Murid SD Inpres Banta-Bantaeng 1 Belajar Lingkungan dari Dosen UNIFA

oleh -209 kali dilihat
SD Inpres Banta-Bantaeng 1 Belajar Lingkungan dari Dosen UNIFA-foto/Ist

Klikhijau.com – Kepala UPT SPF Sekolah Dasar Inpres Banta-Bantaeng 1, Hj Baena menyambut positif kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan Program Studi (Prodi) Magister Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan Universitas Fajar (UNIFA) Makassar di sekolahnya. Kegiatan yang diikuti sejumlah murid kelas 3-5 ini, diadakan di Perpustakaan Ceria, Selasa, 20 Juni 2023 lalu.

“Luar biasa anak-anak kita ini karena didatangi dosen dari UNIFA. Semoga anak-anak nanti akan jadi dosen dan guru besar,” ucap Baena.

Baena lalu menyampaikan tentang program-program yang tengah dilakukan sekolahnya. Katanya, sekolah yang dipimpinnya itu tengah mempersiapkan diri sebagai sekolah Adiwiyata nasional.

Sekolahnya juga membuat inovasi Amal Ceria, dan Pacarita. Kelas menulis kreatif yang diikuti anak-anak ini, termasuk mendukung program-program inovasi tersebut.

KLIK INI:  Program Sekolah Adiwiyata Berkontribusi Bagi Budaya Ramah Lingkungan

Sebagai fasilitator kelas menulis kreatif, Rusdin Tompo menyampaikan bahwa kegiatan anak-anak akan diisi dengan penyampaian materi tentang lingkungan.

Jadi, nanti anak-anak dapat pembelajaran seputar sampah plastik, dan bagaimana memanfaatkan sampah plastik. Pegiat Sekolah Ramah Anak itu meminta mereka nanti menuliskan materi yang diberikan para dosen dari UNIFA.

Dosen dari UNIFA yang hadir dalam kegiatan pengabdian masyarakat hari itu adalah Dr Sri Gusty,  Dr Ir Muhammad Chaerul, dan Dr. Eng Ir Poppy Indrayani. Selain itu, juga hadir Dr Ir Natsar Desi dan Dr Ir Anugrah

Sri Gusty, Wakil Dekan Pascasarjana UNIFA, mengemukakan bahwa pengabdian masyarakat merupakan penjabaran dari Tridharma Perguruan Tinggi.

Dosen yang sudah menerbitkan belasan buku itu memotivasi anak-anak dengan memberikan tips sederhana. Dia meminta anak-anak menuliskan cita-citanya lalu ditempelkan di dekat pintu.

KLIK INI:  Terapkan Pendidikan Lingkungan Hidup, DLHK Bantaeng Usulkan 12 Sekolah Adiwiyata

“Untuk bisa berhasil, kita harus disiplin, rajin bangun pagi dan berdoa,” katanya.

Tujuan kegiatan ini, kata Sri Gusty, sebagai bentuk pendekatan sosialisasi di sekolah, khususnya SD. Dari kegiatan ini diharapkan siswa dan warga sekolah dapat memahami, menerima, dan mengimplementasikan praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan limbah plastik.

Selain itu, juga memberikan pemahaman tentang dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Memahami limbah plastik

Melalui penyuluhan dan diskusi, siswa dan warga sekolah akan diajak untuk memahami masalah limbah plastik sebagai ancaman nyata yang perlu di tangani segera.

Poppy Indrayani tak hanya memberikan materi, tapi juga berbagi pengalaman tentang kebiasaan anak-anak sekolah di Jepang. Dosen yang menetap di Jepang selama lebih 20 tahun itu menceritakan bahwa anak-anak di negara matahari terbit itu, kalau ke sekolah, akan memberikan senyum pada semua orang yang ditemui di jalan. Dia juga mengajarkan beberapa bahasa Jepang kepada anak-anak.

Anak-anak antusis dan senang mengikuti kegiatan ini. Mereka sesekali menjawab pertanyaan yang diajukan Muhammad Chaerul sebagai salah satu pemateri. Pengalaman anak-anak mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat dari UNIFA ini, lantas dituangkan dalam bentuk tulisan. (*)

KLIK INI:  Eko-Skul, Wujud Komitmen SDN Parinring Implementasikan Sekolah Adiwiyata