Cara Keren Pegiat Literasi di Mamuju Tengah Kampanye Cinta Lingkungan

oleh -418 kali dilihat
Pegiat literasi dan anak-anak di Mamuju Tengah kampanye peduli lingkungan, Foto: Ist
Anis Kurniawan

Klikhijau – Ide-ide baik harus dilakukan dengan tulus, dengan cinta. Tak cukup dengan itu, perlu kreativitas pula. Tetapi, yang terpenting adalah berkolaborasi. Begitulah pegiat literasi di Mamuju Tengah bergerak dalam kampanye cinta lingkungan.

Kegiatan yang dibingkai dalam bentuk kemah literasi bertema “Merawat Alam, Merawat Kehidupan” itu berlangsung di Pantai Tumbu, 28-29 Desember 2019. Pesertanya kebanyakan adalah siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Mamuju Tengah.

Bentuk kegiatannya juga dikemas sangat menarik antara lain orasi literasi sampah, orasi budaya, praktik pembuatan ekobrik. Ada pula yang dibuat dalam bentuk game seperti sinergy games, effective communication games, team competition, dan team contioning.

Menariknya, kegiatan ini melibatkan beberapa komunitas literasi di Mamuju Tengah antara lain TBM Lallatassisara, Pustaka Alam Tangkau, Read Corner kampus 3 Unika, Rumah belajar pelajar berkemajuan dan PKBM Tammalanrea Institute selaku tuan rumah.

KLIK INI:  Suntory Garuda Kembangkan Modul Pendidikan Lingkungan untuk Anak di Masa Pandemi

Membangun generasi cinta lingkungan

Menurut Ketua Panitia, Abdul Rasyd, kegiatan ini sengaja digelar untuk membangkitkan semangat literasi lingkungan anak-anak. “Kami berharap dengan kegiatan ini, kesadaran akan pentingnya penanganan sampah plastik dapat ditanamkan sejak dini,” kata Rasyd.

Dengan demikian, kata Rasyd, anak-anak di sekolah dasar dan menengah dapat mengamalkan nilai-nilai ekologis dalam kehidupan sehari-hari. “Intinya kita berharap bahwa setiap insan pendidikan mengalami sebuah proses dan merasakan betapa masalah lingkungan itu penting,” tambahnya.

Rasyd juga berharap agar kegiatan literasi lingkungan ini dapat melahirkan generasi muda yang mampu memaknai arti sebuah pengetahuan khususnya lingkungan sebagai tempat mereka hidup.

Selama kegiatan berlangsung anak-anak diinspirasi agar punya kepedulian pada lingkungan. Semisal kesadaran memungut sampah pada lingkungan sekitar agar punya kepedulian kuat bahwa sampah adalah tanggungjawab bersama.

Selama kegiatan berlangsung, buku-buku dilapak di area kegiatan. Anak-anak pun melahap buku-buku dengan santai.

Momen pelatihan pembuatan ekobrik tidak kalah menariknya, anak-anak itu diajarkan cara memenjarakan plastik dalam plastik. Lalu, diedukasi bagaimana pemanfaatan ekobrik sebagai alternatif pengelolaan sampah plastik.

Para peserta diharapkan jadi inspirator lingkungan di komunitasnya, terlebih Indonesia sedang berjuang keras melawan serbuan massif sampah plastik di lautan. Setelah kegiatan, anak-anak bergotong royong membersihkan pantai Tumbu dari kepungan plastik sekali pakai.

KLIK INI:  Caleg Terpilih Berusia 26 Tahun Ini Ingin Setop Penggunaan Plastik di DPR