Ini Alasan Gigitan Nyamuk Kadang Terasa Gatal Begitu Lama

oleh -310 kali dilihat
Ini Alasan Gigitan Nyamuk Kadang Terasa Gatal Begitu Lama
Gigitan nyamuk kadang terasa gatal begitu lama/Foto-doktersehat

Klikhijau.com – Ketika kita digigit seekor nyamuk, ia tidak hanya menghisap darah, tapi juga menyimpan semacam ludah. Air liur inilah yang menyebabkan gatal-gatal akibat gigitan nyamuk, berkat ramuan protein yang ditemukan di dalamnya yang membuat orang sedikit alergi.

Sebuah studi menunjukkan, sistem kekebalan tubuh dapat bereaksi terhadap protein pemicu alergi ini hingga satu minggu. Ini menjelaskan mengapa gigitan menyebabkan gatal bertahan begitu lama.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh manusia bereaksi terhadap ludah nyamuk. Namun, tidak jelas sampai sejauh mana, karena efeknya dipelajari terutama pada sistem kekebalan tubuh tikus.

Dikutip dari Livescience, para peneliti melakukan studi yang telah diterbitkan 17 Mei 2018 dalam jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases. Peneliti membuat replika yang dekat dari sistem kekebalan manusia pada tikus.

KLIK INI:  Panduan Memilih dan Merawat Tanaman Hias di dalam Rumah

Dalam studi tersebut, peneliti dari Baylor College of Medicine di Texas menyuntikkan sel induk hematopoietik manusia pada bayi tikus. Sel induk hematopoietik kemudian berubah menjadi berbagai jenis sel darah, termasuk sel sistem kekebalan tubuh yang diambil dari tali pusar.

Ketika tikus tumbuh dan memiliki sistem kekebalan “manusia” yang mapan, para peneliti memasukkan kaki masing-masing tikus ke dalam botol berisi nyamuk. Serangga menggigit setiap tikus sekitar empat kali.

Dengan menganalisis sumsum tulang, kulit dan sel limpa dari tikus, para peneliti menemukan bahwa sejumlah sel kekebalan tetap aktif bahkan tujuh hari setelah tikus digigit.

Rico-Hesse mengatakan, respon imunnya kompleks. Misalnya, kadar sitokin terkadang meningkat dan kadang menurun selama titik waktu yang dipelajari para peneliti.

Tetapi ketika para peneliti mencampurkan sel-sel kekebalan manusia dengan air liur nyamuk, mereka menemukan bahwa sitokin hanya meningkat seiring waktu.

Pentingnya penelitian lanjutan

Temuan baru menunjukkan betapa pentingnya untuk melihat gambaran yang lebih lengkap.

Rico-Hesse mengatakan, orang hanya memiliki subkelompok sel sistem kekebalan tertentu dibandingkan dengan tikus. Di mana semua sel ini berinteraksi dan hidup dalam jaringan yang benar dan berkembang di berbagai daerah seperti sumsum tulang dan limpa.

Rico-Hesse mengatakan akan melakukan penelitian lebih lanjut. Dia ingin melakukan percobaan serupa tetapi dengan nyamuk yang terinfeksi virus seperti Zika atau demam berdarah.

Virus mungkin menumpang di beberapa sel kekebalan yang menarik ludah nyamuk ke kulit setelah gigitan nyamuk.

“Sekarang saatnya mencari tahu bagaimana ini terjadi. Jika kita dapat memblok efek dari air liur nyamuk, mungkin kita bisa mencegah sejumlah virus dan parasit yang ditularkan oleh nyamuk,” kata Rico-Hesse.

KLIK INI:  Kulit Gatal Akibat Gigitan Nyamuk? Atasi dengan Obat Alami Ini!