Klikhijau.com – Dalam beberapa bulan terakhir, logo perhelatan G20 terpajang di banyak kegiatan, baik yang dihelat oleh pemerintah maupun swasta. Logo G20 menunjukkan bahwa akan ada forum besar yang akan digelar di Indonesia.
Apa itu G20? Jadi, G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).
Forum G20 menjadi sangat menarik dan memiliki pengaruh penting secara global, sebab merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.
Adapun negara-negara yang tergabung sebagai anggota G20 antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Jenis pertemuan G20
Setidaknya ada 3 jenis pertemuan besar yang digelar selama perhelatan G20 antara lain:
- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/Summit
Merupakan klimaks dari proses pertemuan G20, yaitu rapat tingkat kepala negara/pemerintahan.
- Ministerial & Deputies Meetings/Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi
Diadakan di masing-masing area fokus utama forum. Pada Finance Track, Ministerial Meetings dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, yang disebut Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings (FMCBG). Sementara pertemuan para deputi disebut Finance and Central Bank Deputies Meetings (FCBD).
- Kelompok Kerja/Working Groups
Beranggotakan para ahli dari negara G20, Working Groups menangani isu-isu spesifik yang terkait dengan agenda G20 yang lebih luas, yang kemudian dimasukkan ke dalam segmen kementerian dan akhirnya KTT.
Tema Presidensi G20 Indonesia 2022
Tema Presidensi G20 tahun ini adalah “Recover Together, Recover Stronger“. Tema ini memiliki pesan kuat betapa Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Peran Nyata G20
- Penanganan Krisis Keuangan Global 2008
Salah satu kesuksesan G20 terbesar adalah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global 2008. G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar. G20 juga mendorong peningkatan kapasitas pinjaman IMF, serta berbagai development banks utama. G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi penting di bidang finansial.
- Kebijakan Pajak
G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan jurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.
- Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19
Inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.
- Isu lainnya
Selain itu, G20 berperan dalam isu internasional lainnya, termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan. Pada 2016, diterapkan prinsip-prinsip kolektif terkait investasi internasional. G20 juga mendukung gerakan politis yang kemudian berujung pada Paris Agreement on Climate Change di 2015, dan The 2030 Agenda for Sustainable Development.
Daftar Istilah
Berikut ini beberapa daftar istilah yang lazim digunakan dalam G20:
- G20
Forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).
- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)/SUMMIT
Merupakan klimaks dari proses pertemuan G20, yakni rapat tingkat kepala negara/pemerintahan.
- Troika
Presidensi tahun berjalan beserta presidensi sebelum dan presidensi selanjutnya.
- Finance track
Diartikan sebagai jalur keuangan, pertemuan dalam G20 yang memprioritaskan isu terkait ekonomi.
- Sherpa track
Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju konferensi Tingkat Tinggi (KTT), jalur ini membahas isu-isu ekonomi non-lingkungan.
- Ministrerial & deputis meeting
Merupakan pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi yang diadakan di masing-masing area fokus utama forum.
- Engagement Group
Pertemuan yang dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan lembaga negara pada rangkaian presiden G20. Terdiri dari 10 grup, di antarnya: B20, T20, W20, Y20, L20, U20, C20, S20, P20, dan SAI20.
- B20
Forum dialog antara komunitas bisnis global yang berada dibawah Sherpa Track atau Jalur Sherpa.
- T20
Forum dialog yang mewadahi think tak dan lembaga riset dari seluruh dunia.
- W20
Forum dialog untuk memastikan adanya perhatian terhadap isu-isu gender dalam pembahasan G20.
- Y20
Forum dialog untuk wadah orang-orang muda dalam mengekspresikan visi dan ide.
- L20
Forum dialog untuk mengumpukan pemimpin serikat pekerja yang merepresentasikan jutaan pekerja dari seluruh dunia.
- U20
Forum dialog untuk memberikan perspektif dan prioritas kota dengan focus pada pembangunan global, iklim, masa depan dunia kerja, inklusi sosial, dan integrase.
- C20
Komunitas terbuka terkait lingkungan, pertumbuhan berkesinambungan, dan hak asasi manusia.
- S20
Wadah kelompok akademisi di bidang ilmu pasti.
- P20
Forum parlemen negara-negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
- SAI20
Supreme Audit Institutions 20 (SAI20), merupakan engangement group baru dibawah G20 yang akan mengusung dua prioritas utama: mengakselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi serta mendukung implementasi SDGs.
*)Sumber:
– Ditjenppi.klhk
– Kemlu.go.id