Sedotan Kertas Berbahaya bagi Lingkungan dan Kesehatan?

oleh -39 kali dilihat
Sedotan kertas-foto/hopee

Klikhijau.com – Kabar baik yang dibawa oleh sedotan kertas sebagai bahan ramah lingkungan. Sempat memberi harapan besar dalam melestarikan lingkungan.

Namun, dalam perkembangannya ditemukan sedotan kertas ternyata menyimpan bahaya tak terduga karena beracun.

Iya, mayoritas sedotan kertas ditemukan mengandung bahan kimia beracun. Fakta ini diungkap dalam sebuah penelitian yang berjudul “Assessment of poly- and perfluoroalkyl substances (PFAS) in commercially available drinking straws using targeted and suspect screening approaches”.

Penelitian tersebut menguji kandungan PFAS pada sedotan kertas, bambu, stainless steel, dan kaca. Sampel diambil dari sedotan yang dijual beragam toko di Belgia.

KLIK INI:  Jangan Keliru, Ini Beberapa Singkatan di KLHK yang Perlu Diketahui

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa sedotan kertas mengandung lebih banyak PFAS daripada sedotan lainnya. Sebanyak 90% sampelnya mengandung PFAS.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa sedotan berbahan plant-based tidak lebih ramah lingkungan karena kandungan PFSA berbahaya untuk manusia dan lingkungan.

Kandungan PFAS pada sedotan berbahan organik berfungsi sebagai lapisan kedap air sehingga sedotan tidak rusak saat dipakai. Bahan kimia ini banyak digunakan di produk kemasan makanan, tas guna ulang, perabot dapur, dan produk pembersih.

Selain mengungkap fakta bahwa sedotan kertas beracun, penelitian tersebut juga memberikan alternatif sedotan yang lebih aman. Sedotan yang dinilai lebih aman adalah yang berbahan stainless steel.

Uji PFAS pada penelitian ini tidak menemukan adanya kandungan PFAS pada sedotan stainless steel. Selain lebih aman dari kandungan bahan beracun, sedotan ini dinilai lebih ramah lingkungan karena dapat digunakan berkali-kali, didaur ulang, dan awet.

KLIK INI:  PLTA Jadi Andalah Pertumbuhan Energi Terbarukan

Temuan itu tentu mengejutkan, sebab sedotan kertas yang dianggap ramah lingkungan. Ternyata berbahaya bagi bagi lingkungan dan kesehatan kita.

Tentang sedotan plastik

Sedotan kertas ternyata sudah ditemukan dan digunakan sejak tahun 1888. Sedotan kertas diciptakan oleh Marvin Stone, seorang penemu berkebangsaan Amerika Serikat. Saat pertama kali dibuat, sedotan jenis ini berbahan dasar kertas manila. Pada 1960 an, popularitas sedotan ini semakin berkurang tergantikan sedotan plastik.

Akan tetapi, perjalanan sedotan kertas tidak cukup berhenti di situ. Sedotan ini kembali populer Semenjak banyak negara seperti Prancis dan Kanada melarang penggunaan plastik sekali pakai.

Hal ini dipicu oleh beredarnya video dokumentasi riset yang dilakukan oleh Christine Figgener. Video tersebut menayangkan proses pencabutan sedotan plastik dari hidung penyu.

KLIK INI:  Intip 7 Tips Jitu Liburan Berkelanjutan untuk Lingkungan yang Lestari

Berkat peristiwa tersebut, beragam inovasi sedotan ramah lingkungan bermunculan. Contohnya saja sedotan kertas, pasta, stainless steel, bambu, dan kaca.

Di Indonesia, sedotan kertas cukup banyak digunakan. Berbagai brand minuman kemasan, restoran, dan rumah makan menggunakan sedotan kertas menggantikan sedotan kertas.

Meskipun sedotan kertas diklaim lebih ramah lingkungan. Namun,  fakta ini cukup mengejutkan dan  baru terkuak.

KLIK INI:  Memanen 9 Manfaat Sedotan Minum Reusable

Memang tidak mudah jika ingin mencoba menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Khususnya dalam hal memilih produk.

Banyak hal yang mesti diperhatikan, di antaranya  harus memastikan kandungan yang terdapat dalam produk tersebut, bagaimana proses pembuatannya, dan dampaknya bagi kesehatan diri dan lingkungan.

Namun, perlu dicatat, hidup ramah lingkungan bukan berarti tidak bisa diterapkan. Sahabat hijau hanya perlu lebih memerhatikan produk yang ingin dibeli atau gunakan dan terlebih dahulu, jangan pernah putus asa.

KLIK INI:  Tentang Climate Quitting, Fenomena Resign Demi Lingkungan

Sumber: Greeneration