Klikhijau.com – Puluhan komunitas peduli lingkungan di Makassar menggelar aksi bersih pantai di Tanjung Bayang, Sabtu (5/11). Kegiatan ini dimotori oleh Yayasan Konservasi Laut Indonesia (YKL) dan PT KB Finasia serta melibatkan beberapa organisasi, swasta dan komunitas.
Kepungan sampah yang menghinggapi bibir pantai Tanjung Bayang Makassar, baik sampah kiriman yang terbawa deru ombak juga sampah yang terabaikan oleh pengunjung dikumpulkan oleh para relawan.
Selain aksi bersih, ada pula aksi donasi Penanaman 2000 Bibit Mangrove melibatkan ratusan relawan dari 24 Komunitas.
Kegiatan ini digaungkan sebagai semarak peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2023.
Direktur YKL Indonesia, Nirwan Dessibali menyambut para relawan penuh apresiasi yang menjaga konsistensi dalam kepedulian lingkungan.
Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan dalam mengambil peran menjaga satwa.
“Bukan hanya perburuan liar, tapi membebaskan pantai dari sampah plastik juga sebagai upaya kepedulian kita,” sambungnya.
Karenanya, Nirwan mengajak sejumlah komunitas untuk tetap berkontribusi pada upaya menjaga lingkungan.
“Ada banyak komunitas yang kita undang, selain komunitas lingkungan kita juga mengundang komunitas lintas agama dan organisasi masyarakat hal ini untuk memaksimalkan upaya bersama menjaga lingkungan,” ujar Nirwan.
Lebih jauh, Nirwan mengatakan pihaknya sengaja memilih Tanjung Bayang di waktu akhir pekan karena ada banyak pengunjung yang juga kita ajak untuk tidak membuang sampah sembarangan dan juga turut dalam aksi bersih.
Tujuannya lebih mengarah pada refleksi dan penguatan gerakan bersama lembaga non-pemerintah atau komunitas dalam melakukan kampanye isu sampah plastik agar lebih kuat.
Aksi ini juga merupakan bentuk ukungan kepada pemerintah untuk berkomitmen dalam upaya eliminasi sampah plastik hingga 70 persen di tahun 2025. Serta upaya penyadartahuan kepada masyarakat terkait bahaya sampah plastik terhadap lingkungan dan manusia.
Dari sampah yang dihasilkan ada berbagai varian, yang dipilah langsung dan dikategorikan berdasarkan jenisnya kemudian ditimbang, menunjukkan Dominasi Plastik sebanyak 80,9 Kg disusul limbah yang sulit dipisah 44,7 Kg dan limbah botol kaca 33,6 Kg.
Sampah yang terkumpul diserahkan ke pihak pengolahan sampah dan sisa yang tidak dapat dipisah dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir.
