“Eatfit Movement 2023”, Aksi Inspiratif Mahasiswa LSPR Kampanye Hidup Sehat

oleh -188 kali dilihat
“Eatfit Movement 2023”, Aksi Inspiratif Mahasiswa LSPR Kampanye Hidup Sehat
Sesi foto bersama di kegiatan eatfit movement 2023 di Jakarta - Foto: Ist

Klikhijau.com – Tantangan terbesar saat ini diantaranya perihal pola makan sehat dan berkelanjutan. Sebagaimana dilansir sejumlah media, dunia sedang dalam ancaman sampah makanan (food waste) yang berdampak buruk bagi lingkungan. Di sisi lain, ada jutaan orang justru kelaparan karena kekurangan bahan makanan.

Ini suatu paradoks yang sedang dihadapi secara global. Ada dua masalah serius di baliknya, pertama ancaman krisis pangan akibat pemanfaatan sumber daya secara tidak berkelanjutan; kedua, pola konsumsi yang tidak mempertimbangkan aspek keberlanjutan.

Terinspirasi dari dua hal di atas, mahasiswa LSPR Jakarta menggelar kegiatan menarik bertajuk “Eatfit Movement 2023” pada 6 Agustus 2023.

Mahasiswa LSPR Batch 24 Jurusan Marketing Communication di kelas 24MK3 berkolaborasi dengan Eathink Movement, sebuah komunitas yang berfokus untuk mengedukasi masyarakat mengenai sistem keberlanjutan pangan dalam mengadakan kampanye untuk menerapkan kebiasaan hidup sehat, yaitu Eatfit Movement.

Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, gerakan ini berfokus dalam mendorong individu untuk membuat pilihan makanan secara mindful (penuh kesadaran) dan menerapkan rutinitas berolahraga.

KLIK INI:  Menelisik Potensi Kerjasama Infrastruktur dan Energi Indonesia-Yordania

Masyarakat sendiri dapat mengenal lebih luas gerakan ini di sejumlah platform digital seperti Instagram dan Tiktok dimana para mahasiswa mengemas konten dengan berbagai cara menarik dalam menerapkan kebiasaan hidup sehat.

Guna mengajak langsung masyarakat untuk menerapkan kegiatan ini, mahasiswa Fakultas Komunikasi di Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR tersebut juga melaksanakan sebuah kegiatan Yoga & Matt Pilates serta Talkshow dengan tema “Nourish to Flourish”. Bertempat di 15th Park, Kemang, Jakarta Selatan, acara ini dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta yang dibuka untuk publik.

Acara tersebut dimulai pada pukul 07.30 dan dibuka oleh Yoseph Wahyu Kurniawan, M.I.Kom selaku Dosen mata kuliah Community Development dan dihadiri oleh Dr. Sri Ulya Suskarwati, S.E., M.Si, selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi, Raymond Siregar, MBA., selaku Wakaprodi jurusan Marketing Communication, Elke Alexandrina, MSc, dan Misty Diansharira, M.A., selaku Dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR serta Genoveva Jaqualine Wijaya, Eathink Movement Founder.

Dipandu oleh Isyulyanti atau yang dikenal sebagai BohaybyJulia, seorang instruktur yoga yang sudah berpengalaman 10 tahun di dunia kesehatan dan 5 tahun menjadi

instruktur yoga, kegiatan Yoga & Matt Pilates hadir bagi audiens yang tertarik untuk mengikuti kegiatan berolahraga di pagi hari. Sebelum kegiatan tersebut dimulai, Isyulyanti juga menjelaskan lebih lanjut kegunaan dari Yoga & Matt Pilates serta manfaat yang bisa didapatkan.

KLIK INI:  Mengaji dengan Nuansa Hijau di Rumah Tahfiz Alam KP2K Desa Kindang

Mengapa perlu ‘Eathink Movement’?

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan talkshow Mindful Session yang dipadukan dengan kegiatan focus group discussion. Dipandu oleh Ricky Wattimena selaku moderator, Genoveva Jaqualine Wijaya – Eathink Movement Founder, dan Angel Jovi (Ahli Gizi) sebagai narasumber yang menjawab, acara ini dikemas secara interaktif, sehingga kegiatan Mindful Session ini melibatkan audiens untuk bertukar pikiran bersama pembicara maupun antar audiens.

Jaqualine dan Angel mengatakan bahwa pilihan makanan kita bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya tren di media sosial seperti minuman boba, tren ini tanpa sadar meningkatkan kadar gula tubuh sejumlah masyarakat dari proporsi yang dibutuhkan sehingga berpotensi menyebabkan diabetes.

Jaqualine juga membahas lebih lanjut sebuah penelitian yang menyatakan bagaimana orang yang makan sambil menonton TV lebih tinggi resiko terkena diabetes dibandingkan orang yang benar-benar fokus terhadap makanannya. Hal ini dikarenakan mereka yang menonton TV cenderung makan lebih banyak.

Tujuan dari kampanye Eathink Movement adalah mengedukasi generasi muda agar lebih sadar (mindful) terhadap apa yang mereka konsumsi setiap harinya serta meningkatkan awareness mengenai food sustainability dan food waste.

Setiap orang mempunyai kontribusi terhadap lingkungan, semakin banyak makanan yang dibuang semakin banyak pula dampak yang ditimbulkan. Konon, satu per tiga makanan yang kita makan memiliki potensi besar untuk terbuang. Maka dari itu, salah satu cara untuk menghindari lebih banyak makanan yang dibuang yaitu dengan membuat meal preparation.

Hal ini berguna agar kita bisa mengetahui apa saja makanan yang dapat kita makan hari ini hingga seterusnya. Tak hanya itu, kita juga perlu mengenali diri sendiri sebelum memilih makanan, seperti jam berapa kita harus makan, agar kita terhindar dari lapar mata.

Eatfit Movement merupakan kegiatan penutup dari Program Community Development yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i Fakultas Komunikasi LSPR sejak Mei 2023.

“Kami harap Eatfit Movement dapat mengedukasi generasi muda mengenai pentingnya menerapkan sistem keberlanjutan pangan dan gaya hidup mindful yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri namun juga bermanfaat bagi lingkungan hidup,” pungkas Lubna Anwar Musleh Baroh selaku Project Manager Eatfit Movement.

KLIK INI:  Eco Camp: Bakti Merdeka, Kolaborasi Jaga Mangrove di Luppung Bulukumba