Tips Produktif Menulis di Tengah Kesibukan dan Saat Lebih Banyak di Rumah

oleh -1,066 kali dilihat
Tips Produktif Menulis di Tengah Kesibukan dan Saat Lebih Banyak di Rumah
Ilustrasi produktif menulis-Foto/Pixabay
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Adakah tips produktif menulis di tengah kesibukan atau saat lebih banyak di rumah? Pertanyaan ini selalu jadi kerisauan banyak orang.

Seringkali, karena kesibukan kita kehilangan momen terbaik menulis. Sebaliknya, saat berada lebih banyak di rumah, kita justru tak sanggup memanfaatkannya untuk menulis.

Kemarin, selepas sahur di ramadhan kedua, saya sedikit larut dalam lamunan. Teringat orangtua dan saudara yang jauh terpisah jarak. Sudah sangat lama rasanya tidak bertemu muka langsung. Juga membayangkan wajah sahabat-sahabat yang sudah lama tidak saling berjabat.

Rasanya rindu ini berkelindan. Pertemuan via video call, chat atau telpon saja rasanya takkan pernah cukup menebus rindu.

Benar jugalah kiranya, secanggih-canggih kemajuan teknologi, pertemuan langsung tetap takkan tergantikan oleh apapun.

Tapi kemudian saya menampar diri, tidak ada gunanya juga menyesali keadaan. Tuhan punya rencana yang lebih baik untuk manusia.

KLIK INI:  Wow, Banyak Minum Air Putih Bisa Datangkan Kebahagian?

Lalu saya mencoba untuk mencari sisi positif dari wabah yang hari ini melanda. Dan kemudian saya sampai pada satu kesimpulan, bahwa ada satu berkah yang yang jelas-jelas anugerah bagi banyak orang tentunya, dan terutama bagi saya pribadi.

Keadaan hari ini membuat saya begitu mudahnya mengakses sumber-sumber ilmu dari orang-orang hebat. Ada begitu banyak seminar online, belajar bersama, kajian-kajian daring yang diadakan selama masa pandemik ini yang sangat mudah diakses.

Pembicara dan narasumbernya adalah orang-orang hebat, yang apabila kondisi normal mungkin agak sulit kita raup ilmunya karena kesibukan mereka.

Kemarin, di sebuah grup, saya menemukan flyer tentang seminar online “Menulis Produktif Bagi Orang yang Sibuk”.

Dan tentu saja, bagi saya, ruang ilmu yang seperti ini adalah mood boster yang harus dikejar. Saya mengikuti pembahasan rinci tentang menulis produktif ini dengan seksama. Narasumbernya adalah Yanuardi Syukur (YS), penulis gemilang aset dunia literasi Indonesia yang kualitasnya tidak diragukan lagi.

KLIK INI:  Bagaimana Menjadikan Musim Hujan sebagai Inspirasi dalam Menulis?

YS memulai materinya dengan menjabarkan realita bahwa tidak semua orang mau menulis. Kalaupun mau, bisa jadi dia tidak produktif.

Selain itu, ada juga orang-orang yang membuat sugesti dalam pikirannya bahwa dia sibuk, sehingga selalu memiliki alasan untuk tidak menulis. Padahal, sesibuk-sibuknya orang pasti dia memiliki sedikit waktu kosong untuk menuangkan ide-ide di kepala ke dalam bentuk tulisan.

YS menjabarkan beberapa tips bagaimana cara menulis produktif bagi orang-orang yang sibuk. Yaitu:

Pertama, Ubah kesulitan menjadi kemudahan

Saya pikir, yang paling utama dalam hal ini adalah mengubah frame berpikir kita terlebih dahulu. Otak dan hati kita harus dibuat paham dan mengerti bahwa tidak ada hal yang benar-benar sulit jika ada tekad dan kemauan yang kuat.

Nah, bagaimana mengubah kesulitan menulis menjadi hal yang mudah?

KLIK INI:  Perlu Dibatasi, Ini 4 Jenis Sampah yang Sulit Terurai dan Tidak Ada Harganya

Kita bisa memanfaatkan fasilitas yang kita miliki untuk mencatat ide-ide yang berkelabat di kepala. Jangan biarkan ia lepas. Misalnya, dengan membuat satu grup di whatsapp yang isinya kita sendiri untuk mencatat ide, atau bisa juga dengan menuliskan di aplikasi note di HP, dan lain sebagainya.

Saya yakin, sewaktu-waktu akan ada lintasan pikiran di otak kita tentang sesuatu yang rasanya cukup menarik untuk ditulis. Maka catat ide itu segera. Untuk kemudian dikembangkan menjadi tulisan, pada saat yang tepat.

Kedua, Carilah “kata kunci”artikel atau berita

Carilah kata kunci pada setiap berita /artikel orang lain, lalu ulaslah dengan menggunakan pemikiran sendiri.

