Tentang Kebisingan Laut, Ancaman, Sumber, dan Solusinya

oleh -103 kali dilihat
Dimana Bangkai Kapal-kapal Tua Indonesia Berakhir
Ilustrasi kapal - Foto/Unsplash

Klikhijau.com – Aktivitas manusia telah memicu beragam masalah lingkungan. Bukan hanya di darat, tetapi juga di laut.

Salah satu masalah yang dihadirkan di laut adalah kebisingan laut. Kebisingan laut ini secara luas mengacu pada kebisingan yang dibuat oleh aktivitas manusia.

Aktivitas yang dapat menghalangi kemampuan hewan laut untuk mendengar suara alam di lautan.

Kebisingan laut dapat pula menyebabkan perubahan pada lingkungan akustik dan menambah stres bagi kehidupan laut.

KLIK INI:  Lebaran, Ingatan, dan Wajah Kampung yang Berubah

Ada beberapa jenis tingkatan kebisingan laut, yakni dapat berupa suara dengan frekuensi rendah, sedang, atau tinggi. Suara-suara ini dikaitkan dengan berbagai jenis peralatan yang digunakan oleh manusia.

Selain mengganggu aktivitas biota laut, kebisingan  juga dapat menyebabkan hilangnya habitat dan dapat memperpanjang jalur migrasi jika terlalu mengganggu.

Kenapa demikian, sebab kehidupan laut juga dapat terpengaruh secara tidak langsung jika mereka tetap tinggal, tetapi mangsanya meninggalkan area tersebut karena gangguan kebisingan.

Tidak hanya itu, tetapi juga dapat menutupi komunikasi antara hewan air dan mengurangi kemampuan mereka untuk menemukan mangsa atau waspada terhadap pemangsa.

Jika ini terus berlangsung, maka dapat berdampak, tidak hanya sekadar gangguan, semisal cedera, tetapi juga kematian.

Efek lain yang terpantau terhadap kehidupan laut adalah stres, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan gangguan perilaku.

KLIK INI:  Kehidupan Bercinta Hewan Laut Terganggu oleh Sampah Plastik?
Sumber masalah

Sumber kebisingan suara laut buatan manusia termasuk kapal pengiriman, sistem sonar, survei seismik, latihan militer, dan konstruksi bawah air.

Parahnya fakta ini (kebisingan antropogenik) telah meningkat selama bertahun-tahun, bahkan berlipat ganda setiap dekade di beberapa wilayah di dunia. Hal itu disebabkan karena perluasan pelayaran komersial, pengeboran lepas pantai, dan aktivitas manusia lainnya.

Sedangkan mamalia laut sangat bergantung pada suara untuk komunikasi, navigasi, dan mencari makanan. Karenanya ini menjadi ancaman yang signifikan.

Polusi kebisingan laut juga dapat berdampak pada ikan dan invertebrata, memengaruhi kemampuan mereka untuk berkomunikasi, mencari mangsa, dan menghindari pemangsa.

Upaya penelitian dan pemantauan sedang berlangsung untuk memahami dampak polusi suara laut dengan lebih baik dan mengembangkan strategi yang efektif untuk pengurangannya.

KLIK INI:  Perempuan Lebih Menderita Jika Terjadi Kekeringan?
Apa yang bisa dilakukan?

Satu-satunya cara pasti untuk menurunkan risiko dampak adalah pengurangan kebisingan—misalnya, mengurangi jumlah polusi suara yang masuk ke lingkungan laut sejak awal. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi kebisingan yang dipancarkan pada sumbernya, dan dengan mengurangi jumlah aktivitas yang menimbulkan kebisingan.

Sebuah studi yang mengamati pengurangan kebisingan ditetapkan untuk menentukan tindakan pengurangan kebisingan desain terbaik, menyimpulkan bahwa, “secara umum, tindakan kebijakan untuk mengelola pencemaran lingkungan dapat dikategorikan sebagai pendekatan perintah-dan-kontrol atau tindakan berbasis insentif.

Hal lain yang bisa dilakukan, yakni:

  •  Meningkatkan kesadaran diri

Hal lain yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kesadaran diri sendiri dan orang lain tentang efek berbahaya kebisingan laut pada kehidupan laut.

  • Mengurangi kebisingan pribadi

Selanjutnya adalah mengurangi kebisingan pribadi, yakni minimalkan kebisingan saat berperahu atau berpartisipasi dalam aktivitas air.

KLIK INI:  Mewaspadai Gelombang Panas, Efeknya Terhadap Tubuh dan Apa yang Harus Dilakukan
  • Menggunakan perahu yang tenang, kurang berisik

Langkah lainnya adalah dengan memilih perahu yang lebih tenang, kemudian mengurangi ketergantungan  pada barang yang dikirim dengan kapal kargo dari luar negeri membantu mengurangi jejak kebisingan laut.

  • Menggunakan penangkap ikan bertanggungjawab

Selanjutnya adalah mempromosikan praktik penangkapan ikan yang bertanggung jawab, yakni meminimalkan penggunaan peralatan dan mesin yang berisik.

  • Mendukung kawasan perlindungan laut

Advokasi untuk pembuatan dan perluasan kawasan perlindungan laut untuk menyediakan tempat berlindung yang aman bagi kehidupan laut dan mengurangi dampak dari aktivitas manusia.

KLIK INI:  Miris, Spesies Penghuni Hutan Pegunungan Kehilangan Habitat dengan Cepat
  • Mendukung organisasi yang bekerja untuk pengurangan kebisingan

Kelompok-kelompok ini sering terlibat dalam penelitian, advokasi, dan kerja kebijakan untuk melindungi lingkungan laut.

  • Mendukung peraturan dan kebijakan

Tetap terinformasi tentang peraturan lokal dan internasional terkait polusi suara laut. Dukung inisiatif yang bertujuan untuk mengatur dan mengurangi kebisingan dari pelayaran, konstruksi lepas pantai, dan aktivitas industri lainnya.

  • Membeli barang lokal

Praktik membeli barang lokal akan mengurangi kebisingan, hindari membeli barang yang dikirim melalui kargo dari luar negeri atau dari jauh yang harus melewati jalur laut.

Perlu diingat bahwa pengurangan kebisingan menghadirkan pilihan kebijakan yang relatif dapat dilakukan. Tujuannya untuk membantu mengurangi beban kumulatif tekanan antropogenik pada habitat laut Bumi.

KLIK INI:  Awas Ada Kandungan Genteng dalam Pupuk Palsu! Ini Cara Identifikasi Pupuk Asli dari PKT