Berlabuh ke Labu Siam, Manfaat dan Cara Budidaya Agar Berbuah Maksimal

oleh -175 kali dilihat
Buah labu siam
Buah labu saim-foto/Ist

Klikhijau.com – Labu siam atau jipang (Sechium edule) merupakan tumbuhan sayur. Ia  berasal dari suku labu-labuan (Cucurbitaceae).

Bagian yang kerap dijadikan sebagai sayur adalah buahnya dan pucuk daunnya yang masih muda. Untuk pucuk daunnya, mungkin belum terlalu populer.

Labu siam merupakan salah satu tanaman pangan Indonesia  yang potensial untuk dijadikan bahan utama pengembangan produk.

Apalagi tanaman ini cocok dibudidayakan di pekarangan rumah, sehingga bahan sayur bisa tetap tersedia. Apalagi tanaman ini bisa berbuah sepanjang waktu dengan usai yang panjang.

Ada ciri khas dari tanaman ini, yakni tumbuh dengan cara merambat serta buah yang menggantung dari tangkainya. Bentuk daunnya yang mirip segitiga dengan permukaan yang berbulu.

Buah tanaman ini berbentuk buah seperti bola lampu. Pada permukaan kulitnya berbulu dan agak tajam tapi jarang. Daging buah yang mengandung banyak air dan lunak.

Labu siam telah  siap panen  sekitar 30 hari  sesudah penyerbukan bunga. Sekali panen, setiap tanaman ini dapat menghasilkan sampai 150 buah dalam satu musim. (Ni Kadek Ruswindi, dkk 2020)

Labu siam mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas yang  dapat  merusak  jaringan  sel  dalam  tubuh  karena  hal  tersebut  tidak  baik  untuk  kesehatan .

Radikal  bebas  yang  menumpuk  dalam  tubuh  akan  menimbulkan  kanker  yang  membahayakan  tubuh manusia.

Selain sayuran, tanaman ini dapat diolah jadi berbagai  produk, di antaranya tepung  dan  biskuit yang berbasis labu siam (Setyawan, 2019).

Labu siam juga memiliki ragam manfaat, di antaranya dapat membantu menurunkan berat badan, mencegah bayi lahir cacat, menurunkan kolestrol, mencegah penyakit kanker, dan sebagai sumber stamina.

Manfaat lain yang dikandung tanaman ini adalah dapat mencegah penuaan diri, sebagai sumber antioksidan, mengobati batu ginjal, mencegah sembelit, hingga mencegah penyakit jantung dan anemia.

Daun labu siam-foto/Ist
Cara budidaya labu siam

Labu siam adalah jenis tanaman yang mudah tumbuh. Ia bisa tumbuh pada daerah tinggi hingga dataran rendah.

Namun, daerah yang paling disukai adalah pegunungan yang berhawa dingin dan lembap. Jika ingin membudidayakan labu siam, berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan

  • Lakukan pembibitan

Pembibitan labu siam sangat mudah. Cukup ambil buah yang telah tua. Simpan ditempat teduh hingga bertunas.

Jika telah bertunas, pindahan ke lahan yang ingin ditanami. Bibitnya bisa ditanam ke tanah atau hanya diletakkan saja.

  • Siapkan lahan tanam

Labu siam bisa tumbuh meski tanpa ditanam pada lubang. Namun, menanamnya ke dalam lubang akan lebih baik.

Tanah yang akan ditanami dibuat lubang-lubang dengan ukuran 50 cm x 50 cm dan dalam 40 cm. Jarak antar lubang 3 meter dan antar baris 5 meter.

Karena tanaman ini adalah tanaman rambat, maka atur jaraknya semaksimal mungkin, setiap lubang beri pupuk kendang atau kompos.

  • Penanaman

Setelah membuat lubang, tanamlah bibit labu siam ke dalam lubang, lalu timbun. Upayakan timbunannya tidak terlalu menumpuk, agar terhindar dari pembusukan akar.

  • Perawatan

Perawatan tanaman dari ordo Violales  ini tidaklah terlalu rumit. Namun, jika mulai tumbuh, maka harus dibuatkan tempat rambat, semisal para-para atau merambatkannya ke atas pohon atau batu.

Apabila daunnya terlalu lebat, maka perlu dilakukan pemangkasan pada daunnya.

  • Pembasmian hama

Ancaman setiap tanaman adalah hama, termasuk pula labu siam. Karena itu perlu dilakukan pembasmian hama agar tidak mengusik pertumbuhan tanaman ini.

Hama yang paling sering ditemui pada tanaman ini adalah ulat grayak. Ulat ini sangat mengganggu karena suka memankan daun dan hanya menyisakan tulang daun tersebut.

Ulat ini aktif pada malam hari. Pada siang hari ia akan berlindung di tanah. Untuk mencegahnya tanaman perlu dibersihkan dari berbagai jenis gulma dan dapat disemprotkan sedini mungkin dengan menggunakan azodrine.

Selain itu ada pula kepik, kepik dapat menyerang dengan membuat tusukan pada labu siam tersebut sehingga membuat buah tersebut menjadi berjamur apabila terkena hujan.

Selanjutnya adalah penyakit layu  yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp, dan ancaman lainnya adalah ayam, sebab daun tanaman ini disukai oleh ayam.

  •  Masa panen

Labu siam termasuk tanaman yang cepat panen, waktunya hanya sekitar empat bulan saja. Setelah panen pertama dilakukan, panen berikutnya dapat dilakukan seminggu sekali.

Namun, jika ingin produktivitas tetap terjaga, sebaiknya ganti tanaman labu siam yang lama dengan tanaman labu siam yang baru, setelah produktivitasnya menurun.

Jadi, semoga bermanfaat.

KLIK INI:  Oyong, Si Bulat Panjang yang Enak dan 2 Kandungan Ajaibnya