Makassar Digital Valley Selenggarakan Program Green Network

oleh -240 kali dilihat
Talkshow, Green Network mengemas kegiatan peduli lingkungan dalam bentuk teknologi digital-Foto/MDV
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Makassar Digital Valley (MDV) adalah salah satu startup digital yang telah dibentuk oleh PT Telekomunikasi Indonesia. Startup yang berkantor di Jalan AP. Pettarani No. 13 ini merupakan startup kedua setelah DILo Makassar yang lebih dulu dibentuk pada tahun 2014.

MDV diresmikan pada tahun 2009 oleh Direktur Digital & Strategic Portofolio TELKOM. Di samping sarana fisik, MDV juga memiliki program-program kegiatan untuk startup. Antara lain mentoring, morning glory, meet-up dan global mentoring

Serta bagi para pegiat digital yang ingin meningkatkan kapabilitasnya melalui kegiatan nurturing creativity yang terdiri atas tutorial, workshop, pra-inkubasi, talent-pro dan games academy.

Hingga saat ini telah terdapat dua startup digital yang berasal dari Makassar yang berhasil lolos seleksi program inkubasi Indigo Creative Nation di MDV, yaitu PanenMart dan Mall Sampah.

Pekan lalu, Minggu, 16 Februari 2020, MDV baru saja mempersembahkan program bergengsi bertemakan lingkungan yaitu progam Green Network. Green Network mengemas kegiatan peduli lingkungan dalam bentuk teknologi digital. Program ini diharapkan dapat menjadi ajang belajar menjaga alam dan lingkungan dengan memanfaatkan teknologi.

KLIK INI:  East Ventures Mendorong Konservasi Hutan dan Wisata Alam di TN Komodo
Green Show

Green Network merupakan event yang telah dirangkai sedemikian rupa oleh MDV. Green Show, salah satu rangkaian event Green Network dikemas dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan empat (4) narasumber.

Green Show kali ini merupakan talkshow perdana yang diselenggarakan bersama Sagoo Festivity dan Mall Sampah. Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari berbagai kalangan, baik dari startup, komunitas, karyawan, mahasiswa, maupun member Makassar Digital Valley.

Acara tersebut dipandu oleh Adi Saifullah Putra (Founder & CEO Mall Sampah Indonesia) sebagai moderator. Tak lupa narasumber kenamaan juga didatangkan seperti Ahmad Zulkarnain A. (Director of Engineering Four Points Hotel by Sheraton Marriott International), Noordian Yanuar Tesar (Facilty Manager GSD Sulsel), Daud Rianto (Manager Greenship Departemen Nipah Mall) dan Naufal Mallarangi (Co-Founder Baruna Ocean).

KLIK INI:  Mengenal Istilah-istilah yang Lazim Digunakan dalam Perhelatan G20
Mengelola lingkungan seperti menabung

Narasumber menjelaskan bahwa mengelola lingkungan sama halnya dengan menabung.

“Apa yang kita tabung, itu yang akan kita tuai”, jelas Ahmad Zulkarnain A. (Director of Engineering Four Points Hotel by Sheraton Marriott International).

“Dari sisi perhotelan, konsentrasi kami pada produk dan bagaimana mengatur sampah itu serta bagaimana memanfaatkannya dengan baik. Apa yang kami implementasikan di Four Points Hotel yakni mengedukasi karyawan dengan budaya membuang sampah. Dan mengenali jenis sampah. Kegiatan membuang sampah ini seharusnya harus kita improve terus sehingga bisa menjadi kebiasaan dan menjadi budaya bagi diri masing-masing,” sambungnya.

Daud Rianto, Manager Greenship Departemen Nipah Mall juga menuturkan bahwa tantangan bagi pengelola gedung yakni pemilahan sampah. Mall Nipah adalah bentuk dari Green Building dengan program edukasi kepada para stakeholder, khususnya pemilahan sampah.

Beranjak pada narasumber berikutnya yaitu Noordian Yanuar Tesar selaku Facilty Manager GSD Sulsel mengatakan bahwa PT Telkom Indonesia berfokus pada bagaiamana pihaknya tidak menyebabkan dampak ke lingkungan.

KLIK INI:  Menanti Hasil Komitmen Indonesia Kurangi Sampah Laut

Berbagai upaya telah dilakukan seperti penghematan energi dengan menggunakan lampu hemat energi, mengedukasi petugas terkait pengaturan AC pada suhu 25°Celcius dan berkomitmen untuk mengikuti program pemerintah Earth Hour setiap tanggal 30 Maret.

Sementara itu, Naufal Mallarangi, Co-Founder dari Baruna Ocean, menjelaskan bahwa Baruna Ocean sendiri, fokus pihaknya yakni untuk meminimalisir sampah yang ada di laut yang mana mengedukasi masyarakat pesisir kemudian menjadikan sampah agar bisa bernilai ekonomis.

“Salah satu kegiatan yang kami lakukan secara rutin adalah Clean Up. Selama 5 bulan ini kami telah mengumpulkan 2 ton sampah dari kegiatan bersih pantai ini”, jelasnya.

General Manager Makassar Digital Valley, S. Ariyani berharap bahwa rangkaian kegiatan Green Network ini mampu mengedukasi diri kita sendiri dan masyarakat sekitar seputar green lifestyle.

KLIK INI:  Gelorakan Literasi Hijau, Balai PSKL Sulawesi Gelar ‘In House Training’