Gelar Writing Camp, Klikhijau Ajak Peserta Menulis di Alam Raya

oleh -97 kali dilihat
Gelar Writing Camp, Klikhijau Ajak Peserta Menulis di Alam Raya
Subhan Riyadi saat mengikuti program Writing Camp yang digelar Klikhijau - Foto: Ist

Klikhijau.com – Pengalaman ikut serta menulis bersama Klikhijau di alam terbuka, teramat istimewa bagi saya. Betapa tidak, saya dan teman-teman tidak hanya belajar tentang menulis, tetapi juga merasakan betapa kuatnya inspirasi alam raya pada imajinasi kepenulisan.

Yah, konsep “Writing camp” memang memadukan antara suasana bersantai dengan menulis di alam terbuka. Karenanya, Klikhijau punya alasan kuat untuk mengaitkan antara “Writing, Healing and Mindfulness” sebagai tiga narasi besar pada kegiatan ini.

Kegiatan yang dipusatkan di Markas Daops Manggala Agni Gowa ini memberi kesempatan emas pada para pesertanya mendapatkan suasana yang tenang. Selama proses pelatihan, materi disajikan dengan ringan berbasis praktik oleh Penulis sekaligus Direktur Klikhijau, Anis Kurniawan.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini (23-24) Juni 2023 ini mengambil sub tema  “Menumbuhkan fokus dan kesadaran penuh dalam menulis kehidupan”. Selain sesi belajar menulis, peserta juga diarahkan untuk berlatih mindfulness.

Bagi Anis Kurniawan, sesi mindfulness adalah upaya melatih fokus dan kebersadaran diri saat mentransfer ide-ide ke dalam tulisan.

KLIK INI:  Kunjungan ke SMA 14 Gowa, Mahasiswa PPG Geografi UNM Edukasi Siswa Mengolah Sampah

“Ini penting, sebab menulis butuh fokus dan keterhubungan kuat dengan alam raya,” katanya di sela pemaparan materi diskusi.

Sesuai temanya kegiatan ini, peserta tidak menginap di hotel berbintang lima, melainkan di lapangan, dalam hal ini panitia menyiapkan tenda bagi peserta.  Adapula peserta yang membawa perlengkapan kemah sendiri.

Pembicara selanjurnya Dr. Darhamsyah, Kepala P3E Suma yang tercatat sebagai motivator dan Coach Mindfullness.

Melalui saluran zoom meeting, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma), Darhamsyah menjelaskan ada lima poin sebagai sumber penderitaan kehidupan, yakni menyesali masa lalu, menghawatirkan masa depan, tidak menerima saat ini, menggantikan kebahagian kita di mulut orang lain dan Tidak bisa memaafkan.

Usai rehat malam, esok harinya peserta melakukan fieltrip ke objek wisata Air Terjun Parangloe Gowa Sulawesi Selatan. Sesuai namanya, Air terjun Parangloe ini menawarkan panorama yang sangat memukau dengan pesona alam khas pegunungan batu.

Ditambah, suara deburan air terjun yang mengalir dari atas bukit bebatuan cadas diantata hamparan hutan yang masih asri membuat suasana hati semakin mindfulness. Olehnya itu, peserta begitu antusias ketika menyambangi Air Terjun Parangloe, dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan.

Para peserta di Writing Camp yang digelar Klikhijau
KLIK INI:  Berbagi Pengalaman Menulis di Bacarita Yakobi

Untuk menuju Air Terjun Parangloe ini peserta harus melakukan perjalanan yang cukup terjal dan membuat peluh bercucuran.  Namun rasa lelah peserta lenyap seketika, lelahpun terbayar lunas setelah menyaksikan keindahan Air Terjun Parangloe. Setelah menuruni jalanan bebatuan cada yang cukup licin dengan pegangan bambu dan kayu seadanya, tak menghalangi peserta menuju Air Terjun Parangloe yang alamnya terbilang menakjubkan bagi peserta writing camp.

Air terjun ini berada di Kabupaten Gowa menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta. Soalnya, pemandangan Air terjun ini tidak ditemukan di perkotaan.

Air Terjun bertingkat disertai dengan susunan bebatuan cadas tertata apik berada di Desa Bori, Kecamatan Parangloe. Suasana di sana masih begitu alami dan dilengkapi dengan bebatuan alami menyejukkan mata para peserta writing camp.

Udara yang sejuk dan segar serta panorama alam nan mempesona, membuat peserta betah berlama-lama menikmati  ketenangan jiwa menyatu dengan alam.

Keberadaannya di kaki Gunung Bawakaraeng ini menjadikan air terjun Parangloe ini semakin terasa sejuk, mengundang para peserta untuk mandi-mandi. Nampak beberapa peserta memainkan jari jemarinya mengabadikan keindahan ciptaan Allah SWT melalui kamera maupun telepon pintar.

Sangatlah disayangkan jika kecantikan objek wisata Air Terjun Parangloe ini dikotori oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.

Gemuruh aliran air yang berjatuhan, dan dengan hamparan tebing bebatuan tinggi dengan aliran airnya yang menawan.

Pesona kawasan ini akan semakin menawan dan eksotis saat musim hujan.Namun, saat musim kemarau pesona  hamparan bebatuan juga memukau dan instagramable.

KLIK INI:  Banyak Berinteraksi dengan Alam, Resep Terbaik Agar Tetap Waras