pada Tanaman

Salah satu hambatan dari karbon biru adalah ketika ekosistem karbon biru rusak atau hancur, sehingga menyebabkan karbon yang telah disimpan dalam jangka waktu lama terlepas ke atmosfer. Kerusakan ini berasal dari polusi, pembangunan, eksploitasi sumber daya yang berlebihan, kegiatan rekreasi, dan sumber lainnya.

Fakta singkat karbon biru

Berikut fakta singkat tentang karbon biru dilansir dari Ecowatch:

  • Karbon biru pesisir adalah karbon yang ditangkap oleh organisme hidup pesisir dan laut dan disimpan di ekosistem pesisir melalui rawa garam, hutan bakau, dan padang lamun yang menyerap dan menyimpan karbon.
  • Habitat pesisir di seluruh dunia hilang dengan sangat cepat, sebagian besar disebabkan oleh pembangunan kawasan pesisir untuk perumahan, pelabuhan, dan fasilitas komersial. Artinya karbon biru juga akan menghilang.
  • Karbon biru adalah istilah untuk karbon yang ditangkap oleh ekosistem laut dan pesisir dunia. Melalui sekuestrasi dapat mengurangi gas rumah kaca di atmosfer.
  • Amerika Serikat adalah negara pertama yang memasukkan karbon biru ke dalam inventarisasi emisi gas rumah kaca nasional untuk memberi insentif pada upaya restorasi melalui pasar keuangan perdagangan karbon.
KLIK INI:  Memahami Tata Cara Perdagangan Karbon
  • Hutan bakau dan rawa asin menghilangkan karbon dari atmosfer dengan kecepatan 10 kali lebih besar dibandingkan hutan tropis, dan menyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih banyak per hektar.
  • Rumput laut raksasa juga mengunci sejumlah besar CO2 di sedimen laut.
  • Meskipun habitat-habitat ini dapat berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, jika habitat tersebut dirusak atau hilang maka karbon dapat dilepaskan kembali ke atmosfer.
  • Saat ini terdapat berbagai upaya yang dilakukan untuk melindungi dan memulihkan ekosistem yang jadi sumber karbon biru.
  • 17 persen cadangan karbon biru dunia ada di Indonesia.
  • Padang lamun hanya mencakup 0,1% dasar laut dunia namun menyimpan 11% karbon organik yang terkubur di lautan.
KLIK INI:  Media Perlu Memberi Perhatian terhadap Perdagangan Karbon di Indonesia