Mengapa Kita Harus Memilih Caleg Peduli Lingkungan?

oleh -270 kali dilihat
Mengapa Kita Harus Memilih Caleg Peduli Lingkungan?
APK caleg yang dipaku di pohon/Foto-istimewa

Klikhijau.com – Beberapa pekan lalu, Klikhijau.com menurunkan artikel kritis berjudul “Caleg, Musuh Baru Bagi Pepohonan“. Topik ini dibuat bukan tanpa alasan. Di seantero republik ini, pohon telah jadi korban para politikus setiap kontestasi politik.

Kelihatannya sepele bukan? Bahkan, mungkin ada yang bertanya apa hubungannya antara perilaku Caleg dengan pepohonan? Artikel sebelumnya sedikitnya menjawab pertanyaan itu.

Singkatnya, kalau seorang Caleg tidak paham dengan hal sepele tentang lingkungan, bagaimana mungkin mereka akan berbuat banyak untuk kepentingan lingkungan kita?

Kita tahu problem lingkungan, pengrusakan alam, eksploitasi sumber daya adalah bagian dari akses kebijakan politik yang salah.

Logika kebijakan pembangunan lebih berpihak pada kapital, ketimbang kepentingan ekologis. Lihat saja, betapa pembangunan di sana-sini abai terhadap aspek lingkungan.

Contoh sederhananya, banyak lahan yang sejatinya berfungsi untuk resapan air, disulap jadi perumahan, mall dan sebagainya.

KLIK INI:  Caleg, Musuh Baru Bagi Pepohonan

Daya dukung lingkungan bermasalah. Potensi bencana tidak dapat diproteksi, sebab lingkungan seolah tak berdaya.

Nah, kalau paradigma pembangunan di banyak daerah tidak diperbaiki, besar kemungkinan potensi bencana di kemudian hari justru lebih besar. Lingkungan kehilangan kuasa, mata air akan sirna dan berganti dengan air mata.

Kota-kota jadi penat lantaran warganya dirundung banyak penyakit akibat banjir dan polusi, dan seterusnya.

Oleh sebab itu, jelang Pemilu 2019 ini, kita patut memastikan bahwa kita tidak salah pilih. Pastikan Caleg pilihan Anda paham dengan isu lingkungan dan punya komitmen moral untuk kepentingan ekologis.

Cek dan yakinkan bahwa politikus yang akan dipilih adalah mereka yang memiliki visi untuk menciptakan perbaikan lingkungan.

Pentingnya pemimpin peduli lingkungan

Mantan Direktur Eksekutif WALHI Aceh, Zulfikar (Dilansir Media Indonesia, 12 April 2019) mengatakan pembangunan yang berorientasi semata-mata untuk pertumbuhan ekonomi ternyata telah menyebabkan peminggiran rakyat dan hancurnya berbagai ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada.

Ia menegaskan betapa pentingnya menghadirkan pemimpin yang bersih, adil dan peduli terhadap kesejahteraan rakyat dan lingkungan hidup.

Harapan yang sama diserukan dari Yogyakarta. Jumat siang (3 April 2019), puluhan aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta menggelar aksi turun ke jalan di perempatan Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Dalam aksinya, aktivis lingkungan hidup menuntut agar pada pemilu 2009 dapat menghasilkan wakil rakyat yang berpihak pada permasalahan lingkungan hidup yang terjadi.

KLIK INI:  Harusnya Para Caleg Tahu, Ini Dampak Buruk Memaku Pohon

Aksi yang digelar pada masa kampanye Pemilu ini bertujuan untuk mengetuk hati nurani calon legislatif yang nantinya akan mendapatkan posisi yang strategis sebagai ujung tombak permasalahan yang dirasakan rakyat, khususnya lingkungan hidup.

Dalam aksi bertajuk Deklarasi Parlemen Hijau ini, aktivis menggelar sejumlah spanduk tentang permasalahan lingkungan hidup yang saat ini masih saja terbengkalai.

Di tempat terpisah, akademisi dari Universitas Maritim Raja Ali Haji Kota Tanjungpinang (Dilansir ANTARA), Suryadi menyerukan masyarakat jangan memilih caleg yang tidak peduli lingkungan dan hutan.

Gerakan menolak caleg yang tidak peduli lingkungan dan hutan perlu diperluas sehingga masyarakat mengetahuinya.

Yah, ayo sama-sama kita suarakan untuk tidak memilih Caleg yang tidak peduli lingkungan.

Kalau gerakan massif ini dilakukan, kita berharap pilihan rakyat untuk lima tahun ke depan jatuh pada orang-orang yang berpihak pada kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan.

Mari mengecek kembali apa benar Caleg idola Anda termasuk yang peduli lingkungan atau tidak?

Ayo dukung bila benar! Tinggalkan bila ia tak paham, apalagi bila termasuk yang balihonya menyakiti pepohonan di masa kampanye.

KLIK INI:  Seberapa Besar Cinta Kita pada Hutan?