Cara Unik Lestarikan Alam dari Ancaman Bahaya Plastik

oleh -478 kali dilihat
Cara Unik Lestarikan Alam dari Ancaman Bahaya Plastik

Klikhijau.com – Beragam cara bijak dan unik menjaga kelestarian lingkungan dari ancaman bahaya plastik. Meski setiap tahunnya di tanggal 21 Februari, pemerintah dan semua pihak menggelar Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Adalah Andi Nisfatul Aira atau Aira. Murid kelas empat SD Patompo di kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia sudah mengedukasi kawan-kawan sekolahnya. Untuk berlaku bijak dengan bahaya plastik dengan cara mengemas plastik sisa kemasan makanan ringan atau lainnya ke dalam botol plastik dengan kepadatan tertentu untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali (Ecobrick).

KLIK INI:  Mantul, Warga Desa Bialo, Bulukumba Bisa Menukar Sampahnya dengan Sembako

Ecobrick dapat digunakan jadi apa saja seperti pengganti bangku, meja, ruang kebun sekolah dan rumah. Dan teman-teman sekolah mulai suka bikin Ecobrick,”kata Aira aktivis lingkungan cilik kepada Klikhijau.com Kamis, 14 Februari 2019.

Awalnya, lanjut Aira, kawan-kawan sekolahnya tidak mau bersentuhan dengan sampah, khususnya plastik. Mereka hanya bisa buang langsung ke tempat sampah di sekolah usai jajan di kantin. Belum bijak terhadap pilah pilih plastik agar bernilai.

Namun perlahan tapi pasti. Satu per satu kawan Aira mulai penasaran dengan plastik yang dikemas dalam botol plastik.

“Akhirnya mereka mau sendiri ke rumah untuk belajar membuat ecobrick. Karena plastik berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia di bumi,” kata Aira.

KLIK INI:  Mengapa Masih Ada Sampah Plastik di Antara Kita?

Berbekal ilmu dan pengalaman kedua orangtuanya yang aktivis lingkungan. Aira mengaku kerap diajak dalam kegiatan aksi lingkungan.

“Bahkan sudah jalani diet plastik sejak sekolah di taman kanak-kanak. Mulai masuk SD hingga kelas empat ayah dan ibu suka bawa saya di kegiatan-kegiatan lingkungan seperti penanaman pohon Mangrove dan lainnya,” jelas Aira.

‘Senam Pagi’ Istilah Jaga Pantai dari Plastik

Herman, pemuda kreatif asal Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba memiliki cara unik menjaga eksotiknya pasir putih Pantai Mandala Ria dari limbah plastik.

Pemuda berambut gimbal ini menyebutnya dengan istilah senam pagi untuk pengunjung yang berkemah di pantai pasir putih.

KLIK INI:  Melalui Perwali Bernomor 30, Bontang Perangi Sampah Plastik

“Di sepanjang pantai Mandala Ria ini adalah tempat wisata. Ada yang datang berkemah dan lainnya untuk menikmati pesona pantai. Dan sebuah gerakan yang saya bangun adalah, senam pagi dengan jalan bergerak memunguti sampah plastik di sepanjang bibir pantai,”kata Herman kepada Klikhijau.com Kamis 14 Februari 2019.

2 Cara Unik Lestarikan Alam dari Ancaman Bahaya Plastik

Herman menyatakan sampah plastik seperti sisa botol air kemasan dan lainnya adalah, sampah kiriman dari Teluk Bone.

“Selebihnya dari pengunjung pantai yang belum sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dari ancaman limbah plastik,” jelas dia.

Sementara data dihimpun dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK menyatakan bahwa 80 persen sampah laut berasal dari daratan. Sementara sisanya berasal dari laut itu sendiri, dan dipengaruhi oleh arus dari tempat lain.

KLIK INI:  Diberi Penghargaan di Bidang Lingkungan, Anis Kurniawan: Semua Harus Bersinergi untuk Makassar