- Menunggu Bangau Pulang - 04/05/2024
- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
Klikhijau.com – Bunga matahari itu tumbuh di depan rumah. Bukan tumbuh alami, tapi disengaja. Ketika berbunga dan bunganya telah matang. Fadil dan Nabil, dua bocah bersaudara itu memetiknya.
Keduanya kemudian memakan bijinya langsung. Tanpa diolah terlebih dahulu. Biji bunga matahari memang kerap dijadikan cemilan. Namun sudah diolah terlebih dahulu.
Cemilan dari biji tanaman bunga matahari ini (Helianthus annuus) lebih umum dikenal dengan nama kuaci. Cemilan ini cukup disukai masyarakat Indonesia.
Memakan cemilan biji bunga matahari, membutuhkan kesabaran. Karena ukurannya kecil dan rasanya tak mengenyangkan.
Namun, meski berukuran mini, biji bunga matahari memiliki segudang manfaat tak terduga untuk kesehatan.
Untuk bijinya sendiri, butuh perjuangan untuk memakannya, karena daging bijinya diselimuti cangkang berwarna hitam bergaris putih ini memiliki cita rasa yang gurih dan bertekstur renyah.
Sri Winarti dan Luqman Agung Wicaksono, (2020) membeberkan jika kuaci ini merupakan sumber protein nabati.
Kandungan gizi yang terdapat dalam biji bunga matahari, antara lain vitamin B1, vitamin B2, vitamin B5, vitamin E, fosfor, mangan, magnesium, tembaga, selenium, dan serta folat (Dalimartha, 2008).
Pada perkembangannya biji dari tanaman yang banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias ini. Tidak hanya diolah sebagai cemilan, tapi juga diolah sebagai pelengkap makanan, salad atau bubur oatmeal.
Bukan hanya itu, tapi telah diolah pula menjadi tempe, yang merupakan produk makanan baru. Produk ini kaya akan protein dan antioksidan. Sebab senyawa fitokimia dalam bahan bakunya (Kamariah, 2013).
Oleh karena itu, tempe biji bunga matahari ini dapat dikategorikan pangan fungsional, karena tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga berdampak positif pada tubuh manusia (Wijaya, 2007).
Sementara itu, dilansir dari alodokter, biji tanaman dari famili Asteraceae ini memiliki manfaat yang cukup banyak, di antaranya:
-
Cocok untuk diet
Ngemil biji tanaman dari genus Helianthus ini bisa membantu mendapatkan berat badan yang ideal. Itu karena memiliki kandungan protein, serat, dan lemak sehat sehingga bisa mengenyangkan.
-
Mencegah peradangan
Biji bunga matahari diketahui ampuh mencegah munculnya peradangan. Karena mengandung senyawa bioaktif, vitamin E, flavonoid. Kandungan tersebut bisa bertindak sebagai antiinflamasi yang akan menekan dan menghambat reaksi peradangan.
Sebuah penelitian membuktikan, mengonsumsi kuaci sebanyak 5 kali atau lebih selama seminggu, ampuh menurunkan risiko terkena penyakit kronis, di antaranya diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
-
Mengontrol kadar gula darah
Indeks glikemik yang dimilik biji bunga matahari cukup rendah. Itulah yang menyebabkannya cocok dikonsumsi oleh mereka yang mengidap diabetes. Ia tak akan menaikkan gula darah secara drastis.
Fakta itu pun didukung oleh sebuah penelitian, bahwa dengan mengonsumsi 30 gram bijinya setiap hari selama 6 bulan ampuh tu runkan kadar gula darah sebanyak 10 persen. Keampuah itu diduga kuat karena kandungan senyawa asam klorogenatnya.
-
Menjaga kesehatan pencernaan
Serat sangat penting dalam menu makanan sehari-hari, karena dapat meningkatkan kerja usus. Khususnya dalam menjaga keseimbangan bakteri baik di dalam usus dan menyerap nutrisi
Biji bunga matahari dapat memenuhi hal itu. Dalam 30 gram bijinya terkandung sekitar tiga gram serat.
-
Menjaga kesehatan jantung
Kandungan asam linoleatnya merupakan salah satu jenis asam lemak tak jenuh. Kandungan tersebut dapat menyehatkan jantung.
Itu karena zat ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah yang diketahui mampu menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
Selain itu, terdapat pula senyawa bioaktif peptida dan magnesium yang diklaim mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Tekanan dara tinggi masih menjadi salah satu faktor risiko terjadinya gagal jantung.
Efek samping
Segala yang berlebihan memang tak baik. Semisal mengonsumsi biji bunga matahari, meski memiliki banyak manfaat, namun jika berlebihan akan berdampak buruk pula. Karena bijinya padat akan kalori.
Hal itu bisa menyebabkan obesitas dan diabetes jika dikonsumsi berlebihan. Dampak lainnya jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan pengerasan tinja sehingga bisa berujung pada konstipasi kronis.
Cara terbaik mengonsumsi cemilan adalah membatasi jumlahnya, yakni cuku 30 gram itu setara kurang lebih 160 kalori perhari.