Menggali Inspirasi dari Cacing Tanah, Menebar Manfaat dari Kesenyapan

oleh -864 kali dilihat
Menggali Inspirasi dari Cacing Tanah, Menebar Manfaat dari Kesenyapan
Cacing tanah-foto/Pixabay

Klikhijau.com – Cacing tanah sangat jarang ditemukan di permukaan tanah. Ia berumah di dalamnya, terkadang hanya bisa ditemukan saat digali.

Cara bekerjanya pun sungguh senyap, tidak ada suara. Ia merupakan makhluk hidup yang mempunyai habitat di tempat-tempat dengan kondisi tanah yang lembap dan berkadar air tinggi.

Meski berkerja dalam senyap, pada tempat gelap dan di tempat paling rendah (tanah).  Ia memiliki banyak manfaat, tidak sekadar sebagai indikator sehatnya lingkungan tanah. Tapi, juga dapat digunakan untuk bahan utama berbagai produk kosmetik.

Khairuman dan Khairulamri, (2009) mengemukakan pendapat tersebut, menurutnya ada beberapa produk kosmetik memanfaatkan bahan aktif cacing tanah sebagai substrak pelembut kulit.

KLIK INI:  Label Ramah Lingkungan Bakal Menghiasi Makanan dan Minuman di Supermarket

Bukan itu saja, ia juga bisa dibuat tepung,  tepung ini merupakan bahan obat karena memiliki senyawa antimikroba, anti tumor bahkan anti kanker (Fauzzy, 2009). Di samping itu digunakan pula sebagai bahan tambahan dalam pembuatan makanan dan minuman (Palungkun, 2010).

Cacing tanah umumnya tidak memakan vegetasi  hidup, ia hanya makan bahan makanan berupa bahan organik mati,  baik itu sisa-sisa hewan maupun tanaman.

Hewan yang masuk kelompok hewan filum annelida ini bisa  hidup pada kedalaman kurang dari 2 meter, bahkan ada  beberapa jenis yang mampu membuat lubang hingga 6 meter

Rusmini, Dkk, 2016 mengungkapkan jika cacing tanah merupakan sumber protein sangat tinggi. Kadarnya sekitar 76 persen. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan daging mamalia yang hanya 65 persen atau ikan yang hanya 50 persen.

Makhluk hidup satu ini mengandung pula beberapa kadar komponen lain, seperti 17 persen karbohidrat, 45 persen lemak, dan abu 1,5 persen.

Manfaat cacing tanah

Selain sebagai dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, ini manfaat lain yang mengejutkan dari makhluk lunak itu:

  • Menghasilkan kompos berlendir yang kaya nutrisi untuk tanah
  • Membantu meningkatkan mineral, kunci untuk tanaman agar tumbuh lebih baik
  • Membantu terbentuknya humus tanah
  • Membangun struktur tanah yang baik bagi tanaman
  • Penanda tanah subur
  • Sebagai pakan bagi satwa, terutama burung

Melihat manfaatnya, maka keberadaannya sangat penting bagi tanaman. Ia mampu menyuburkan tanah, membuat sehingga bisa membuat lingkungan lebih hijau dengan tanaman yang tumbuh subur.

KLIK INI:  Tanah Liat adalah Pahlawan Baru dalam Memerangi Emisi Metana
Membudidayakan cacing tanah

Cacing tanah bisa dibudidayakan, caranya tidak jauh beda dengan cara membudidayakan ternak pada umumnya. Berikut caranya sebagaimana dilansir dari gramedia.com:

  • Menyiapkan media budidaya

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan media  untuk membudidayakannya. Media yang bisa digunakan adalah kotak boks bekas. Caranya isi dengan tanah lembap. Ukuran kotak booksnya kurang lebih 90 x 50 x 36 cm.

Tanah yang digunakan  adalah tanah humus. Karena cacing membutuhkan tanah yang memiliki banyak nutrisi.  Stelah  kotak boks terisi tanah, letakan di tempat yang tidak terpapar matahari langsung dan kering. Upayakan tempat yang lembab.

Jika ingin hasil maksilam, gantilah media cacing tanah minimal sebulan sekali. Hal itu dapat memuluskan pertumbuhannya.

  • Bibit  yang berkualitas

Bibit yang berkualitas akan menghasilkan pula hasil yang berkualitas.  Cacing tanah tidak hanya satu jenis saja, tetapi banyak, di antaranya megascolicidae, perionyx, lumbricidae, eisenia, pheretima, diplocardia, genus lumbricus, dan lidrillus.

Namun di Indonesia  ada tiga  yang biasa dibudidayakan, yakni pheretima, lumbricus, dan perionyx.

KLIK INI:  Kesehatan Lebah Dipengaruhi Kualitas Habitat dan Keanekaragaman Hayati
  • Memindahkan bibit cacing tanah

Setelah memperbanyak jumlah bibit melalui perkembangbiakan,  langkah selanjutnya adalah memindahkannya  ke media budidaya.

Cara ini ditempuh untuk menjaganya agar tidak habis. PH tanah yang cocok adalah 5,5 hingga 7,5. Periksalah secara rutin.

  •  Memberi pakan

Untuk memberi pakan, yang paling direkomendasikan adalah kotoran hewan ternak seperti kotoran sapi dan kerbau.

Selain itu, pakan berupa sayuran kering atau kompos dari bahan-bahan organik juga sangat bagus. Ampas tahu, limbah pertanian, pupuk kandang, tetes, dan probiotik juga jadi pakan

  • Media untuk  bertelur

Mempersiapkan media untuk bertelur adalah cara yang perlu ditempuh untuk memastikan ketersediannya. Sehingga tak perlu mencari bibit lain untuk dibudidayakan.

Ketika cacing mulai bertelur, sediakan campuran jerami, pupuk kandang dan kompos kering. Media tersebut  disukai cacing   cacing yang sedang bertelur.

KLIK INI:  Cuaca Panas Bikin Daun Tanaman Lidah Mertua Layu? Ini Solusinya!
  • Mengendalikan hama dan penyakit

Seperti hewan ternak lainnya, cacing tanah juga memiliki musuh berupa hama dan penyakit. Hama yang sering  menyerang cacing adalah sejenis serangga, di antaranya semut

  • Memanen cacing tanah

Setelah memasuki usia tiga hingga enam bulan cacing tanah sudah dapat dipanen. Proses memanennya cukup lah mudah.

Cara,  yakni dengan mendekatkan lampu pada wadah ternak. Cacing akan keluar dengan sendirinya karena takut akan cahaya.

Setelah panen,  tak perlu memisahkan cacing dan kokonnya untu dikembangbiakan lagi. Tanah bekas cacing usai panen. Masih bisa digunakan untuk pupuk organik yang dapat ditambahkan  pada media ternak  selanjutnya.

 Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Annelida
  • Kelas: Oligochaeta
  • Subkelas: Haplotaxida
  • Ordo: Megadrilacea
  • Subordo: Lumbricina + Moniligastrida
KLIK INI:  Melirik Manfaat Kulit Buah Nanas yang Sering Terbuang Percuma