Bisa jadi, di saat semangat sedang membara untuk menulis, waktu pun sedang bersahabat untuk merangkai kata, namun ide tidak ada. Maka, berselancarlah di dunia maya, bacalah artikel-artikel yang kira-kira menarik. Lalu cari kata kunci dari artikel tersebut, dan kembangkan dengan bahasa sendiri.

KLIK INI:  5 Alasan Mengapa Wanita Harus Beralih pada Pembalut Kain

Tidak hanya nonfiksi ya, mencari ide untuk tulisan fiksi pun bisa menggunakan metode ini.

Misalnya: Baca artikel tentang School From Home (SFH). Kita bisa cari cerita pengalaman menarik orang-orang yang anaknya menjalani SFH, lalu buat juga cerita sendiri tentang pengalaman SFH kita di rumah selama ini. Itu bisa menjadi bahan tulisan yang menarik.

Ketiga, Tulis saja ide di kepala tanpa jeda

Langkah ketiga adalah menulislah tanpa jeda. Minimal 1 tulisan 1 hari.

Biarkan segala kalimat yang membenak berhamburan lewat tuts keypad.

Nanti saja editnya. Yang penting tulis aja dulu, agar ide-ide yang berseliweran tidak menguap. Jelek, ngawur, biarkan saja. Tulis terus tanpa menoleh ke tulisan sebelumnya. Nanti ketika semua ide telah tertuang, tulisan telah selesai, baru lakukan editing, dengan melihat ejaan, kesesuaian bahasa, dan lain-lain sesuai standar penulisan.

KLIK INI:  Berbagi Pengalaman Menulis di Bacarita Yakobi

Penulis pemula seringkali tidak percaya diri dengan tulisannya. Minder, takut salah dan perasaan-perasaan inferior lainnya. Jangan sedih. Banyak juga yang mengalami hal itu.

Nah, bagaimana cara mengatasinya. Berikut ada beberapa tips yang bermanfaat untuk menumbuhkan rasa percaya diri:

#Pertama, milikilah semangat “Saya adalah pembelajar”

Semangat ini memotivasi kita untuk terus memperbaiki diri, memperbaiki kualitas tulisan dengan semakin banyak membaca, menulis, dan mengambil hal-hal positif dari mereka yang telah lebih dulu menghasilkan karya.

Yakinlah, tidak ada seorang penulis yang dilahirkan langsung dalam keadaan sukses. Dia pasti mengalami hari-hari berat dan berdarah-darah terlebih dahulu sebagai bagian dari proses penempaan diri sehingga bisa menjadi sukses seperti hari ini.

#Kedua, Perbaiki tulisan setiap hari

Caranya adalah dengan membaca setiap hari. Makin rajin membaca, maka kualitas tulisan akan semakin meningkat. Karena kita akan semakin kaya dengan pengetahuan baru, diksi-diksi baru dan wawasan baru yang akan memperkaya kualitas tulisan kita nantinya.

KLIK INI:  7 Jenis Tanaman Hias Gantung Ini Layak Dipajang di Rumah, Eksotik dan Menyejukkan!
#Ketiga, Naik kelas dalam referensi

Jika selama ini kita selalu update dengan akun gosip, lambe turah, lambe nyinyir dan sejenisnya, sudah saatnya kita juga memperkaya wawasan dengan sesekali membuka Republika online misalnya, atau Foreign Affairs untuk tingkat yang lebih tinggi.

Bagi penggemar fiksi juga demikian, kalau selama ini selalu membaca fiksi roman picisan yang penuh adegan percintaan remaja, coba sesekali baca karya yang agak berat, seperti novel “Bumi Manusia” karya Pramudya Ananta Toer yang berkisah tentang awal mula bibit-bibit pergerakan nasional bangsa kita.

#Keempat, Publikasikan tulisan tersebut

Bisa di media sosial, atau media yang lebih besar, dan fokuskan orientasi pada perbaikan kuantitas dan kualitas tulisan.

#Kelima, Yakinlah bahwa tidak ada tulisan yang sempurna

Setiap tulisan pasti memiliki cacat dan kekurangan masing-masing. Jadi, jangan berkecil hati.

Terakhir, YS menutup penjelasannya tentang menulis produktif bagi orang yang sibuk dengan sebuah rumus:

Perbanyak (membaca+menulis+sharing) & kurangi baper = produktif

Momen #DiRumahAja saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengupgrade skill diri serta menghasilkan karya. Salah satunya dengan banyak menulis. Bisa jadi, tulisan yang kita tulis hari ini, yang menurut anggapan kita terkesan remeh, akan membawa banyak manfaat dan kebaikan bagi orang lain yang membacanya.

Itulah tips produktif menulis di tengah kesibukan yang dapat Anda coba. Semangat menulis. Salam literasi!

KLIK INI:  Pela, Pelindung Ponsel yang Ramah Lingkungan

Maghdalena, Pegiat  Klaster Riset & Penulisan Rumah Produktif Indonesia dan Founder Komunitas Fotografi Mamoto yang Berdomisili di Kota Padang