Memanen Manfaat Ginri’ (Jamur Grigit) sebagai Pangan Lokal dan Obat Alami

oleh -254 kali dilihat
Ginri' atau jamur grigit - foto/ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Ginri’ adalah nama disematkan pada jamur grigit di Desa Kindang dan sekitarnya. Jamur ini tumbuh liar pada kayu yang hampir lapuk.

Saat ia tumbuh pada kayu mati, itu akan lebih mempercepat pula pelapukan kayu yang ditumbuhinya.

Dulu, saya sering mengonsumsi ginri’ (jamur grigit). Ibu sering memasaknya. Setiap ke kebun, apalagi saat musim hujan selepas kemarau. Jamur ini memang akan tumbuh menjamur pula.

Di kampung saya, pemanfaatan ginri’ masih sebatas sebagai lauk atau sayur. Saat dimasak sebagai lauk, dapat dipastikan Anda akan terus ingin nambah. Rasanya enak.

KLIK INI:  Myzomela Irianawidodoae, Burung Pertama yang Pakai Nama Ibu Negara

Hanya saja, sekarang ini, karena semakin sedikit kayu yang hampir lapuk, maka ginri’ pun semakin sulit ditemukan.

Kayu, apapun jenisnya, belakangan ini semakin laku terjual, jika tidak dijual maka akan diselamatkan oleh para pembuat gula merah.

Karenanya, jika ada pohon yang tumbang atau ditebang, hampir semua bagiannya telah dimanfaatkan sebagai kayu bakar.

Apalagi sejak penyulingan daun cengkeh marak, kayu pun semakin sulit ditemukan akan melapuk.

Jika ada yang hampir lapuk pun dan ditumbuhi ginri’, apalagi dekat dengan pemukiman dan dalam keadaan bersentuhan langsung dengan tanah “rebah” maka masyarakat akan jijik memanennya.  Itu disebabkan oleh banyaknya anjing yang berkeliaran.

Ginri’ ini bisa dimasak dengan berbagai jenis campuran. Ia cukup toleran, bisa dicampur dengan kacang-kacangan seperti buncis, atau dedaunan, semisal daun labu, juga bisa ditumis.

Namun, menurut saya, ginri’ akan terasa nikmat dan menari di lidah saat dimasak dengan kelapa sangrai yang telah dihaluskan, ditumbuk lalu diberi lombok biji.

KLIK INI:  Sehari dalam Seminggu Tanpa Nasi, Bisakah?
Ginri’ atau jamur grigit-foto/Ist
Tentang ginri’

Jamur bernama ilmiah Schizophyllum commune ini merupakan spesies jamur dalam genus Schizophyllum.

Schizophyllum commune terdiri dari dua kata, yakni Schizophyllum yang artinya terbelah (daun atau insang terbelah) dan commune yang  berarti common atau communal yang  artinya umum  atau  mudah  ditemukan.

Ginri’ memiliki ciri yang khas, yakni menyerupai kipas gelombang dari terumbu karang yang padat. Jamur ini memiliki gerigit dengan bentuk yang bervariasi, mulai dari kuning krem hingga putih pucat.

Masitoh, (2021)mengatakan jika ginri’ dapat ditemukan di seluruh kepulauan di Indonesia. Ia memiliki ciri-ciri berukuran kecil dengan diameter sekitar 3 cm dan tubuh buahnya berbentuk ginjal atau kipas.

KLIK INI:  Pangan Lokal, Solusi Atasi Krisis Pangan Akibat Dampak El Nino

Ginri’ merupakan saprofit pada kayu mati atau kadang-kadang parasit pada kayu hidup. Ia tumbuh sendiri atau lebih sering berkelompok pada kayu lapuk.

Jamur ini memiliki insang yang rapat dan bertekstur liat serta tepinya bergerigi (Nion, dkk., 2012). Ia memiliki koloni miselium seperti kapas dan menyebar, serta memiliki spora yang berbentuk bulat.

Kaya manfaat

Ginri, meski terlihat kecil dan bukan makanan modern. Namun, memiliki manfaat yang mengagumkan

Ia merupakan salah satu jenis jamur pelapuk kayu yang sangat potensial dan tumbuh secara alami pada batang pohon maupun pada limbah kayu hasil hutan.

KLIK INI:  Kehilangan Keanekaragaman Hayati Mengancam Sistem Pangan

Khomariyah, (2018) mengungkapkan jika zat–zat yang terkandung dalam jamur ini adalah lemak, karbohidrat, enzim. Vitamin, dan mineral.

Selain sebagai bahan pangan ginri’ ternyata dapat bermanfaat sebagai obat tradisional. Penggunaannya adalah sebagai obat kejang (step) dan panas.

Menurut Yeni (2017) kandungan gizi jamur ini adalah protein 6,30%, lemak 4,21%, karbohidrat 4,67% dan serat kasar 3,32%.

Jamur ini dapat juga  dimanfaatkan sebagai  salah  satu  makanan  untuk  diet. Hal itu  dikarenakan  memiliki  kandungan  lemak  yang cukup  rendah  dibandingkan  jamur  edible  lainnya.

KLIK INI:  Kenalkan, 5 Tokoh dari Indonesia yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Satwa

Selain  itu, ginri’ juga  memiliki  kandungan  ß-carotene yang  cukup  tinggi dengan konsentrasi sebesar 2711.30 μg RE/g.

ß-carotene diketahui berperan dalam fungsi penglihatan,  pertumbuhan,  dan  imunitas.  Kandungan  vitamin  lainnya  yang  dimilikinya dan paling tinggi adalah γ-tocopherol yang  berfungsi  sebagai  antioksidan  dan merupakan bagian dari vitamin E.

Sementara kandungan magnesium merupakan mineral yang paling tinggi terkandung pada jamur ini, yaitu  sebesar  144.7  mg/100g.

Magnesium  diketahui  dapat  membantu  fungsi dari  otot  dan  saraf  dalam  tubuh.  Kandungan  mineral  kedua  tertinggi  pada ginri’ adalah kandungan zinc, yaitu sebesar 139.6 μg/g. Fungsi dari zinc adalah membantu dalam meningkatkan  pertumbuhan  secara  fisik  terutama  untuk  anak-anak.

KLIK INI:  Indra Pendengaran 9 Hewan Ini Lebih Baik dari Manusia

Kandungan  kaliumnya juga cukup  tinggi dibandingkan  sodium  pada  itu mengindikasikan  bahwa  jamur  ini  aman dikonsumsi  bagi  seseorang  yang  memiliki  tekanan  darah  tinggi  atau  penyakit  jantung.

Manfaat lainnya adalah berpotensi sebagai bahan  pangan. Selain itu, juga berpotensi sebagai obat, misalnya bagi masyarakat lokal di Kalimantan, mereka mengonsumsi jamur ini sebagai obat pusing dan batuk (Shin et al., 2007).

Jamur ini diketahui  menghasilkan  senyawa  bioaktif  yang  mampu menghambat  pertumbuhan  sel  kanker.

Selain itu,  dapat  dimanfaatkan  sebagai  perban  karena  kandungan chitin-glucan  complex (CGC). Kandungan lain yang dimiliki jamur ini adalah exopolysaccharide(EPS), yang berpotensi sebagai agen antitumor.

Demikian….

KLIK INI:  11 Fakta Menarik Buaya Muara yang Dilepasliarkan di TN Way Kambas