Potensinya Besar, Sulsel Jadikan Gurita Produk Unggulan Ekspor

oleh -443 kali dilihat
Potensinya Besar, Sulsel Jadikan Gurita Produk Unggulan Ekspor
Pengemasan produk gurita-foto/Andi Ayatullah

Klikhijau.com – Potensi gurita di Sulawesi Selatan (Sulsel) cukup besar, sehingga menjadi salah satu produk unggulan yang banyak diekspor, pada tahun 2020 sebanyak 158.050 ton dengan nilai Rp5.47 triliun.

Hal itu disampaikan Dirut PT Perikanan Nusantara (Persero), Sigit Muhartono saat ekspor perdana PT. Perikanan Nusantara cabang Makassar berupa gurita steam dan whole frozen ke Amerika Serikat, di Jl. Sabutung, Paotore, Sabtu 25 September 2021.

“Dengan potensi tersebut saya optimis PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Makassar dapat tumbuh berkelanjutan  ke depannya,  namun hal tersebut harus diiringi dengan semangat dan kerja cerdas serta terus berusaha membuka pasar baru baik domestik maupun internasional,” ujarnya.

“Alhamdulillah di hari yang berbahagia ini PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Makassar melakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat dengan PO tahap awal sebanyak 132  ton dengan nilai sebesar Rp12.9 Miliar. untuk produk gurita steam dan whole frozen,” tambah Sigit.

KLIK INI:  Hujan Lebat Berpotensi Jenguk Sulsel, Warga Diimbau Agar Waspada

Menurutnya, selain pasar Amerika PT. Perikanan Nusantara (Persero) Cabang Makassar telah melakukan ekspor untuk produk gurita ke Jepang. Sehingga kami berharap dapat memberikan kontribusi kontrit untuk peningkatan pendapatan daerah pada tahun 2021.

Sigit juga menjelaskan, untuk pasar internasional saat ini gurita steam cutting (ready to eat) cabang Makassar sudah juga dipasarkan secara retail di Jabodetabek dan sangat diminati kalangan masyarakat dengan merek Tukato Seafood.

Selain ekspor perdana di cabang Makassar, PT Perikanan Nusantara juga telah melepas ekspor perdana ke negara Tiongkok. Produk yang diekspor adalah ikan kaca piring sebanyak 12 Ton dengan nilai Rp 413 Juta.

Kemudian setelah ekpor perdana di Makassar, direncanakan minggu depan cabang Surabaya juga melakukan ekspor. Negara tujuannya adalah Tiongkok dengan produk ikan layur beku sebanyak 25 ton dengan nilai kurang lebih Rp700 juta. Dan  cabang Benoa juga ekspor perdana ke Philipina untuk produk ikan marlin.

Hadir sebagai offtake

Semakin bertambahnya negara tujuan dan jenis produk yang di ekspor PT. Perikanan Nusantara (Persero) serta didukung dengan sarana prasarana produksi berupa Air Blast Frezer  (ABF ) kapasitas 119 ton per hari dan cold storage  kapasitas  3.837 Ton.

“Kami akan selalu hadir di tengah-tengah nelayan sebagai offtake hasil tangkapanya sehingga nelayan memiliki kepastian pasar dan saya berharap peran Perinus sebagai BUMN perikanan dapat  membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan, karena nelayan merupakan mitra strategis kami,” terang Sigit.

Sementara itu, perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan yang hadir pada acara tersebut diwakili Plt. Kadis Perikanan dan kelautan Prov Sulawesi Selatan, Hardi Haris menyampaikan mengenai posisi strategis Sulawesi Selatan yang berada di tengah-tengah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan merupakan pintu gerbang wilayah timur Indonesia serta memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang cukup besar.

Hal ini memberikan peluang untuk menjadi simpul akses transportasi berbagai produk kelautan dan perikanan lintas provinsi maupun pasar global. Dengan demikian usaha perikanan juga sangat strategis dan kondusif untuk dikembangkan di Sulawesi selatan.

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan nasional. Dalam kaitan tersebut, usaha perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya dapat menjadi prime mover (sektor unggulan).

“Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi dan produksi hasil kelautan dan perikanan yang cukup besar baik dari hasil tangkapan maupun hasil budidaya tambak maupun air tawar.

KLIK INI:  Amphioctopus Marginatus, Gurita yang Punya Tingkat Kecerdasan Tinggi
Gurita jadi primadona

Berdasarkan data statitisk, produksi perikanan Provinsi Sulawesi Selatan  Tahun 2020 sebesar  4.102.319,5 ton yang terdiri dari perikanan budidaya sebesar  3.713.111,3 ton dan perikanan tangkap sebesar 389.208,2 Ton.

Komoditas hasil tangkapan di laut yang menjadi salah satu primadona selain tuna untuk ekspor, yaitu komoditas gurita.  Produksi gurita Sulawesi Selatan pada tahun 2020 sebesar 529,1 ton. Pada tahun 2021 semester I produksi gurita sebesar 240 Ton.

Eksport gurita pada Tahun 2020 sebesar 2,151.9 ton dengan nilai sebesar US$10,7 juta. Negara tujuan terbesar, yaitu USA sebesar 811 Ton, Italia sebesar 294,6 ton dan Jepang 235,9 Ton.

Pada tahun 2021 sampai dengan bulan Juli, eksport gurita sebesar 2,170.8 Ton dengan Nilai US$10,1 juta. Negara tujuan terbesar, yaitu USA sebesar 986.5 Ton.

Data tersebut memberikan gambaran betapa besar peluang Sulawesi Selatan dalam hal eksport hasil kelautan dan perikanan, khususnya produk gurita.

“Ke depan, peran Sulawesi Selatan dalam pembangunan nasional untuk sektor kelautan dan perikanan akan semakin besar. Karena permintaan terhadap komoditi kelautan dan perikanan untuk kebutuhan konsumsi dan industri semakin besar.

“Oleh karena itu, pada kesempatan ini, sangat diharapkan kepada kita semua senantiasa meningkatkan akselerasi dan koordinasi untuk bersama-sama mendorong komoditas unggulan Sulawesi Selatan utamanya komoditas  ekspor,” pungkas Hardi Haris.

KLIK INI:  Peringati Hari Ketiadaan Tanah, SPTR Suarakan "Sulsel Darurat Agraria", Ini 9 Tuntutannya!